Pengesahan Nikah.

§ Kitab I’anatut thalibin juz IV halaman 254 :
وفى الدعوى بنكاح على امرأة ذكر صحته وشروطه من نحو ولي وشاهدين عدول
Dan didalam pengakuan tentang pernikahan dengan seorang wanita, harus dapat menyebutkan tentang sahnya pernikahan dahulu dan syarat-syaratnya seperti wali dan dua orang saksi yang adil.
§ Kitab Bughyatul Mustarsyidin halaman 298 :
فإذا شهدت لها بينة على وقف الدعوى ثبتت الزوجية
Maka jika telah ada saksi yang memberikan keterangan bagi seorang perempuan yang sesuai dengan gugatan, tetaplah hukum atas pernikahannya.
§ Kitab I’anatut thalibin juz IV halaman 301 :
وله أي للشخص بلامعارض شهادة على نكاح بتسامع أي استفاضة من جمع يؤمن
كذبهم لكثرتـهم
Jika tak ada bantahan, seseorang boleh menjadi saksi atas pernikahan berdasarkan pendengaran dari orang banyak, karena banyaknya orang yang memberitakan akan aman dari kedustaan.
§ Kitab Ushulul Fiqhi Abdul Wahab Khalaf halaman 93 :
من عرف فلانة زوجة فلان شهد بالزوجية مادام لم يقم له دليل علا إنتهائها
Barang siapa mengetahui bahwa seorang wanita itu sebagai isteri seorang laki-laki, maka dihukumkan masih tetap adanya hubungan suami isteri selama tidak ada bukti tentang putusnya perkawinan.
§ Kitab I’anatut thalibin juz IV halaman 275 :
يجب على شهود النكاح ضبط التاريخ بالساعات واللحظات
Persaksian mengenai pernikahan wajib menyebutkan tentang tanggal, waktu dan tempat terjadinya pernikahan tersebut.
§ Kitab Mughni al Muhtaj juz II
ويقبل إقرار البالغة العاقلة بالنكاح على جديد
Diterima pengakuan nikahnya seorang perempuan yang ‘aqil baligh, menurut qaul jadid.
§ Kitab Asnal Mathalib juz II halaman 393 :
(ويشترط فى) دعوى (النكاح) سواء ادعى ابتداءه أو دوامه (أن يقول تزوجتها بولي وشاهدين ويصفهم بالعدالة) ويصف (المرأة بالرضا) بالنكاح حيث شرط رضاها إن كانت غير مجبرة
Disyaratkan untuk dakwaan nikah, baik permulaan atau kelangsungan nikah, si suami harus berkata : “Saya nikahi wanita itu dengan wali dan saksi-saksi yang adil”, serta menyebut pula keredlaan isteri, jika memang harus disyaratkan keredlaannya, jika wanita itu bukan mujbarah.