Habib Ali bin Abdur-Rohman AlJufri, beliau bercerita;
" Tiga tahun yang lalu, ada seorang turis datang ke kota Tarim Hadramaut. Dia melihat-lihat harga yang ada dipasar, maka ketika itu,m datanglah dia ke salah-satu anak yang masih berumur 14 tahun (umur permulaan dewasa) yang mana Sang Anak tersebut tergolong miskin, menggelar barang dagangannya. Barang dagangan yang tidak begitu bernilai harganya.
Ketika sang turis tersebut merunduk untuk melihat-lihat barang sang
anak tersebut, tanpa terasa uangnya terjatuh (sejumlah uang dolar dengan
nilai yang cukup besar) sang turis tidak merasakan uangnya terjatuh dan
Sang Anak-pun tidak mengetahui uang sang turis tersebut terjatuh karena
dia tengah sibuk mengatur barang dagangannya.
Setelah sang turis berlalu, sang anak mengetahui bahwasannya uang sang turis tersebut terjatuh, maka sang anak tersebut mengambilnya dan berlari menuju sang turis untuk mengembalikan uangnya yang terjatuh.
Sang turis terkejut, dia bertanya (dengan dibterjemahkan oleh orang yang mendampinginya),
"Kenapa engkau kembalikan uangku, padahal uang ini bisa engkau gunakan untuk membeli toko dan engkau bisa berdagang dengan uang ini.?!"
Sang anak menjawab dengan tegas,
"ENGKAU MENG-INGINKAN AKU BERDAGANG DENGAN UANG HARAM? MENJUAL AGAMAKU DEMI SEJUMLAH UANG DOLAR?"
Mendengar jawaban sang anak tersebut, bergetar hati turis jepang tersebut sambil menyatakan,
Tunjukkan aku kepada salah satu ulama' dari agamamu yang TIDAK MAU MENJUAL AGAMANYA DEMI SEJUMLAH UANG.
Diantarkanlah sang murid tersebut ke Darul Mustofa dan dia-pun menyatakan ke-Islaman-nya, di talqinkanlah sang turis tersebut 2 kalimat syahadat.
Ketika ditanya, apa gerangan yang menyebabkan engkau masuk agama Islam,sang turis menjawab, karena kejadian dengan sang anak tersebut (dia-pun menceritakan kejadian dengan sang anak tersebut).
Sang turis jepang itu, adalah salah satu dosen dijepang. Lihatlah! Bagaimana kekuatan amanat di dalam perdagangan, mampu merubah hati seseorang dengan tanpa dialog, tanpa diskusi, tanpa dalil-dalil, sehingga menghantarkan menuju hidayah ke-Islaman...
يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق
Mudah mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang-orang sholeh...
Aamien...
Setelah sang turis berlalu, sang anak mengetahui bahwasannya uang sang turis tersebut terjatuh, maka sang anak tersebut mengambilnya dan berlari menuju sang turis untuk mengembalikan uangnya yang terjatuh.
Sang turis terkejut, dia bertanya (dengan dibterjemahkan oleh orang yang mendampinginya),
"Kenapa engkau kembalikan uangku, padahal uang ini bisa engkau gunakan untuk membeli toko dan engkau bisa berdagang dengan uang ini.?!"
Sang anak menjawab dengan tegas,
"ENGKAU MENG-INGINKAN AKU BERDAGANG DENGAN UANG HARAM? MENJUAL AGAMAKU DEMI SEJUMLAH UANG DOLAR?"
Mendengar jawaban sang anak tersebut, bergetar hati turis jepang tersebut sambil menyatakan,
Tunjukkan aku kepada salah satu ulama' dari agamamu yang TIDAK MAU MENJUAL AGAMANYA DEMI SEJUMLAH UANG.
Diantarkanlah sang murid tersebut ke Darul Mustofa dan dia-pun menyatakan ke-Islaman-nya, di talqinkanlah sang turis tersebut 2 kalimat syahadat.
Ketika ditanya, apa gerangan yang menyebabkan engkau masuk agama Islam,sang turis menjawab, karena kejadian dengan sang anak tersebut (dia-pun menceritakan kejadian dengan sang anak tersebut).
Sang turis jepang itu, adalah salah satu dosen dijepang. Lihatlah! Bagaimana kekuatan amanat di dalam perdagangan, mampu merubah hati seseorang dengan tanpa dialog, tanpa diskusi, tanpa dalil-dalil, sehingga menghantarkan menuju hidayah ke-Islaman...
يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق
Mudah mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang-orang sholeh...
Aamien...