ketika memetik gitar, memukul tong, memukul garpu tala, didapati bahwa benda bergetar dan benda mengeluarkan bunyi. Namun pada saat benda-benda itu diam, ketiga benda itu tidak bergetar sama dengan yang kamu rasakan apabila kamu sedang berbicara atau mengeluarkan bunyi, coba tempelkan jarimu pada batang tenggorokan maka akan terasa ada getaran, oleh karena itu bunyi ini ditimbulkan oleh benda-benda yang bergetar. Bunyi merupakan gelombang longitudinal,
ketika bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan oleh rapatan dan regangan partikel-partikel udara. Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung akan menumbuk molekulmolekul udara, molekul udara ini akan menumbuk udara disebelahnya yang mengakibatnya terjadinya rapatan dan regangan demikin seterusnya sampai ke telinga. Molekul udara tidak berpindah, tetapi hanya merapat dan meregang. Bunyi sampai telinga merambat dalam bentuk gelombang.
Gelombang yang tersusun dari rapatan dan regangan adalah gelombang longitudinal.
Bunyi ditimbukan karena adanya benda yang bergetar, yang kemudia dirambatkan dalam bentuk gelombang longitudinal. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa.
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Dibagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian sel-sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak ketika ada getaran didalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak.
Sumber : buku K13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas 8
ketika bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan oleh rapatan dan regangan partikel-partikel udara. Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung akan menumbuk molekulmolekul udara, molekul udara ini akan menumbuk udara disebelahnya yang mengakibatnya terjadinya rapatan dan regangan demikin seterusnya sampai ke telinga. Molekul udara tidak berpindah, tetapi hanya merapat dan meregang. Bunyi sampai telinga merambat dalam bentuk gelombang.
Gelombang yang tersusun dari rapatan dan regangan adalah gelombang longitudinal.
Bunyi ditimbukan karena adanya benda yang bergetar, yang kemudia dirambatkan dalam bentuk gelombang longitudinal. Gelombang suara yang masuk ke dalam lubang telinga akan menggetarkan gendang telinga (membran timpani). Getaran membran timpani ditransmisikan melintasi telinga tengah melalui tiga tulang kecil, yang terdiri dari tulang martil, landasan, dan sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan ke faring oleh tabung eustachius. Getaran dari tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea. Koklea merupakan suatu tabung yang bergulung seperti rumah siput. Koklea berisi cairan limfa.
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Dibagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi carian sel-sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran yang sebenarnya. Sel-sel rambut ini akan bergerak ketika ada getaran didalam koklea, sehingga menstimulasi getaran yang diteruskan oleh saraf auditori ke otak.
Sumber : buku K13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas 8