Pertolongan pertama kegawatdaruratan di air


Kecelakaan merupakan peristiwa tidak terduga yang menimpa seseorang. Peristiwa tersebut terjadi begitu saja, tidak direncanakan, tidak mengenal waktu, tidak mengenal tempat, dan tidak memilih siapa yang akan mendapatkannya.
Kecelakaan dapat berakibat fatal, menimbulkan cacat tubuh atau bahkan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini sangat tergantung antara lain dari faktor penyebab peristiwa itu sendiri, dan daya tahan korban. Namun terjadinya kecelakaan dapat diminimalkan seandainya segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas yang akan dilakukan sudah dipersiapkan dengan matang.
Penanganan yang tepat dan cepat menentukan keberhasilan penanganan kecelakaan. Sebaliknya, jika penanganan tidak tepat dan lambat kondisi pasien dapat menjadi semakin parah. Kecelakaan di dalam aktivitas air cukup tinggi, seperti kram saat berenang, sesak nafas, ataupun luka karena benturan dinding kolam. Untuk melakukan pertolongan pertama, peralatan dan obat-obatan sangat diperlukan sehingga untuk melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan keterampilan sederhana agar tidak memperparah kondisi korban. Selain itu, diperlukan ketepatan dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah sakit.

a. Tujuan PPPK air
1) Untuk menjelaskan risiko pada kecelakaan di aktivitas air
2) Untuk memaparkan cara pertolongan pertama pada kecelakaan aktivitas air
3) Untuk memberikan informasi risiko kecelakaan di aktivitas air

b. Manfaat PPPK aktivitas air
1) Dapat memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan air
2) Mengantisipasi risiko kecelakaan pada olahraga air
3) Mengetahui penanggulangan kecelakaan di air

Peraturan keselamatan di kolam renang
Dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan air pada saat aktivitas berenang, setiap perenang perlu memperhatikan dan melaksanakan peraturan-peraturan yang telah dirancang demi keselamatan dan memperkecil risiko kecelakaan. Berikut beberapa hal terkait keselamatan di kolam renang :

1. Alat dan fasilitas
1) Sarana prasarana kolam renang yang standart
2) Alat bantu keselamatan : Tongkat / galah, Tambang Plastik, Ban yang bertali, Pelampung.
3) Rambu-rambu keselamatan berenang :
(a). Berhati – hatilah.
(b). Perenang – perenang pemula harus di jaga oleh orang dewasa yang mempunyai penggunanan alat keselamatan dan prosedur darurat.
(c). Tidak boleh berenang setelah makan atau berenang perut dalam keadaan
kosong .
(d). Pemanasan badan sebelum anda berenang untuk mencegah kram.
(e). Jika anda baru saja belajar berenang, sebaiknya belajar di tempat yang dangkal.
(f). Keluarlah dari kolam jika ada kilat dan petir.
(g). Jangan berlari mengitari tepi kolam, kamu bisa tergelincir dan mendapatkan luka atau jatuh.
(h). Jika diijinkan menggunakan peralatan, gunakanlah dengan hati – hati
(i). Pastikan kolam tempat latihan anda tersedia alat pengapungan dan peralatan penolong, serta petugas pengawas kolam renang / life guard.

2. Sumber daya manusia
1) Life guard
2) Tim SAR

3. Lingkungan

Tindakan pertolongan pertama kegawatdaruratan di air
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.
Kecelakaan di sekitar kolam renang atau di air bisa bermacam-macam. Namun yang biasanya terjadi adalah sebagai berikut :

a. Berhenti bernafas secara mendadak
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas yaitu , kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/ hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Pastikan mulut korban maupun penolong dalam keadaan bersih. Penolong membuka mulut lebar-lebar, ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

b. Memar
Memar terjadi karena trauma/benturan benda keras. Misalnya ketika berlari di sekitar kolam yang licin atau terbentur dinding kolam ketika berenang akibat mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dalam air. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya.
Tindakan yang diberikan yaitu :
1) Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan).
2) Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
3) Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar.
4) Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.

c. Shok
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok

1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.

2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah

3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
(1) 1 sendok teh garam dapur
(2) ½ sendok teh tepung soda kue
(3) 4-5 gelas air
(4) dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.

d. Kram
Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menimbulkan nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan aktivitas yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya ketika sedang tidur malam. Kram bisa disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot yang terkena. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram bisa dicegah dengan menghindari olah raga setelah makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur.
Pada saat berenang mungkin sering terjadi kram pada kaki. Cobalah mengatasinya dengan menarik bagian kram ke arah berlawanan secara perlahan. Tahanlah posisi tersebut selama beberapa detik sehingga ketegangan pada otot mengendur. Setelah sakit reda, tak ada salahnya melakukan pemijitan sekitar 5-10 menit di area kram untuk mengendurkan otot sekaligus memberikan kehangatan.
Patut diketahui kram juga bisa terjadi akibat kelelahan, seperti setelah berolah raga. Bila hal ini yang terjadi, bisa dikompres dengan menggunakan ice pack di sekitar area kram, bukan tepat di atas area kram. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.

e. Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang (misal dalam keadaan histeris). Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit.
Pingsan dapat juga terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut: siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne atau minyak yang baunya menyengat namun tidak membahayakan : minyak angin.

f. Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
1) Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
2) Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada mulut korban.
3) Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda.
4) Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher.
5) Periksa mata korban.
6) Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
7) Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
8) Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Cara membawa korban tenggelam:
Cara memegang / membawa korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain: pada rambut, pada pelipis, pada dagu, pada dada.

4. Ringkasan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) di kolam renang adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan. Untuk keselamatan dan kenyamanan yang maksimum, ketika berolahraga selalu melakukan pemanasan badan sebelum memulai beraktifitas olahraga macam apapun, dan melakukan pendinginan pada saat selesai. Disamping itu dalam melakukan gerak juga harus mematuhi tata aturan gerak sehingga bisa terhindar dari kecelakanan. Tersedianya peralatan dan fasilitas yang memadai secara kuantitas dan kualitas serta SDM yang berkompeten juga turut menciptakan keselamatan pemakaian fasilitas di kolam renang.

Sumber : buku k13 PJOK kelas xi