Ketika sebuah tanaman terluka, suatu kumpulan sel yang disebut kalus tumbuh lebih cepat pada tempat yang terluka. Sel kalus memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi batang, tunas, akar dan keseluruhan organ tanaman berbunga dapat hasilkan pada tempat yang terluka tersebut. Potensi alami dari sel ini untuk melakukan “program ulang” membuat sel tersebut menjadi kandidat yang ideal dalam rekayasa genetik.
Seperti halnya sel tanaman yang lain, sel kalus juga diseliputi oleh selulosa yang tebal pada dinding selnya sehingga dapat menjadi pembatas atau menghambat DNA baru yang akan masuk. Untungnya dinding sel tersebut dapat diuraikan dengan bantuan enzim selulase, sehingga dihasilkan satu sel tanpa dinding yang disebut protoplas. Protoplas ini bisa difusikan (digabungkan) dengan protoplas dari spesies lain, sehingga dihasilkan suatu sel yang dapat tumbuh menjadi sebuah tanaman hibrida. Metode ini, disebut fusi protoplas. Metode ini telah digunakan pada , yang merupakan suatu tanaman hasil fusi tanaman brokoli dengan tanaman kol
Sumber : Buku k 13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX
Seperti halnya sel tanaman yang lain, sel kalus juga diseliputi oleh selulosa yang tebal pada dinding selnya sehingga dapat menjadi pembatas atau menghambat DNA baru yang akan masuk. Untungnya dinding sel tersebut dapat diuraikan dengan bantuan enzim selulase, sehingga dihasilkan satu sel tanpa dinding yang disebut protoplas. Protoplas ini bisa difusikan (digabungkan) dengan protoplas dari spesies lain, sehingga dihasilkan suatu sel yang dapat tumbuh menjadi sebuah tanaman hibrida. Metode ini, disebut fusi protoplas. Metode ini telah digunakan pada , yang merupakan suatu tanaman hasil fusi tanaman brokoli dengan tanaman kol
Sumber : Buku k 13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX