Faktor-faktor Penghalang dalam Menjaga Pola Hidup Sehat

Pola perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan sosial yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap. Gaya hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak pada kesehatan individu tersebut dan selanjutnya pada kesehatan orang lain. Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya. Perubahan perlu dilakukan bukan pada individu saja, tetapi juga pada lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola perilakunya.
Saat ini, ada beberapa hal yang sering kita abaikan dalam menjalani hidup sehat, sehingga akibat buruk dari kebiasan tersebut menganggu kesehatan dan menyebabkan hidup tidak sehat. Kebiasaan buruk tersebut antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak, sampai dengan makan camilan berkalori tinggi. Hasil observasi pakar kesehatan menunjukkan bahwa ada beberapa pola perilaku buruk yang dapat menghalangi individu untuk menjalani hidup sehat, terutama pada remaja. Gaya hidup remaja harus dibimbing sejak dini sehingga tidak terpengaruh oleh berbagai perubahan lingkungan.
Perubahan gaya hidup masyarakat, berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat ini, seperti kurang gerak secara fisik, perilaku merokok,
napza, minuman keras, gizi lebih, kurang sayur, kurang istirahat dan lain-lain. Berikut ini adalah gaya hidup remaja yang kurang baik atau menjauhkan diri dari pola hidup sehat.

a. Kebiasaan Merokok
Salah satu kebiasaan jelek yang banyak dikerjakan orang adalah merokok. Sesuai dengan Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2004, merokok dimulai pada remaja umur 10 tahun. Remaja umur 15 sampai 19 tahun menduduki angka 60% sebagai perokok, 91 % para perokok mempunyai kebiasan merokok di rumah. Pada saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu dan anak-anak yang terpapar asap rokok atau perokok pasif yang dapat menjadi faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) lainya.

b. Kurang Gerak Fisik
Kurang gerak (hipokinetik) merupakan kondisi tubuh yang kurang gerak. Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasional untuk penduduk umur 15 tahun keatas menunjukkan angka yang mengkhawatirkan hanya 9% saja mereka yang melakukan olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO, 43% penyakit yang ada, berkaitan kaitanya dengan unsur kurang gerak.

c. Pola Makan Tidak Seimbang
Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur dan buah mencapai 99%. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh anak-anak dan mencapai angka 11%.

Menurut Pete Cohen psikolog terkenal, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling baik untuk membuang kebiasaan buruk yaitu mengantinyan dengan kebiasaan yang lebih baik yang menurut beberapa penelitian perlu pengulangan 20–30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.