Jepang

Apa yang kamu ketahui tentang negara Jepang? Ya, negara ini merupakan salah satu negara industri yang produknya merambah ke berbagai belahan dunia. Setiap hari kita pasti melihat kendaraan bermotor produksi Jepang lalu lalang di jalan-jalan kita sampai ke pelosok negeri.
Lokasi wilayah Jepang membuat Jepang memiliki ciri iklim musim dengan perubahan musim yang jelas. Mengingat wilayah Jepang membujur dari utara-selatan, suhu udara bervariasi sesuai dengan lintangnya. Pada musim dingin, suhu udara antara -70 C sampai dengan 70 C. Pada musim panas, suhu udara antara 210 –270 C. Curah hujan di Jepang umumnya tinggi, berkisar antara 840–3.050 mm per tahun.
 Setidaknya terdapat 192 gunung api tersebar di negara ini. Salah satu diantaranya merupakan yang tertinggi di Jepang, yaitu Gunung Fuji (3.776 m). Tidak heran jika 25% dari wilayah negara ini tertutup lapisan vulkanik. Walaupun wilayahnya bergunung-gunung, tetapi di Jepang masih ditemukan sejumlah dataran yang sebarannya terbatas.
Warna hijau pada peta menggambarkan dataran rendah, sedangkan warna cokelat menggambarkan dataran tinggi dan pegunungan. Makin cokelat warnanya, makin besar ketinggiannya.
Selain memiliki banyak gunung api, Jepang juga dikenal sebagai negara yang sering mengalami bencana gempa bumi. Mengapa demikian? Pertemuan atau tumbukan
kedua lempeng tersebut juga menimbulkan gejala gempa dan gunung api.
Walaupun dikenal sebagai negara industri, ternyata 67% wilayah Jepang masih merupakan hutan. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di antaranya adalah pohon ek, kapur barus, bambu, maple, birch, beech, dan lain-lain.Di Hutandapat ditemukan babi hutan, monyet, serigala, rusa, dan lain-lain. Namun, kini jumlahnya terus berkurang.

Jepang memiliki sumber daya mineral yang sangat terbatas. Oleh karena itu, Jepang sangat bergantung pada bahan mentah dan bahan bakar hasil 􀁌􀁐􀁓􀁒􀁕􀀑􀀃􀀫􀁄􀁖 untuk kebutuhan industrinya. Beberapa hasil tambang tersebut adalah batu bara (kualitas rendah), timah, seng, mangan, tungsten, antimoni, dan krom. Sumber daya mineral yang cukup terpenuhi adalah belerang.
Selain sumber daya mineral, Jepang memiliki sumber daya alam berupa lahan pertanian, hutan, dan perikanan laut. Lahan pertanian umum kentang dan tanaman sayuran seperti lobak, kol, ketimun, tomat, selada, bayam, wortel. Tanaman buah-buahan seperti jeruk dan apel juga ditanam.
 Pendapatan Jepang lebih banyak didominasi oleh sektor industri.

Sebagian besar penduduk Jepang bekerja di luar sektor pertanian. Oleh karena itu, 91% penduduknya tinggal di daerah perkotaan (WPDS, 2013). Beberapa kota tumbuh sangat pesat dan menjadi kota besar seperti Tokyo (36.507 juta jiwa), Osaka-Kobe (11.325 juta jiwa), Nagoya (3.257 juta jiwa), Fukuoka-Kitakyushu (2.809 juta jiwa), Sapporo (2.673 juta jiwa) (2009).
Penduduk Jepang terdiri atas beberapa etnik, tetapi yang dominan adalah etnik Jepang (98,5%), Korea (0,5%), China (0,4%), dan yang lainnya (0,6%). Agama yang dianutnya terdiri atas Shinto (83,9%), Buddha (71,4%), Kristen (2%) dan yang lainnya (7,8%). Persentase totalnya mencapai lebih dari 100% karena banyak penduduk Jepang yang menganut agama Shinto dan juga Buddha.
Bangsa Jepang sangat terkenal sebagai bangsa pekerja keras dan disiplin. Mereka mencurahkan segenap perhatian dan komitmennya untuk pekerjaan.
Tidak heran jika kualitas hasil pekerjaannya diakui sangat tinggi. Karena itulah, mereka menjadi negara terkemuka dalam bidang industri dan perdagangan walaupun sumber daya alamnya terbatas.
Negeri dengan jumlah penduduk 127,3 juta jiwa (WPDS, 2013) atau terbesar ke-10 ini tidak hanya besar dari sisi jumlah, tetapi juga kualitas manusianya. Semangat atau etos kerja dikenal sangat tinggi dan tidak lepas dari beberapa prinsip yang dipegang teguh oleh mereka dalam bekerja.

Beberapa prinsip tersebut adalah seperti berikut.
- Prinsip Bushido
Prinsip ini merupakan semangat bekerja keras tak kenal lelah dalam belajar dan bekerja. Prinsip Bushido diturunkan oleh mereka dari generasi ke generasi.
- Prinsip Samurai
Prinsip mengajarkan tentang harga diri dan tak kenal menyerah. Jika mereka kalah berperang atau bertarung, hara-kiri atau menusukkan pedang ke perut sendiri dilakukan sebagai bentuk harga diri. Saat ini, prinsip tersebut digunakan untuk membangun ekonomi mereka.
- Budaya Keishan
Budaya ini juga mendorong munculnya kemauan untuk belajar dari orang lain.
- Prinsip Kai Zen
Intinya, waktu dan biaya harus optimal untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Orang Jepang juga memiliki kebiasaan seperti pembagian yang tegas antara kerja dan istirahat: malu jika pulang kerja lebih cepat, patuh dan loyal  dalam kemajuan bangsa Jepang.
Berbagai kemajuan ekonomi yang telah dicapai membuat bangsa Jepang memiliki keadaan sosial ekonomi yang lebih baik. Berdasarkan data Bank Dunia, PDB per kapita Jepang pada tahun 2013 mencapai angka 38.492 dolar AS. Ini berarti setiap penduduk Jepang memiliki pendapatan sebesar 38.492 dolar AS per tahun.
Keadaan sosial dan ekonomi juga terlihat dari usia harapan hidup warganya. Pada tahun 2013, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai 86 tahun untuk wanita dan 79 tahun untuk pria atau jika keduanya digabung mencapai 83 tahun (WPDS, 2013).
Pertumbuhan penduduk Jepang -0,1%, berarti setiap tahun terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 0,1%. Sementara itu, penduduk lanjut usia makin besar jumlahnya karena keadaan kesehatan yang lebih baik.

Hubungan dengan Indonesia
Jepang dan Indonesia telah lama menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi. Indonesia merupakan eksportir terbesar ke-7 ke Jepang. Posisi pertama China, berikutnya AS, Australia, Arab Saudi, UEA, dan Korea.
Sementara itu, Jepang merupakan investor asing terbesar di Indonesia. Sekitar 1.000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia dengan mempekerjakan sekitar 32.000 pekerja Indonesia (BKPM, 2012). Jumlah tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan jumlah perkerja Indonesia di negara lainnya.
Ekspor Indonesia ke Jepang umumnya berupa bahan baku industri dan sumber energi. Beberapa komoditas dari Indonesia yang diekspor ke Jepang di antaranya adalah minyak, gas alam cair, batu bara, tekstil, pulp, udang, mesin, dan tekstil. Indonesia mengimpor komoditas dari Jepang di antaranya berupa mesin-mesin dan suku cadang, baja, perlengkapan listrik, plastik dan kimia, alat transportasi, suku cadang mobil, dan elektronik. Untuk mendorong perdagangan dan investasi, pemerintah kedua negara menandatangani persetujuan yang disebut Economic Partnership Agreement (EPA).
 Jepang melihat posisi strategis hubungan dengan Indonesia dan negara di Asia   nggara lainnya.
Beberapa keuntungan tersebut adalah seperti berikut.
1. Jaminan keamanan lalu lintas ekspor Jepang ke negara lain.
2. Posisi negara lepas pantai terhadap negara daratan.
3. Sumber bahan mentah dan energi bagi industri Jepang.
4. Daerah pemasaran berbagai hasil produksi Jepang.
Peran penting Jepang bagi Indonesia tidak hanya sebatas ekonomi, tetapi juga pendidikan. Jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang mencapai sekitar 3.000 orang.

Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IX