Olah Suara
Proses dalam pementasan teater adalah proses komunikasi, yaitu proses transformasi informasi antara komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan). Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menggunakan dua bahasa yaitu bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal yaitu bahasa yang berupa kata-kata yang dianut oleh seorang dalam suatu budaya tertentu. Misalnya bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain di dunia.
Bahasa tubuh yang biasa disebut dengan gesture yaitu sikap atau pose tubuh seseorang yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh (body language). Bahasa tubuh ini juga dipengaruhi oleh oleh budaya tertentu, karena bahasa tubuh tidak bersifat universal. Misalnya ‘mengangguk’, di Indonesia diartikan sebagai persetujuan sedangkan di India diartikan sebagai penolakan.
Ucapan yang dilontarkan oleh seorang pemeran memunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan teater. Hal ini disebabkan dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang sangat bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya maka nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton, dan ini merupakan kesalahan yang fatal bagi seorang pemeran.
Komunikasi verbal yang dilakukan oleh pemeran memerlukan berbagai persiapan agar kualitas suara yang dihasilkan dapat mendukung komunikasi. Suara adalah hal lain yang penting dalam kegiatan pementasan teater menyangkut segi auditif atau sesuatu yang berhubungan dengan pendengaran. Dalam kenyataannya suara dan bunyi itu sama, yaitu hasil getaran udara yang datang dan menyentuh selaput gendang telinga. Tetapi dalam konvensi pementasan teater kedua istilah tersebut dibedakan. Suara merupakan produk manusia untuk membentuk kata-kata, sedangkan bunyi merupakan produk benda-benda.
Suara dihasilkan oleh proses mengencang dan mengendornya pita suara sehingga udara yang lewat berubah menjadi bunyi beserta organ artikulasi manusia di dalam mulut maupun hidung, dan dibedakan dengan bunyi-bunyian lain yang bukan dihasilkan organ artikulasi.
Dalam kegiatan pementasan teater, suara memengang peranan penting, karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog.
Unsur dasar dari bahasa lisan adalah suara, dan prosesnya adalah suara dijadikan kata dan kata-kata disusun menjadi frasa serta kalimat yang kesemuanya dimanfaatkan dengan aturan tertentu yang disebut gramatika atau paramasastra.
Pernafasan
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida. Proses menghirup udara ini disebut inspirasi dan proses menghembuskan udara ini disebut ekspirasi. Di dalam pementasan teater, pernafasan ini berhubungan dengan produksi suara.
Diksi
Diksi berasal dari kata dictionary (kamus) yaitu pemilihan kata untuk mengekspresikan ide-ide yang tepat dan selaras, bisa juga diksi diartikan sebagai kata-kata sebagai satu kesatuan arti, tetapi dalam pelatihan ini, diksi (diction) dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas. Latihan diksi berfungsi untuk memberi kejelasan suara dari kata yang diucapkan. Banyak pemeran yang menyangka bahwa untuk dapat didengar hanya perlu berbicara keras, padahal yang dibutuhkan tidak sekedar itu, tetapi dibutuhkan pengucapan yang jelas. Dalam bahasa Indonesia huruf yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g. Latihan diksi ini dimulai dari membedakan huruf itu, kemudian diaplikasikan pada kata dan kalimat dari huruf tersebut.
Intonasi
Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi dalam berbicara.
Fungsi dari intonasi adalah membuat pembicaraan menjadi menarik, tidak membosankan, dan kata-kata atau kalimat yang kita ucapkan lebih mempunyai makna. Intonasi berperan dalam pembentukan suatu makna kata, bahkan bisa merubah makna suatu kata.
Artikulasi
Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung), dan bunyi suara oral (di rongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-langit lembut di rongga mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara lewat menuju rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal meliputi huruf m, n, ny, dan ng. Bunyi suara oral dibagi menjadi dua yaitu bunyi suara vokal dan bunyi suara konsonan. Bunyi vokal atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, misalnya a, i, u, e, o, dan diftong (kombinasi dua huruf hidup, misalnya au, ia, ai, ua dan lain-lain). Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran nafas dirintangi atau tertahan di mulut.
Palatal belakang yaitu bagian belakang lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit lembut akan menghasilkan huruf seperti g. Palatal tengah yaitu bagian tengah lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit keras akan menghasilkan bunyi k. Dental yaitu lidah digunakan bersama dengan bagian gusi belakang gigi depan di atas dan menghasilkan bunyi t. Labial yaitu bibir bagian bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf f atau bibir dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi huruf b.
Sumber : buku k13 seni Budaya kelas IX
Proses dalam pementasan teater adalah proses komunikasi, yaitu proses transformasi informasi antara komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan). Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menggunakan dua bahasa yaitu bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bahasa verbal yaitu bahasa yang berupa kata-kata yang dianut oleh seorang dalam suatu budaya tertentu. Misalnya bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain di dunia.
Bahasa tubuh yang biasa disebut dengan gesture yaitu sikap atau pose tubuh seseorang yang mengandung makna dan menimbulkan bahasa tubuh (body language). Bahasa tubuh ini juga dipengaruhi oleh oleh budaya tertentu, karena bahasa tubuh tidak bersifat universal. Misalnya ‘mengangguk’, di Indonesia diartikan sebagai persetujuan sedangkan di India diartikan sebagai penolakan.
Ucapan yang dilontarkan oleh seorang pemeran memunyai peranan yang sangat penting dalam pementasan teater. Hal ini disebabkan dalam dialog banyak terdapat nilai-nilai yang sangat bermakna. Jika lontaran dialog tidak sesuai sebagaimana mestinya maka nilai yang terkandung tidak dapat dikomunikasikan kepada penonton, dan ini merupakan kesalahan yang fatal bagi seorang pemeran.
Komunikasi verbal yang dilakukan oleh pemeran memerlukan berbagai persiapan agar kualitas suara yang dihasilkan dapat mendukung komunikasi. Suara adalah hal lain yang penting dalam kegiatan pementasan teater menyangkut segi auditif atau sesuatu yang berhubungan dengan pendengaran. Dalam kenyataannya suara dan bunyi itu sama, yaitu hasil getaran udara yang datang dan menyentuh selaput gendang telinga. Tetapi dalam konvensi pementasan teater kedua istilah tersebut dibedakan. Suara merupakan produk manusia untuk membentuk kata-kata, sedangkan bunyi merupakan produk benda-benda.
Suara dihasilkan oleh proses mengencang dan mengendornya pita suara sehingga udara yang lewat berubah menjadi bunyi beserta organ artikulasi manusia di dalam mulut maupun hidung, dan dibedakan dengan bunyi-bunyian lain yang bukan dihasilkan organ artikulasi.
Dalam kegiatan pementasan teater, suara memengang peranan penting, karena digunakan sebagai bahan komunikasi yang berwujud dialog.
Unsur dasar dari bahasa lisan adalah suara, dan prosesnya adalah suara dijadikan kata dan kata-kata disusun menjadi frasa serta kalimat yang kesemuanya dimanfaatkan dengan aturan tertentu yang disebut gramatika atau paramasastra.
Pernafasan
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida. Proses menghirup udara ini disebut inspirasi dan proses menghembuskan udara ini disebut ekspirasi. Di dalam pementasan teater, pernafasan ini berhubungan dengan produksi suara.
Diksi
Diksi berasal dari kata dictionary (kamus) yaitu pemilihan kata untuk mengekspresikan ide-ide yang tepat dan selaras, bisa juga diksi diartikan sebagai kata-kata sebagai satu kesatuan arti, tetapi dalam pelatihan ini, diksi (diction) dimaksudkan sebagai latihan mengeja atau berbicara dengan keras dan jelas. Latihan diksi berfungsi untuk memberi kejelasan suara dari kata yang diucapkan. Banyak pemeran yang menyangka bahwa untuk dapat didengar hanya perlu berbicara keras, padahal yang dibutuhkan tidak sekedar itu, tetapi dibutuhkan pengucapan yang jelas. Dalam bahasa Indonesia huruf yang hampir sama pengucapan dan terdengarnya adalah huruf p dengan b, t dengan d, dan k dengan g. Latihan diksi ini dimulai dari membedakan huruf itu, kemudian diaplikasikan pada kata dan kalimat dari huruf tersebut.
Intonasi
Intonasi (intonation) adalah nada suara, irama bicara, atau alunan nada dalam melafalkan kata-kata, sehingga tidak datar atau tidak monoton. Intonasi menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi dalam berbicara.
Fungsi dari intonasi adalah membuat pembicaraan menjadi menarik, tidak membosankan, dan kata-kata atau kalimat yang kita ucapkan lebih mempunyai makna. Intonasi berperan dalam pembentukan suatu makna kata, bahkan bisa merubah makna suatu kata.
Artikulasi
Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal meliputi bunyi suara nasal (di rongga hidung), dan bunyi suara oral (di rongga mulut). Bunyi nasal muncul ketika langit-langit lembut di rongga mulut diangkat dan diturunkan, dan membuka jalan untuk aliran udara lewat menuju rongga hidung dan disana udara beresonansi menghasilkan bunyi. Bunyi nasal meliputi huruf m, n, ny, dan ng. Bunyi suara oral dibagi menjadi dua yaitu bunyi suara vokal dan bunyi suara konsonan. Bunyi vokal atau huruf hidup diproduksi dari bentuk mulut yang terbuka, misalnya a, i, u, e, o, dan diftong (kombinasi dua huruf hidup, misalnya au, ia, ai, ua dan lain-lain). Bunyi konsonan diproduksi ketika aliran nafas dirintangi atau tertahan di mulut.
Palatal belakang yaitu bagian belakang lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit lembut akan menghasilkan huruf seperti g. Palatal tengah yaitu bagian tengah lidah diangkat dan bersentuhan dengan langit-langit keras akan menghasilkan bunyi k. Dental yaitu lidah digunakan bersama dengan bagian gusi belakang gigi depan di atas dan menghasilkan bunyi t. Labial yaitu bibir bagian bawah bersatu dengan gigi bagian atas untuk membuat bunyi huruf f atau bibir dengan bibir bersatu untuk membuat bunyi huruf b.
Sumber : buku k13 seni Budaya kelas IX