Alat dan Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

Alat dan Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional

1). Alat Pembayaran Perdagangan Internasional
Alat pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional berbeda dengan alat pembayaran perdagangan di dalam negeri. Perdagangan dalam negeri menggunakan mata uang kita sendiri sebagai alat pembayaran. Perdagangan internasional menggunakan alat pembayaran yang dapat diterima secara internasional.
apabila ingin membeli barang di luar negeri, kita harus terlebih dahulu menukarkan mata uang kita dengan mata uang yang berlaku di luar negeri. Penukaran mata uang dapat dilakukan di bank atau di tempat penukaran uang (money changer).
Alat pembayaran yang dapat diterima secara internasional dapat berupa mata uang asing, emas batangan, cek, atau surat-surat berharga. Mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran perdagangan internasional dolar (Amerika Serikat), yen (Jepang), euro (Eropa), dan poundsterling (Inggris).
Nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya berbeda-beda. Perbandingan nilai mata uang suatu negara dengan negara lain dikenal dengan kurs valuta asing. Ada dua macam kurs valuta asing yang digunakan, yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah harga yang digunakan ketika bank atau money changer membeli valuta asing. Kurs beli adalah harga yang digunakan ketika bank atau money changer menjual valuta asing.
Kurs valuta asing berubah-ubah. Perubahan ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan permintaan terhadap mata uang asing. Misalnya, masyarakat Indonesia sangat membutuhkan produk-produk yang diimpor dari Amerika, tersebut yang berdampak pada meningkatnya permintaan mata uang dolar Amerika. Meningkatnya permintaan terhadap dolar Amerika menyebabkan kursnya menjadi naik.

2). Cara Pembayaran Perdagangan Internasional
Dalam transaksi jual-beli, kita harus membayar barang yang kita beli kepada penjual dan penjual berhak menerima pembayaran tersebut. Begitu pula dalam perdagangan internasional, pihak eksportir (penjual) berhak menerima pembayaran dari pihak importir (pembeli). Adanya perbedaan nilai mata uang dan jarak antarnegara mendorong pihak-pihak yang terlibat menemukan cara untuk mempermudah proses pembayaran, di antaranya sebagai berikut.
a). Pembayaran di Muka
Pembayaran di muka (advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan importir dengan cara melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh eksportir. Mata uang yang digunakan dalam pembayaran bergantung pada kesepakatan, bisa menggunakan mata uang negara eksportir maupun mata uang negara importir.
b). Pembayaran Kemudian
Pembayaran kemudian (open account) adalah sistem pembayaran yang dilakukan setelah importir menerima barang dari eksportir.
c). Konsinyasi
Konsinyasi (consignment) adalah suatu cara pengiriman barang- kesepakatan harga tertentu. Pembayaran baru oleh pihak yang dititipi jika barang telah terjual. Cara ini memiliki kelemahan, yaitu pemilik barang tidak dapat menentukan waktu penerimaan pembayaran karena harus menunggu barang laku terjual.
d). Pembayaran dengan Wesel
Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) merupakan dokumen yang memuat pengakuan bank (promissory note) untuk membayar sejumlah uang yang tertera di atas wesel tersebut kepada pihak tertentu atau yang membawa wesel tersebut. Dengan demikian, pihak importir harus membayar barang yang dibelinya dengan cara menyetorkan sejumlah uang kepada bank yang ditunjuk eksportir yang mengeluarkan wesel.
e). Pembayaran dengan Surat Kredit
Surat Kredit adalah surat pemberian kuasa oleh bank pada bank atau pihak lain untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam surat tersebut. Sistem pembayaran dengan L/C merupakan sistem yang paling aman bagi eksportir. Dengan penerbitan L/C, sebuah bank yang bertindak sebagai pengganti importir memberikan kepercayaan dan kepastian kepada eksportir bahwa pembayaran akan dilakukan oleh bank tersebut sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam L/C.
f). Pembayaran dengan Emas
Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah emas yang setara dengan nilai barang yang dibelinya
g). Pembayaran dengan Kompensasi Pribadi
Pembayaran dengan kompensasi pribadi (privat conversation) akan melibatkan beberapa pihak, baik yang ada di negara importir atau di negara eksportir. Pembayaran dengan kompensasi pribadi dilakukan dengan tukarmenukar utang piutang yang dimiliki importir dan eksportir.

Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IX