Urin memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Volume urin normal orang dewasa 600 – 2500 ml/hari, ini tergantung pada masukan air, suhu luar, makanan dan keadaan mental/fisik individu.
b. Berat jenis berkisar antara 1,003 – 1,030.
c. Reaksi urin biasanya asam dengan pH kurang dari 6 (bekisar 4,7-8). Bila masukan protein tinggi, urin menjadi asam sebab fosfat dan sulfat berlebihan dari hasil katabolisme protein. Keasaman meningkat pada asidosis dan demam. Urin menjadi basa karena perubahan urea menjadi amonia dan kehilangan CO2 di udara. Urin menjadi alkali pada alkaliosis seperti setelah banyak muntah.
d. Warna urin normal adalah kuning pucat atau ambar. Pigmen utamanya urokrom, sedikit urolobin dan hematopofirin. Pada keadaan demam, urin berwarna kuning tua atau kecoklatan, pada penyakit hati pigmen empedu mewarnai urin menjadi hijau, coklat, atau kuning tua. Darah (hemoglobin) memberi warna seperti asap sampai merah pada urin. Urin sangat asam mengendapaan garam-garam asam urat.
e. Urin segar beraroma sesuai dengan zat-zat yang dimakan. Pada pengamatan, urin memiliki warna yang berbeda. Warna urin berbeda tergantung pada makanan yang dikonsumsi, obat-obatan yang dikonsumsi, dan masalah kesehatan.
Berikut beberapa contoh warna urin abnormal.
a. Warna jernih, walau warna jernih seringkali dianggap normal, namun jika hal ini terus menerus menjadi warna kemih maka hal ini menunjukkan bahwa tubuh terlalu banyak menkomsumsi cairan. Mineral air yang dikomsumsi selayaknya disesuaikan dengan berat badan, contohnya jika berat badan 60kg maka dalam sehari cairan yang di komsumsi hanya 2 liter. Disamping itu, warna tersebut juga mengindikasikan adanya gangguan hati, seperti hepatitis virus akut atau sirosis. Tapi kondisi tersebut juga di sertai gejala lain, seperti kulit yang menguning, mual, muntah, demam dan rasa kelelahan.
b. Warna cokelat atau gelap seperti teh. Kondisi ini tidak bisa dianggap ringan. Apalagi jika disertai dengan tinja berwarna pucat, karena hal tersebut merupakan adanya gangguan hati. Keadaan lain yang bisa menimbulkan warna tersebut adalah saat dehidrasi (kekurangan cairan) atau mengkonsumsi vitamin tertentu khususnya vitamin B atau obatobatan lainnya.
c. Warna keruh, jika urine berwarna keruh dan disertai mengalami sakit punggung atau perut bagian bawah kemih dan merasa seperti demam, dapat dicurigai sebagai infeksi pada saluran kemih.
d. Warna kuning cerah atau seperti neon. Bertanda bahwa tubuh terlalu banyak mengkomsumsi suplemen. Dan bertanda bahwa tubuh sedang dehidrasi. Solusinya adalah perbanyak minum.
e. Warna merah muda atau merah. Warna merah pada urin bisa berbahaya bila disebabkan karena darah. Penyebab lainnya adalah mengkonsumsi bahan kimia atau obat-obatan atau makanan tertentu. Berbagai penyakit seperti infeksi saluran kencing dan gangguan ginjal dapat menunjukkan kencing darah. Mengkonsumsi makanan tertentu terutama buah naga yang berwarna merah. Selain dari makanan atau minuman yang di komsumsi, efek warna ini timbul dari obat pencahar yang di konsumsi.
f. Warna orange atau jingga. Di pengaruhi oleh obat-obatan yang di komsumsi, pengaruh dari komsumsi makanan seperti jeruk atau yang berwarna merah. Namun juga indikasi tubuh sedang mengalami dehidrasi.
g. Warna Hijau. Asparagus dapat menyebabkan warna urin kuning atau gelap warna urin hijau. Asparagus adalah contoh dari penyebab alami dari urin hijau, tapi jangan lupa tentang pewarna seperti pewarna makanan.
Sumber : buku k13 IPA kelas VIII
a. Volume urin normal orang dewasa 600 – 2500 ml/hari, ini tergantung pada masukan air, suhu luar, makanan dan keadaan mental/fisik individu.
b. Berat jenis berkisar antara 1,003 – 1,030.
c. Reaksi urin biasanya asam dengan pH kurang dari 6 (bekisar 4,7-8). Bila masukan protein tinggi, urin menjadi asam sebab fosfat dan sulfat berlebihan dari hasil katabolisme protein. Keasaman meningkat pada asidosis dan demam. Urin menjadi basa karena perubahan urea menjadi amonia dan kehilangan CO2 di udara. Urin menjadi alkali pada alkaliosis seperti setelah banyak muntah.
d. Warna urin normal adalah kuning pucat atau ambar. Pigmen utamanya urokrom, sedikit urolobin dan hematopofirin. Pada keadaan demam, urin berwarna kuning tua atau kecoklatan, pada penyakit hati pigmen empedu mewarnai urin menjadi hijau, coklat, atau kuning tua. Darah (hemoglobin) memberi warna seperti asap sampai merah pada urin. Urin sangat asam mengendapaan garam-garam asam urat.
e. Urin segar beraroma sesuai dengan zat-zat yang dimakan. Pada pengamatan, urin memiliki warna yang berbeda. Warna urin berbeda tergantung pada makanan yang dikonsumsi, obat-obatan yang dikonsumsi, dan masalah kesehatan.
Berikut beberapa contoh warna urin abnormal.
a. Warna jernih, walau warna jernih seringkali dianggap normal, namun jika hal ini terus menerus menjadi warna kemih maka hal ini menunjukkan bahwa tubuh terlalu banyak menkomsumsi cairan. Mineral air yang dikomsumsi selayaknya disesuaikan dengan berat badan, contohnya jika berat badan 60kg maka dalam sehari cairan yang di komsumsi hanya 2 liter. Disamping itu, warna tersebut juga mengindikasikan adanya gangguan hati, seperti hepatitis virus akut atau sirosis. Tapi kondisi tersebut juga di sertai gejala lain, seperti kulit yang menguning, mual, muntah, demam dan rasa kelelahan.
b. Warna cokelat atau gelap seperti teh. Kondisi ini tidak bisa dianggap ringan. Apalagi jika disertai dengan tinja berwarna pucat, karena hal tersebut merupakan adanya gangguan hati. Keadaan lain yang bisa menimbulkan warna tersebut adalah saat dehidrasi (kekurangan cairan) atau mengkonsumsi vitamin tertentu khususnya vitamin B atau obatobatan lainnya.
c. Warna keruh, jika urine berwarna keruh dan disertai mengalami sakit punggung atau perut bagian bawah kemih dan merasa seperti demam, dapat dicurigai sebagai infeksi pada saluran kemih.
d. Warna kuning cerah atau seperti neon. Bertanda bahwa tubuh terlalu banyak mengkomsumsi suplemen. Dan bertanda bahwa tubuh sedang dehidrasi. Solusinya adalah perbanyak minum.
e. Warna merah muda atau merah. Warna merah pada urin bisa berbahaya bila disebabkan karena darah. Penyebab lainnya adalah mengkonsumsi bahan kimia atau obat-obatan atau makanan tertentu. Berbagai penyakit seperti infeksi saluran kencing dan gangguan ginjal dapat menunjukkan kencing darah. Mengkonsumsi makanan tertentu terutama buah naga yang berwarna merah. Selain dari makanan atau minuman yang di komsumsi, efek warna ini timbul dari obat pencahar yang di konsumsi.
f. Warna orange atau jingga. Di pengaruhi oleh obat-obatan yang di komsumsi, pengaruh dari komsumsi makanan seperti jeruk atau yang berwarna merah. Namun juga indikasi tubuh sedang mengalami dehidrasi.
g. Warna Hijau. Asparagus dapat menyebabkan warna urin kuning atau gelap warna urin hijau. Asparagus adalah contoh dari penyebab alami dari urin hijau, tapi jangan lupa tentang pewarna seperti pewarna makanan.
Sumber : buku k13 IPA kelas VIII