Musik tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan
hidup manusia. Jika ditinjau dari bentuk kekaryaannya, musik dapat dibedakan berdasarkan
waktu atau zamannya. Sebagaimana diketahui ada beberapa contoh perkembangan
musik yang berkembang di dunia pendidikan sebagai berikut:
a. Era Kuno (Zaman Kuno)
Musik Barat awal terbentuk oleh tiga komponen budaya
meliputi;
1) Timur Tengah dan Mesir Kuno
Timur Tengah dan Mesir Kuno (daerah Mesopotamia di sekitar
sungai Tigris dan Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia,
dan Assyria) meninggalkan artefak gambar-gambar instsrumen musik yang sudah lengkap
(idifon, aerofon, kordofon, dan membranofon) untuk meminkan himne yang diukir
pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun kemudian Bangsa Mesir melakukan hal
yang sama, sedangkan bangsa Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan
didokumentasikan dalam Kitab Pejanjian Lama yang lebih berkembang karena
kemudian diadobsi dan diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen. Tradisi
peribadatan Yahudi di Synagogue (kuil) berupa gaya menyanyi silabis dan
melismatis hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia.
2) Yunani Kuno
Yunani Kuno, merupakan budaya yang paling berpengaruh pada perkembangan
musik di Barat melalui bangsa Romawi yang menaklukkan mereka tetapi sekaligus
banyak mengadobsi budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM
tetapi segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling
dipuja bangsa Yunani Kuno adalah Apolli dan Dionysus. Pemuja Apollo, memainkan
instrumen musik berdawai kithara sejenis lyre adalah kaum yang berwatak
objektif terhadap ekspresi, sederhana dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus
suka meminkan instrumen tiup seperti aulos yang bersifat subjektif dan
emosional.
3) Romawi Kuno
Bangsa Romawi Kuno memperoleh musik dari Yunani. Selama
lebih dari lima abad, Roma memerintah wilayah Eropa (kecuali Jerman), Inggris,
Afrika Utara dan daerah Turki. Oleh karena itu, kebudayaan Romawi Kuno banyak dipengaruhi
oleh daerah Yunani, begitu juga dalam hal musik.
b. Era Abad Pertengahan (Medieval
Era) 600-1450
Pada masa ini kehidupan dan seni ditujukan untuk pelayanan
gereja. Musik hanya untuk keperluan ibadat. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa
Romawi yang Kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada
yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan Kristen.
Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam musik,
biarawan dan teoretikus musik Guido.
c. Era Renaissance (1450-1600)
Pada zaman ini vokal lebih dipentingkan daripada instrumen,
sehingga komposer lebih memperhatikan syair atau lirik untuk meningkatkan
kualitas syair dan emosi lagu. Ciri khas musik renaissance:
(1) Acappella, bernyanyi tanpa diiringi instrumen dengan
teknik dan harmonisasi yang bagus.
(2) Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem.
(3) Melodi dan tekstur musik masih menggunakan modus-modus
sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara menghubungkan
melodimelodi yang menghasilkan konsonan atau disonan.
(4) Komposisi solo dengan iringan ansambel instrumental.
(5) Menggunakan teknik-teknik permainan instrumen yang
idiomatis seperti ritme-ritme beraksen kuat, nada-nada yang diulang-ulang,
wilayah nada semakin luas dan panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan
banyak ornamentasi melodi. Komponis-komponis pada zaman renaissance antara lain
Josquin des Pres, Orlandus Lassus, William Byrd, Giovanni Pierluigi, dan
Palestrina.
d. Era Barok dan Rakoko
Bukti adanya kemajuan pada zaman pertengahan, yakni ditandai
dengan lahirnya beberapa jenis aliran musik seperti Barok dan Rakoko. Kedua
musik ini hampir sama sifarnya yakni adanya pemakaian ornamentik.
Perbedaanperbedaan pokok antara Gaya Barok dan Gaya Rakoko yakni :
(1) Bas tidak lagi terdapat sebagai suara yang bebas,
tekstur polifonik berangsur- angsur menjadi homofonik, yakni (melodi dan
iringan akor dalam satu komposisi)
(2) Pemakaian Kontinuo masih berfungsi dalam musik Gerejawi.
(3) Pada Zaman Barok motif yang pendek diperpanjang melalui
kontrapung dan sekuens, dalam Zaman Rokoko melodi-melodi berbentuk dalam
frasefrase sepanjang 6 birama daengan banyak kadens.
(4) Gaya Rokoko melodinya kontras terjadi perubahan nuansa.
Komponis-komponis dari musik zaman Barok dan Rakoko antara
lain Johan Sebastian Bach, Antonio Vivaldi, dan George Frideric Handel.
e. Era Klasik (1750-1820)
Sejarah musik klasik dimulai pada tahun 1750, setelah
berakhirnya musik Barok dan Rakoko. Adapun ciri-ciri musik pada zaman klasik
antara lain:
(1) Penggunaan dinamika dari keras menjadi lembut, crescendo
dan decrescendo
(2) Perubahan tempo dengan accelerando dan ritartdando
(3) Pemakaian arnamentik dibatasi
(4) Penggunaan akor 3 nada
Komponis pada zaman klasik antara lain W.A.Mozart, Beethoven
dan J. Haydn.
f. Era Romantik (1820-1900)
Musik pada zaman ini menggambarkan nasionalisme, lebih
universal, pada komposisi orkestra terdapat tambahan pemakaian cymbal, triangle
dan harpa. Ciri dari musik Romantik antara lain:
(1) Musik emosional, subjektif, nasionalis, individual, eksotis,
melarikan diri
dan bahkan tidak rasional.
(2) Gaya romantik sangat ditentukan oleh komposer yang
memperkaya sumber- sumber inspirasi dan sumber-sumber material bagi komposisi
mereka.
(3) Orkestra, musik piano, solo vokal dengan iringan piano.
(4) Opera dijadikan sebagai jenis musik utama.
Komponis pada zaman Romantik antara lain J. Brahms Corbis,
F. Chopin, dan F. Mendelssohn.
g. Era Kontemporer 1900-Sekarang
Periode ini dalam sejarah musik sering disebut sebagai
periode Modern sejak tahun 1900 sebagai titik awalnya. Era kontemporer musik
dipicu oleh peran komposer-komposer Romantik yang mengembangkan gaya nasionalistik
terutama yang berkembang di negara-negara Eropa Timur.
Adapun ciri-ciri dari musik kontemporer sampai sekarang
antara lain sebagai berikut:
(1) Nasionalisme
(2) Tema tentang alam, kepahlawanan, cinta, tragedi, mistik,
kelucuan dan sesuatu yang eksotis
(3) Claude Debussy dan Maurice Ravel mereka adalah komposer
Perancis yang mengawali periode kontemporer dengan gaya impresionisme
(4) Pola ritme yang tak terbentuk, tangga nada whole-tone, konsep tentang hubungan bebas pada harmoni-harmoni
berdekatan, dan tekstur-tekstur kalaedokopik dari impresionisme musikal.
Komponis yang terkenal pada era kontemporer sampai sekarang
antara lain: Bella Bartok, G. Gerswhin, C. Debussy