Dampak Penyalahgunaan Narkoba dan Psikotropika

Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial. Akibat dari penyalahgunaan yang dilakukan terlalu sering akan menyebabkan ketergantungan.
Ketergantungan adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal symptom).

1. Dampak NAPZA Pada Tubuh Manusia
a. Komplikasi medik karena digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama akan berdampak pada:
1) Otak dan susunan saraf pusat yang berakibat pada: gangguan daya ingat, gangguan perhatian / konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi gangguan motivasi sehingga malas sekolah atau bekerja, dan dangguan pengendalian diri sehingga sulit membedakan baik / buruk.
2) Saluran nafas akan terjadi radang paru (Bronchopnemonia) dan pembengkakan paru (Oedema Paru).
3) Jantung, terjadi peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
4) Hati, terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik, hubungan seksual.
5) Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS. Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk membeli zat.
Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah kencing nanah (Gonorhoe), raja singa (Siphilis), dan lain-lain. Pengguna NAPZA juga mengunakan jarum suntik secara bersama-sama membuat angka penularan HIV/AIDS semakin meningkat. Penyakit HIV/AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
6) Kulit terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum suntik sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
7) Sistem reproduksi sering terjadi kemandulan.
8) Komplikasi pada kehamilan meliputi: Ibu mengalami anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS. Kandungan mengalami abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati, dan Janin mengalami pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

2. Dampak Sosial
a. Lingkungan Keluarga
1) Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu karena sering terjadi pertengkaran dan mudah tersinggung.
2) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
3) Perilaku menyimpang/asosial anak (berbohong, mencuri, tidak tertib, hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
4) Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
5) Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.

b. Lingkungan Sekolah
1) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
2) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, dan tawuran pelajar.
3) Mempengaruhi peningkatan penyalahgunaan diantara sesama teman sebaya.

c. Lingkungan Masyarakat
1) Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna/ mangsanya.
2) Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
3) Meningkatnya kejahatan di masyarakat, seperti: perampokan, pencurian, dan pembunuhan yang membuat masyarakat menjadi resah.
4) Meningkatnya kecelakaan.
3. Gejala Perubahan Sebagai Dampak Penyalahgunaan NAPZA

a. Perubahan Fisik
1) Saat menggunakan NAPZA, pengguna jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif.
2) Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) terjadi nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit terasa dingin, dan bahkan meninggal.
3) Saat sedang ketagihan (Sakau) terjadi mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, dan kesadaran menurun.
4) Pengaruh jangka panjang akan berakibat pada penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.

b. Perubahan Sikap dan Perilaku
1) Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
2) Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
3) Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
4) Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
5) Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
6) Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
7) Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.