Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang sangat popular di Indonesia, olahraga ini hampir dimainkan oleh seluruh kalangan dipelosok tanah air. Banyak sudah prestasi yang terukir dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional. Karena itu pemerintah sangat besar perhatiannya terhadap olahraga bulutangkis ini. Salah satu usaha yang dilakukannya adalah dengan memasukan cabang olahraga ini kedalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
Dengan masuknya olahraga bulutangkis kedalam kurikulum pendidikan di Indonesia diharapkan proses pemasalan, pembibitan dan prestasi dapat terus berjalan, sehingga prestasi olahraga ini dapat terus dipertahankan.
Olahraga bulutangkis di Indonesia merupakan cabang olahraga yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, disamping sepak bola, bola volley, dan beberapa cabang olahraga yang lain. Perkembangan yang nyata dimulai sejak tahun 1958, dimana untuk pertama kalinya Indonesia mengikuti kejuaraan dunia dan sekaligus muncul sebagai pemenang dengan merebut Piala Thomas. Kejuaraan ini dimulai sejak tahun 1949, untuk memperebutkan piala bergilir dari Sir George Thomas, yang sampai sekarang dikenal dengan kejuaraan Thomas Cup, sebagai lambang supremasi bulutangkis dunia untuk beregu putra yang diadakan setiap 2 tahun sekali.
Sedangkan untuk beregu putri, memperebutkan piala bergilir dari Mrs. H.S. Uber, yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1957, dan dikenal sampai sekarang dengan kejuaraan Uber Cup. Kejuaraan ini diadakan setiap 2 tahun sekali, dan negara yang pertama kali meraih Piala Uber adalah Amerika Serikat.
Bulutangkis memang jenis olahraga yang sangat cocok untuk semua orang, laki-laki atau wanita, tua, muda, dan anak-anak. Hal itu disebabkan oleh mudahnya permainan ini dilakukan, alat pemukulnya ringan, bola gampang dipukul, dapat dimainkan di luar maupun di dalam ruangan. Jenis pukulannya bermacam-macam, peraturan permainannya cukup sederhana. Namun untuk dapat menjadi seorang pemain yang baik dibutuhkan ketekunan, kemauan yang kuat, penguasaan teknik dan taktik, penguasaan langkah kaki, dan pengalaman latihan maupun pertandingan yang cukup lama.
Hal ini disebabkan didalam permainan bulutangkis, variasi pukulannya beraneka ragam. Bola dapat dipukul sekeras-kerasnya dengan seluruh kekuatan, tetapi dapat pula dipukul selembut-lembutnva dengan menggunakan kehalusan perasaan.
Pukulan-pukulan yang hanyak dilakukan dengan gerakan-gerakan pergelangan langan secara cepat dapat dengan tiba-tiba mengubah arah, hingga variasi gerakan ini dapat melahirkan jenis-jenis pukulan tipuan yang sangat membingungkan.
Diperlukan kerja kaki yang cepat dan rapi untuk dapat mengejar bola yang simpang siur dalam permaian, kecepatan reaksi mata, dan reaksi gerak sangat diperlukan.
Oleh karenanya dalam waktu yang singkat badan dapat menjadi lelah, karena seluruh otot, jantung, dan paru-paru harus bekerja keras untuk mengimbangi gerakan bola. Keuletan, ketabahan, daya tahan, kekuatan. kecepatan, kecermatan, keluwesan, dan akal bercam pur menjadi satu di dalam permainan ini. Tetapi
justru inilah yang menjadikan bulutangkis semakin menarik.
Menurut sejarah, bulutangkis berasal dari permainan vang bernama Poona dan berasal dari India. Oleh beberapa pewira tentara kerajaan Inggris yang menjajah India pada waktu itu, pernainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana.
Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucester Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi nama badminton. Badminton atau bulutangkis kemudian berkembang dibanyak negara dan masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda.
Karena sudah cukup luas perkembangannya, maka perlu didirikan organisasi internasional untuk mengatur kegiatan bulutangkis internasional dan diberi nama International Badminton Federation (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934,
yang beranggotakan persatuan-persatuan bulutangkis dari beberapa negara. DiIndonesia, dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indoncsia(PBSl) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953, Indonesia menjadi anggota IBF dan dengan demikian berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan internasional.
Adapun pertandingan-pertandingan internasional yang penting di antaranya:
a. Kejuaraan All England
Merupakan kejuaraan perorangan dan telah diadakan sejak permulaan abad ke-20. Hingga kini merupakan arena pertandingan yang paling menarik dan diikuti oleh hampir semua pemain terbaik dunia.
b. Kejuaraan Dunia yang Resmi (World Badminton Championship)
Untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 1977 bertempat di Malmoe (Swedia), merupakan kejuaraan perorangan.
c. Kejuaraan Asia (Asia Badminton Championship)
Terdiri dari kelompok yunior dan senior (beregu dan perorangan) dan diselenggarakan oleh Asian Badmiton Conferderation (ABC), meliputi seluruh kawasan Asia.
d. Kejuaraan Dunia Beregu
Terdiri dari:
1). Untuk beregu putra disebut Thomas Cup Championship.
2). Untuk beregu wanita disebut Uber Cup Championship
3). Untuk beregu campuran disebut Sudirman Cup
d. Kejuaraan Asian Games, Sea Games, Olimpiade dan lain-lain.
Peraturan Bulu Tangkis
1. Lapangan
Lapangan bulutangkis dapat dibuat di luar maupun di dalam ruangan. Namun, pertandingan resmi harus dilakukan di dalam ruangan, mengingat faktor cuaca yang sangat mempengaruhi jalannya permainan, maka lantai lapangan dapat dibuat dari:
a. Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan di luar ruangan)
b. Lantai semen atau tegel (hard court)
c. Lantai kayu (wooden courf)
d. Lantai dengan karpet sintesis (porta court)
Lapangan permainan bulutangkis berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran:
a. 1) Panjang : 13,40 m
b. 2) Lebar : 6,10 m
c. 3) Lebar masing-masing garis (lines) : 0,05 m
2. net / jaring
a. Panjang : 6,10 m
b. Lebar : 0,75 m
c. Tinggi :1,525 m
d. Sepanjang tepi net diberi pita yang lebarnya:0,05 m. Warna jaring gelap.
3. Tiang Net (Posts)
Tinggi tiang net 1,55 m dari lantai, dibuat dari bahan yang cukup untuk menahan tarikan tali net hingga menjadi tegang. Pemasangan harus tepat di atas garis samping untuk double, atau bila tidak mungkin dan terpaksa dipasang di luarnya maka di tempat tiang net yang seharusnya berada diberi pengganti dengan pita putih (kertas, kain) atau kayu tipis tegak lurus dari pita net hingga ke lantai. Penampang tiang bulat dan bergaris tengah 3,8 cm.
4. Raket
Raket merupakan alat pemukul yang sangat ringan dan kuat. Raket ada beberapa macam, yaitu dari kayu seluruhnya, kepala kayu dengan batang logam, atau seluruhnya logam. Biasanya kekuatan, daya tahan serta kenyamanan dipakainya tergantung dari kualitasnya.
Beratnya kurang dari 150 gram (tulisan Under -5 pada beberapa raket artinya kurang dari 5 ons, dimana 1 ons = 28,25 gram). Panjang 68 cm, lebar kepala 23 cm.
Jenis-jenis raket:
a. Raket yang berat di bagian atas (kepala), cocok untuk pemain yang bertipe penyerang.
b. Raket yang berat di bagian pegangan (handle), cocok untuk bermain rally dan tipuan.
c. Raket yang seimbang cocok untuk pemain "allround" (serba bisa).
d. Pemeliharaan raket sangat penting, yaitu dengan selalu membersihkan setiap habis dipakai, sedang raket yang berkepala kayu harus dipress dan kemudian disimpan di tempat yang kering.
5. Shuttlecocks (Bola)
Shuttlecocks terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecocks yang baik menggunakan gabus sebagai kepalanya dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat. Bulu angsa lebih baik, sebab dapat mengurangi lajunya bola serta memberi keseimbangan yang lebih mantap. Yang terpenting karakteristik terbangnya sama.
Plastik meskipun tahan lama tetapi kurang nyaman dipakai hingga tidak begitu populer.
Shuttlecocks berukuran:
a. Panjang bulu bola : 60-70 mm
b. Diameter gabus : 25-28 mm
c. Garis tengah ujung lingkaran bulu: 54 mm
d. Jumlah bulu : 14-16 helai
e. Berat bola : 4,73 - 5,50 gram
Sumber : buku k13 PJOK kelas xi