Manusia adalah mahkluk sosial yang perlu berkata-kata, berbincangbincang, dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mempunyai perasaan yang dapat merasakan senang, marah, sakit dan sebagainya. Untuk itu diperlukan bahasa yang sopan dan santun agar satu sama lain berkomunikasi berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman. Tidak ada manusia yang ingin diperlakukan secara kasar dan tidak patut oleh manusia lain, manusia ingin dihormati, diperlakukan secara baik, santun, dan manusiawi untuk itu diperlukan tutur kata yang baik.
Bertutur kata yang sesuai dengan nilai Pancasila adalah bertutur kata baik yang diwujudkan dengan berkata-kata atau berbincang-bincang tidak kasar atau tidak kotor. Dengan bertutur kata yang baik maka orang lain tidak akan tersinggung, kecewa, marah ataupun sakit hati. Sedangkan ciri dari suatu perkataan itu tidak baik adalah bahwa perkataan itu menjadikan orang lain sakit hati, tersinggung, marah dan kecewa. Contoh tutur kata yang kurang baik antara lain : Kamu malas sekali belajar, sehingga kamu jadi bodoh dan nilai rapornya jelek sekali. Kata-kata tersebut jika diucapkan kepada peserta didik akan menimbulkan sakit hati. Sebaiknya ucapan tersebut bisa di perbaiki seperti ini : Andaikan kamu lebih rajin mungkin nilai rapornya akan lebih baik dari nilai ini.
Tutur kata yang baik merupakan sikap atau adab dalam berbicara yang penuh dengan kesopanan dan mampu menempatkan bahasa yang pantas sesuai dengan situasi dan kondisi maupun siapa yang kita ajak bicara. Indonesia negeri tercinta ini dikenal dengan sikap ramah tamah dan tutur kata yang sopan dikancah dunia internasional yang perlu kita pertahankan.
Bertutur kata yang buruk atau seronok bukan keperibadian bangsa Indonesia. Hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan bisa menyebabkan rendahnya penilaian orang lain terhadap kita. Oleh karena itu, supaya terhindar dari tutur kata yang buruk, kalian harus:
a. berpikir sebelum berkata atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain;
b. pikirkan akibat dari kata-kata yang akan kita ucapkan;
c. berbicara seperlunya tanpa harus memperbanyak pembicaraan yang tidak bermanfaat;
d. sampaikan maksud dengan bahasa yang halus dan tidak berbelit-belit;
e. tidak meninggikan atau mengeraskan suara ketika berbicara;
f. menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada lawan bicara;
g. berusaha membalas perkataan buruk dengan perkataan yang baik dan sopan.
Sumber: Buku K13 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX
Bertutur kata yang sesuai dengan nilai Pancasila adalah bertutur kata baik yang diwujudkan dengan berkata-kata atau berbincang-bincang tidak kasar atau tidak kotor. Dengan bertutur kata yang baik maka orang lain tidak akan tersinggung, kecewa, marah ataupun sakit hati. Sedangkan ciri dari suatu perkataan itu tidak baik adalah bahwa perkataan itu menjadikan orang lain sakit hati, tersinggung, marah dan kecewa. Contoh tutur kata yang kurang baik antara lain : Kamu malas sekali belajar, sehingga kamu jadi bodoh dan nilai rapornya jelek sekali. Kata-kata tersebut jika diucapkan kepada peserta didik akan menimbulkan sakit hati. Sebaiknya ucapan tersebut bisa di perbaiki seperti ini : Andaikan kamu lebih rajin mungkin nilai rapornya akan lebih baik dari nilai ini.
Tutur kata yang baik merupakan sikap atau adab dalam berbicara yang penuh dengan kesopanan dan mampu menempatkan bahasa yang pantas sesuai dengan situasi dan kondisi maupun siapa yang kita ajak bicara. Indonesia negeri tercinta ini dikenal dengan sikap ramah tamah dan tutur kata yang sopan dikancah dunia internasional yang perlu kita pertahankan.
Bertutur kata yang buruk atau seronok bukan keperibadian bangsa Indonesia. Hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, dan bisa menyebabkan rendahnya penilaian orang lain terhadap kita. Oleh karena itu, supaya terhindar dari tutur kata yang buruk, kalian harus:
a. berpikir sebelum berkata atau menyampaikan sesuatu kepada orang lain;
b. pikirkan akibat dari kata-kata yang akan kita ucapkan;
c. berbicara seperlunya tanpa harus memperbanyak pembicaraan yang tidak bermanfaat;
d. sampaikan maksud dengan bahasa yang halus dan tidak berbelit-belit;
e. tidak meninggikan atau mengeraskan suara ketika berbicara;
f. menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada lawan bicara;
g. berusaha membalas perkataan buruk dengan perkataan yang baik dan sopan.
Sumber: Buku K13 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX