PENYEBAB
KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK
Korseleting listrik (hubung singkat) terjadi karena adanya hubungan kawat positif dan kawat negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak yang disebabkan gigitan binatang, sudah tua, mutu kabel jelek dan penampang kabel terlalu kecil yang tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalirinya. Kemudian di sekitar terjadinya percikan api isolasi kabel sudah mencapai titik bakar. Suhu isolasi kabel dapat mencapai titik bakar karena arus listrik yang lewat kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya.
Kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur yaitu
bahan yang mudah terbakar, oksigen dan percikan api. Sementara menurut data
yang dikumpulkan oleh Dinas Kebakaran DKI sejak dari tahun 1992 s/d 1997 telah
tejadi kebakaran sebanyak 4.244 kasus di mana yang 2135 kasus disebabkan karena
konsleting listrik. Berarti 50% lebih dari total kasus kebakaran disebabkan
oleh listrik. Hal ini karena perlengkapan listrik yang digunakan tidak sesuai
dengan prosedur yang benar dan standar yang ditetapkan oleh LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) PLN, rendahnya kualitas peralatan listrik dan kabel
yang digunakan, serta intalasi yang asal-asalan dan tidak sesuai peraturan.
Sekarang ini
masih banyak pabrik perlengkapan listrik yang kualitas produknya rendah
kemudian mensuplainya ke pasar. Hal ini tentunya akan dikonsumsi oleh
instalatir dan pemakai listrik yang mengutamakan keuntungan tanpa memikirkan
akibat fatal yang akan ditimbulkannya. Karena tingkat keamanan perlengkapan
listrik ditentukan oleh kualitasnya. Jadi bagi para produsen, instalatir dan
konsumen harus menyadari benar akan fungsi perlengkapan listrik yang akan
digunakannya.
Dalam kaitan ini tentunya para produsen dan
distributor harus melakukan kerja sama dengan para kontraktor/instalator
sebagai aplikator di lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan tingkat
kesalahan pemasangan. Berarti bagi para kontraktor dan instalatir perlu
mengadakan training khusus sehingga mereka diakui kemampuannya dalam sertifikat
yang diakui oleh pihak PLN dan AKLI
(Asosiasi Konntraktor Listrik
Indonesia). Dengan demikian apa yang dikerjakan betul sesuai dengan
peraturan sehingga dapat memberi jaminan keamanan. Kemudian yang tidak kalah
pentingnya adalah masalah SDM, untuk itu AKLI bersama PLN senantiasa
mengupayakan mendidik anggotanya supaya memiliki kemampuan untuk melakukan
pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menjamin pekerjaan para
anggotanya dilaporkan. Di mana AKLI bersama PLN selalu membina biro instalatir
dengan berbagai macam kegiatan. Seperti training dan penyebaran informasi
ketentuan dan standardisasi yang mutakhir.
Dengan demikian instalasi yang dipasang akan
terjamin kualitasnya dan keamanannya. Kemudian bersama PT Asuransi Jasaraharja
Putera memberi jaminan asuransi kecelekaan diri dan kebakaran yang disebabkan
oleh listrik selama 5 tahun. Sementara itu dalam rangka melakukan pekerjaan
perbaikan dan perluasan jaringan yang mana menggunakan waktu relatif lama, maka
AKLI bersama PLN menggunakan dua sistim untuk meningkatkan pelayanannya, yaitu
:
a)
Pertama sistim zero interuption yaitu merupakan metode pekerjaan yang mampu
meminimalkan waktu pemadaman selama pekerjaan itu sehingga konsumen tidak
banyak dirugikan.
b)
Kedua sistim zero defect yaitu merupakan langkah untuk meminimalkan
kegagalan dalam pekerjaan itu sehingga akibat terburuk dari kesalahan instalasi
ditekan seminimal mungkin. Sekarang ini masyarakat yang akan membangun gedung
harus memiliki sertifikat jaminan instalasi listrik berasuransi yang
dikeluarkan bersama IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Dalam sertifikat itu
tertera pemilik instalasi listrik, instalasi yang mengerjakan, gambar instalasi
awal dan rincian kondisi instalasi. Sehingga jika terjadi masalah kelistrikan
pada gedung itu maka sangat mudah melacaknya. Kemudian sangsi yang akan diberikan
bagi anggota AKLI yang terbukti bersalah adalah pencabutan izin kerja. Tapi di
sisi lain AKLI juga memberikan perlindungan bagi pengguna listrik yaitu berupa
peninjauan ulang instalasi gedung yang sudah lima tahun. Hal ini dimaksudkan
untuk memperkecil kebakaran karena hubung singkat arus.
Macam-
macam penyebab kebakaran, yaitu :
a) Human
Error
Tapi kalau melihat lokasi kebakaran yang sebagian
besar terjadi pada perumahan dan tempat berusaha. Berarti kebakaran itu bisa
disebabkan oleh karena faktor human
error. Hal ini karena awamnya masyarakat terhadap listrik sehingga sering
kali bertindak sembrono atau teledor dalam menggunakan listrik atau tidak
mengikuti prosedur dan metode penggunaan listrik secara benar menurut aturan
PLN, sehingga terjadilah kebakaran itu yang tidak sedikit kerugiannya.
Sedangkan salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya
kebakaran adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna listrik
untuk keperluan sehari-hari. Seperti dalam membagi-bagi arus dengan menggunakan
stop kontak bukannya dilakukan dengan semaunya tapi harus dilakukan sesuai
peraturan supaya tidak menimbulkan kebakaran. Artinya jika jumlah steker yang
dipasang pada suatu stop kontak melebihi batas maka akan menyebabkan kabel pada
stop kontak itu menjadi panas. Jika panas itu terjadi dalam waktu yang relatif
lama maka hal ini akan menyebabkan melelehnya terminal utama dan akhirnya
secara pelan-pelan terjadilah hubung singkat. Kemudian dari panas itu munculah
api yang akan merambat di sepanjang kabel dan jika isolator tidak mampu menahan
panas maka akan terjadilah kebakaran. Untuk itu gunakanlah stop kontak
sebagaimana mestinya. Dalam hal ini ada dua stop kontak; pertama stop kontak
200 Watt hanya digunakan untuk peralatan di bawah 500 - 1000 VA; ke dua jenis
stop kontak tenaga yang digunakan untuk peralatan diatas 1000 VA.
b) Hubungan Singkat
Korseleting listrik (hubung singkat) terjadi karena adanya hubungan kawat positif dan kawat negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak yang disebabkan gigitan binatang, sudah tua, mutu kabel jelek dan penampang kabel terlalu kecil yang tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalirinya. Kemudian di sekitar terjadinya percikan api isolasi kabel sudah mencapai titik bakar. Suhu isolasi kabel dapat mencapai titik bakar karena arus listrik yang lewat kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya.
Misalnya kabel untuk ukuran 12 ampere dialiri arus
listrik 16 ampere, karena kabel tersebut dipakai untuk menyambung banyak
peralatan listrik akibatnya isolasi kabel menjadi panas. Jika pada suhu isolasi
yang sedang tinggi itu terjadi percikan api maka kemungkinan besar bahan
isolasi akan terbakar. Percikan api terjadinya hanya satu kali karena sikring
langsung bekerja memutuskan aliran, namun itu cukup untuk menyebabkan kebakaran
dan kebakaran yang diakibatkan oleh percikan api akan tetap berlangsung karena
karet isolasi yang sudah mencapai suhu bakar akan terbakat terus secara
merembet. Untuk bahan isolasi tertentu lelehan kabel terbakar yang jatuh tidak
akan segera padam, tetapi masih menyala dengan waktu yang cukup untuk membakar,
inilah salah satu kemungkinan penyebab kebakaran.
Atau jika hubung singkat itu terjadi terlalu lama
berati panasnya akan tinggi, kemudian dengan adanya udara yang mengandung
oksigen dan ditambah lagi dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka
menyebabkan timbulnya api.
Api yang tidak bisa dikendalikan disebut kebakaran. Hubung singkat yang terjadi ternyata bisa juga menyebabkan listrik yang mengalir semakin besar. Kemudian karena ada sekering yang ditempatkan pada papan hubung bagi (PHB), di mana sekering itu berfungsi sebagai pemutus/pembatas arus maka kelebihan arus akan menyebabkan listrik padam sehingga keadaan menjadi aman. Dengan demikian hubung singkat bisa diamankan oleh sekering. Tapi jika sekering itu dililitkan kawat untuk mencegah agar tidak cepat putus berarti besarnya arus yang bisa memutus sekering menjadi besar akibatnya hubung singkat akan berlangsung lama hingga menimbulkan percikan api yang akan membakar isolasi akhirnya menimbulkan kebakaran. Sementara pembatas/pemutus arus itu terjadi pada saat daya listrik melebihi daya tersambung pada alat pengukur dan pembatas (APP). APP itu sendiri merupakan batas tanggung jawab antara PLN dan pelanggan. Di mana sebelum masuk ke konsumen listrik itu melalui jaringan tegangan rendah (JTR), saluran masuk pelanggan (SMP) dan APP. Hal inilah yang merupakan tanggung jawab PLN, sedangkan setelah APP merupakan tanggung jawab pelanggan. Dengan demikian kalau terjadi kebakaran akan diketahuilah siapa yang bertanggung jawab.
Api yang tidak bisa dikendalikan disebut kebakaran. Hubung singkat yang terjadi ternyata bisa juga menyebabkan listrik yang mengalir semakin besar. Kemudian karena ada sekering yang ditempatkan pada papan hubung bagi (PHB), di mana sekering itu berfungsi sebagai pemutus/pembatas arus maka kelebihan arus akan menyebabkan listrik padam sehingga keadaan menjadi aman. Dengan demikian hubung singkat bisa diamankan oleh sekering. Tapi jika sekering itu dililitkan kawat untuk mencegah agar tidak cepat putus berarti besarnya arus yang bisa memutus sekering menjadi besar akibatnya hubung singkat akan berlangsung lama hingga menimbulkan percikan api yang akan membakar isolasi akhirnya menimbulkan kebakaran. Sementara pembatas/pemutus arus itu terjadi pada saat daya listrik melebihi daya tersambung pada alat pengukur dan pembatas (APP). APP itu sendiri merupakan batas tanggung jawab antara PLN dan pelanggan. Di mana sebelum masuk ke konsumen listrik itu melalui jaringan tegangan rendah (JTR), saluran masuk pelanggan (SMP) dan APP. Hal inilah yang merupakan tanggung jawab PLN, sedangkan setelah APP merupakan tanggung jawab pelanggan. Dengan demikian kalau terjadi kebakaran akan diketahuilah siapa yang bertanggung jawab.
Selain dari itu ada juga kebakaran karena listrik
yang disebabkan karena telah terjadi kontak yang tidak sempurna yaitu
kadang-kadang tersambung kadang-kadang tidak sehingga menimbulkan percikan api.
Contohnya dapat dilihat pada saklar lampu pada malam hari sehingga ruangan
menjadi gelap dan menimbulkan percikan api karena kontaknya sudah rusak
akibatnya kotak kontak hangus terbakar. Jika kontak yang tidak sempurna
dilewati oleh arus, maka lambat laun panas akan naik. Kemudian panas yang
terjadi akan merambat memanaskan material sekitar termasuk bahan isolasi. Jika
bahan menjadi mudah terbakar karena suhunya tinggi maka percikan api akan
sangat mudah menyebabkan kebakaran.
Kemungkinan lain penyebab kebakaran adalah keran
putus tidak sempurna, sehingga aliran listrik kadang-kadang tersambung
kadang-kadang tidak. Tapi hal ini sukar dideteksi karena secara pisik isolasi
kabelnya masih terlihat utuh.
Tapi
sebenarnya di dalam isolasi ada kawat yang sudah putus tidak sempurna.
c)
Kabel
Sistim kabel konvesional di mana kabel tertanam
dalam infrastruktur memang sulit untuk mengikuti perubahan karena
infrastrukturnya yang tidak mudah dirobah. Sementara itu dewasa ini penggunaan
peralatan elektronis dan elektris diperkantoran semakin banyak berarti
penggunaan kabelnya semakin banyak pula, seperti untuk komunikasi suara, data
dan untuk catu daya. Dengan demikian kabel-kabel itu berseliweran karena tata
kabel belum diatur dengan baik. Hal ini jika salah satu kabel mengeluarkan api
maka kabel yang lain mudah terbakar akibatnya akan fatal. Api yang keluar dari
kabel itu berasal dari panas yang terlalu lama terjadi yang berasal dari
kerugian I R dalam penghantar, rugi dalam sarung dan rugi dalam penghantar.
Sementara itu rugi dielektris hanya terjadi pada kabel yang bertegangan di atas
132 kV. Pada kabel yang penghantarnya tidak bebas memuai jika suhunya naik akan
timbul gerakan. Gerakan itu merupakan efek pemuaian penghantar yang akan
menyebabkan memburuknya sambungan. Sementara itu penyebab utama kerusakan pada
kabel adanya ketidakstabilan dielektris termal, ionisasi dan keealahan sarung.
Di sisi lain rugi dielektris dalam kabel tergantung pada tegangan dan suhu
kerja di mana pada tegangan tertentu rugi akan naik bersamaan dengan kenaikan
suhu. Pada kondisi yang kurang baik proses tersebut berlanjut dan akan
menyebabkan kerusakan, hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan termal.
Sedangkan arus maksimum yang diizinkan mengalir pada
penghantar kabel tentunya jangan sampai menimbulkan pemanasan yang menyebabkan
lembeknya logam penghantar.Pelembekan logam penghantar merupakan fungsi waktu
dan suhu. Upaya untuk menekan bahaya
kebakaran yang ditimbulkan oleh hubung pendek arus bisa dilakukan melalui
kabelnya. Artinya dalam menggunakan kabel kita harus mengetahui fungsinya
yaitu untuk keamanan gedung dan keselamatan jiwa manusia. Berarti kita harus
menomor satukan kualitas yang standarnya ditentukan oleh LMK-PLN dari pada
harga kabel yang murah. Sedangkan menggunakan kabel yang tidak memenuhi standar
biasanya hanya akan mengundang resiko kebakaran yang lebih besar. Untuk itu
jangan menggunakan kabel dengan ukuran sembarangan untuk berbagai keperluan.
Ada beberapa jenis ukuran kabel di mana untuk tenaga
biasanya digunakan jenis kabel berukuran 4 mm dan untuk lampu 2,5 mm, sedang
untuk penggunann lainnya harus disesuaikan dengan standar yang berlaku.
Sementara itu kalau kita lihat dari segi prosentase biaya maka biaya yang
dikeluarkan untuk kabel sekitar 3 - 5% dari nilai total seluruh bangunan. Dari
angka itu terlihat bahwa kalau kita masih juga menentukan kabel yang murah dan
di bawah standar berarti kita lebih mementingkan keuntungan tanpa memikirkan
akibatnya yang justru menimbulkan kerugian yang lebih besar. Untuk itulah
sebuah perusahaan dari Inggris yang bernama Marshall Tuflex memeperkenalkan
manajemen kabel untuk mengatasi terjadinya kebakaran yang cocok dipakai
dilingkungan perkantoran, karena faktor fleksibilitasnya yaitu:
1. berupa
modul yang berbentuk profil dan merupakan bagian dari interior. Dengan demikian
harus dibuat dari bahan yang tahan api dan disainya harus estetis sehingga
memenuhi arsitektur. Kemudian bentuk sambungannya dibuat siku, percabangan dan
asesoris lainnya juga didesain memenuhi estetika.
2. Adapun
fleksibilitasnya terletak pada dapat dikonfigurasikan dengan aplikasi
pemasangan sekering.
3. memungkinkan
untuk penambahan outlet data, power dan telepon tanpa membongkar sistim
keseluruhan.
4. pemasangannya
mudah, cepat dan presisi.
5. memudahkan
pemeliharaan, penggantian, penyambungan dan troubel pada kabel.
6. Tersedia
untuk berbagai macam kebutuhan dan ukuran.
d) INSTALATIR
Biro instalatir adalah suatu badan yang terdaftar dan mendapat izin kerja dari PT PLN untuk merencanakan dan mengerjakan pembangunan atau pemasangan peralatan ketenagalistrikan. Jadi semua pekerjaan instalasi ketenagalistrikan baik untuk penyediaan maupun untuk pemanfaatan tenaga listrik harus dilakukan oleh biro instalatir. Sementara itu ruang linkup kerja biro instalatir meliputi pemasangan instalasi tenaga, penerangan listrik, pemasangan jaringan, membangun gardu trafo, membangun gardu induk dan memasang mesin-mesin listrik untuk pembangkit. Untuk itulah biro itu dibagi menjadi empat kelas yaitu dari klas A s/d klas D. Biro ini disahkan melalui mekanisme ujian yang ketat dan bagi mereka yang lulus akan diberi surat pengesahan instalatir (SPI) dan diberi kerja setiap tahun dengan surat izin kerja (SIKA) berdasarkan evaluasi unjuk kerjanya. Kemudian unjuk kerja itu selalu dipantau dan dievaluasi dan jika ada yang melakukan pelanggaran bisa dihentikan izin kerjanya. Setelah instalasi selesai dipasang maka konsumen akan diberikan oleh biro instalatir yaitu gambar dokumentasi instalasi, hasil pengujian instalasi dan surat yang menyatakan bahwa instalasi telah dipasang dengan baik dan sesuai peraturan yang berlaku. Sedangkan tujuan biro ini adalah melindungi pemakai tenaga listrik, karena jika instalasi listrik dipasang secara sembarangan dengan kualitas material yang rendah maka hal ini tentunya bisa menimbulkan kebakaran. Adapun kebakaran itu disebabkan karena:
Biro instalatir adalah suatu badan yang terdaftar dan mendapat izin kerja dari PT PLN untuk merencanakan dan mengerjakan pembangunan atau pemasangan peralatan ketenagalistrikan. Jadi semua pekerjaan instalasi ketenagalistrikan baik untuk penyediaan maupun untuk pemanfaatan tenaga listrik harus dilakukan oleh biro instalatir. Sementara itu ruang linkup kerja biro instalatir meliputi pemasangan instalasi tenaga, penerangan listrik, pemasangan jaringan, membangun gardu trafo, membangun gardu induk dan memasang mesin-mesin listrik untuk pembangkit. Untuk itulah biro itu dibagi menjadi empat kelas yaitu dari klas A s/d klas D. Biro ini disahkan melalui mekanisme ujian yang ketat dan bagi mereka yang lulus akan diberi surat pengesahan instalatir (SPI) dan diberi kerja setiap tahun dengan surat izin kerja (SIKA) berdasarkan evaluasi unjuk kerjanya. Kemudian unjuk kerja itu selalu dipantau dan dievaluasi dan jika ada yang melakukan pelanggaran bisa dihentikan izin kerjanya. Setelah instalasi selesai dipasang maka konsumen akan diberikan oleh biro instalatir yaitu gambar dokumentasi instalasi, hasil pengujian instalasi dan surat yang menyatakan bahwa instalasi telah dipasang dengan baik dan sesuai peraturan yang berlaku. Sedangkan tujuan biro ini adalah melindungi pemakai tenaga listrik, karena jika instalasi listrik dipasang secara sembarangan dengan kualitas material yang rendah maka hal ini tentunya bisa menimbulkan kebakaran. Adapun kebakaran itu disebabkan karena:
a) Sistim
instalasi yang asal-asalan dan tidak sesuai peraturan. Untuk itu perlu dipilih
instalatur yang resmi dan profesional berarti pekerjaannya harus sesuai dengan
PUIL sehingga kesalahan teknis dalam pemasangan yang dapat berakibat patal bisa
ditekan. Instalasi itu senantiasa menekankan penggunaan material dan
perlengkapan listrik sesuai standar LMK - PLN dan telah dilakukan pengujian
secara ketat. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan sistim instalasi yang aman
sesuai ketentuan.
b) Pengubahan
instalasi yang dilakukan sendiri tanpa sepengetahuan dari instalatur yang
melakukan pekerjaan awal. Kemudian dikerjakan tidak sesuai prosedur. Untuk itu
apabila masyarakat pengguna listrik akan melakukan perubahan instalasi pada
bangunannya dianjurkan menghubungi instalatur resmi yang telah diakui
kemampuannya. Selain dari itu hendaknya dalam pemasangan panel box hendaknya
digunakan bahan yang kedap air dan anti tikus. Karena air dan tikus sangat
mungkin menyebabkan terjadinya hubung singkat arus listrik.
c) Ke
tiga setelah 15 tahun digunakan umumnya instalasi harus diperbaharui hal ini
karena kondisi kabel sudah mengalami perubahan dan berkurang kemampuannya. Sedang
untuk mencapai waktu itu tentunya pengontrolan kondisi instalasi selama
penggunaan harus dilakukan.
3) CARA
MENCEGAH KEBAKARAN KARENA LISTRIK
Penyebab
terjadinya kebakaran banyak disebabkan oleh korsleting listrik. Untuk itu ada
beberapa hal yang harus di perhatikan untuk mencegah bahaya kebaran yang
disebabkan korsleting listrik.
Di bawah ini kami informasikan
tips mencegah bahaya kebakaran akibat korsleting listrik:
1. Percayakan
pemasangan instalasi rumah/bangunan anda pada instalatir yang terdaftar sebagai
anggota AKLI (Assosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) dan terdaftar di PLN.
Secara legal instalatir mempunyai tanggung jawab terhadap keamanan instalasi.
2. Jangan menumpuk steker atau colokan listrik
terlalu banyak pada satu tempat karena sambungan seperti itu akan terus menerus
menumpuk panas yang akhirnya dapat mengakibatkan korsleting listrik.
3. Jangan
menggunakan material listrik sembarangan yang tidak standar walaupun harganya
murah. Tetapi memiliki sertifikat Sistim Pengawasan Mutu (SPM) yang berlabel
tulisan atau,
4. Jika sering putus jangan menyambungnya dengan
serabut kawat yang bukan fungsinya karena setiap sekring telah diukur kemampuan
menerima beban tertentu.
5. Lakukan
pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi isolasi pembungkus kabel, bila ada
isolasi yang terkupas atau telah menipis agar segera dilakukan penggantian.
Gantilah instalasi rumah/bangunan anda secara menyeluruh minimal lima tahun
sekali. pekerjaan pemeriksaan dan penggantian sebaiknya dilakukan oleh
instalatir anggota AKLI dan terdaftar di PLN.
6. Gunakan
jenis dan ukuran kabel sesuai peruntukan dan kapasitas hantar arusnya.
7. Bila
terjadi kebakaran akibat korsleting listrik akibat pengaman Mini Circuit
breaker (MCB) tidak berfungsi dengan baik, matikan segera listrik dari kWh
meter. Jangan menyiram sumber kebakaran dengan air bila masih ada arus listrik.
8. Anda
juga perlu mengetahui bahwa hubungan arus pendek atau korsleting adalah kontak
langsung antara kabel positif dan negatif yang biasanya dibarengi dengan
percikan bunga api, dan bunga api inilah yang memicu kebakaran. PLN telah memasang
MCB yang terpadu dengan kWh dan OA Kast yang berfungsi sebagai pembatas bila
pemakaian beban melebihi kapasitas daya sekaligus sebagai pengaman bila terjadi
hubungan arus pendek.
9. Hindari
pemakaian listrik secara illegal karena disamping membahayakan keselamatan
jiwa, tindakan itu juga tergolong tindak kejahatan yang dipidanakan.
10. Jadi
sebelum hal-hal yang tak diinginkan terjadi seperti musibah kebakaran menimpa
Anda, sebaiknya kita melakukan tindak pencegahan. Bukankah mencegah itu lebih
baik daripada mengobati!
3.1) INSTALASI LISTRIK
Seringkali
kita mendengar atau melihat disekitar kita musibah kebakaran ataupun kesetrum
yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi listrik yang tidak benar. Tidak
sedikit orang yang mengabaikan akan pentingnya sistem instalasi listrik yang
benar.Ingatlah bahwa dalam pemasangan instalasi listrik kita harus benar-benar
memperhatikan keselamatan dan kenyamanan, serta mengoptimalkan fungsi dari arus
listrik tersebut.
Dalam Proses Instalasi
Listrik Kita Perlu Memperhatikan Beberapa Hal Berikut ini:
Ø Instalasi listrik di rumah dan di gedung, kita harus
memperhatikan struktur dari bangunan rumah itu, pastikan juga bangunan sekitar
anda mempunyai instalasi listrik yang baik sehingga tidak merugikan Anda.
Karena instalasi listrik dari sekeliling rumah/gedung bisa bereffect kepada
aliran listrik kita juga walaupun tidak langsung. Utamanya pastikan kualitas
dan ukuran kabel yang digunakan, jangan gunakan kabel tipis pada jaringan
besar, pastikan keseimbangan pemakaian listrik dalam suatu ruangan dengan
kualitas kabel yang dipasang.
Selain
KEAMANAN Anda juga butuh kenyamanan dalam penggunaan energi listrik setiap
harinya, oleh karena itu jangan sungkan-sungkan untuk menggunakan alat listrik
yang BERKUALITAS, karena barang yang berkualitas tidak menipu, baik dari
kekuatan material pembuatannya, juga sisi keamanan yang sudah diperhitungkan
matang. Untuk harga pasti lebih tinggi sedikit, tetapi pastinya siapapun takkan
mau menukar selisih harga tersebut dengan bahaya yang akan didapat. Gunakanlah
produk alat listrik yang berkualitas dan telah terstandarisasi oleh pemerintah.
Pastikan penempatan fungsi listrik yang ideal baik secara pencahayaan atau
fungsi keluar masuk arus listrik.
Ø Instalasi
listrik di industri / pabrik, memerlukan ketelitian dan
perhitungan yang cermat dikarenakan banyak hubungan dengan mesin-mesin dan alat
produksi.
Energi
listrik sangat vital manfaatnya bagi rumah kita. Hampir semua perlengkapan
rumah tangga dan hiburan, bergantung pada energi listrik. Bayangkan apa jadinya
bila listrik padam beberapa jam? Roda kehidupan di dalam rumah seolah ‘padam’
pula. Untuk itu jaringan listrik mesti dipelihara dan dilindungi. Bila tidak,
bukan saja kebutuhan listrik kita akan terganggu, tetapi juga berbahaya yang
mengintai siap ‘membrangus’ rumah kita.
Adapun cara mencegah kebakaran
karena listrik:
1. Jangan
menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik. Gunakan pemutus arus listrik
(sekering) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan dilebihkan atau
dikurangi.
2. Kabel-kabel
listrik yang terpasang di dalam rumah jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau
dibiarkan terbuka. Perbaiki dan lindungi kabel-kabel tersebut, kalau perlu
diganti saja.
3. Jauhkan
sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar dan kabel-kabel listrik dari
jangkauan anak-anak.
4. Biasakan
menggunakan material listrik, seperti kabel, saklar, stop kontak, steker (kontak
tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional
Indonesia), LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) atau SPLN (Standar PLN).
5. Pangkaslah
sebagian daun, ranting dan cabang dari pepohonan yang berada di halaman rumah,
jika bagian pohon itu sudah mendekati atau menyentuh jaringan listrik.
6. Hindari
pemasangan antene televisi yang terlalu tinggi yang bisa mendekati atau
menyentuh jaringan listrik.
7. Gunakan
listrik yang memang hak untuk bangunan atau rumah kita. Jangan sekali-kali
mencoba mencantol listrik, mengutak-atik KWH Meter atau menggunakan listrik
secara tidak sah.
8. Biasakanlah
untuk bersikap hati-hati, waspada dan tidak ceroboh dalam menggunakan listrik.
9. Jangan
bosan-bosan untuk mengingatkan anak-anak kita agar tidak bermain layang-layang
di bawah atau di dekat jaringan listrik.
10. Bisa
ditambahkan disini adalah pemasangan ELCB (earth leakage circuit
breaker) yang sekarang telah banyak digantikan dengan GFI (ground
fault interrupter) atau RCD (residual-current device). Piranti ini fungsinya
untuk memutuskan hubungan apabila ada kebocoran arus listrik atau apabila ada
orang yang tersengat listrik. Kebanyakan piranti ini dipasang di kamar mandi
(stop kontak untuk hair dryer atau electric shaver/pencukur kumis) atau service
room (tempat mesin cuci), yang pada umumnya memiliki lantai basah.
11. Selain
daripada itu, apabila memiliki rumah baru maka lebih baik meminta untuk
dipasang instalasi listrik dengan sistem 3 kabel. Karena ini akan memastikan
bahwa peralatan listrik anda akan memiliki pembumian/grounding yang benar.
Pernahkan anda terasa kesetrum ketika memegang lemari es? Ini kemungkinan
karena instalasi listrik di rumah anda tidak memakai sistem 3 kabel.
3.2) Tindakan Preventif Untuk Mencegah Bahaya Listrik
Tidak
bisa dipungkiri bila kegiatan industri di berbagai sektor seperti halnya rumah
sakit, pusat perbelanjaan, sekolah, perkantoran, bahkan rumah tangga sangat
tergantung pada listrik.
WALAUPUN dalam kondisi tertentu
seperti listrik mati fungsinya bisa dialihkan padagenset, namun
keberadaan listri tetap penting artinya.
Keberadaan alat-alat elektronik
seperti AC, kulkas, kompor listrik, oven, kipas angin, penanak nasi listrik,
dan lain sebagainya yang memudahkan pekerjaan rumah tangga sangat bergantung
pada listrik. Walaupun mempermudah, harus diingat bahwa tetap berisiko jika
perawatannya diabaikan. Apalagi jika di rumah Anda ada anak usia balita.
Oleh karena itu, agar listrik
tetap aman dan nyaman digunakan, ada beberapa tip dari PT PLN yang bisa
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Jangan
menumpuk stop kontak pada satu sumber listrik.
2. Gunakan
pemutus arus listrik ( sekering ) yang sesuai dengan daya tersambung, jangan
dilebihkan atau dikurangi.
3. Kabel-kabel
listrik yang terpasang di rumah jangan dibiarkan ada yang terkelupas atau
dibiarkan terbuka.
4. Jauhkan
sumber-sumber listrik seperti stop kontak, saklar, stop kontak, steker (kontak
tusuk) yang telah terjamin kualitasnya dan berlabel SNI (Standar Nasional
Indonesia)/LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) / SPLN (Standar PLN).
3.3) Tips Merawat Instalasi Listrik di Rumah
Dalam penyambungan listrik,
kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan
Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP – terdiri dari KWH Meter
dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah asset milik PLN.
Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik
rumah/bangunan adalah asset milik pelanggan.
Tips berikut akan membantu Anda
untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :
1. Pastikan
Instalasi Listrik di rumah/bangunan milik Anda telah terpasang dengan tepat,
benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan
sesuai kapasitasnya.
2. Lakukan
pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi
listrik masih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
3. Jika
instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun,
sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi
listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan.
4. Pergunakan
peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan
kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
5. Jika
ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya
menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi
Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat
menghubungi kantor PLN terdekat.
4) TINDAKAN PENGAMANAN KEBAKARAN
AKIBAT LISTRIK
Tindakan
pengaman, sangat dibutuhkan untuk mengurangi bahaya akibat kebakaran listrik.
Kita dapat melakukan tindakan sebagai berikut :
1)
Secara rutin memeriksa peralatan
listrik dan kabel.
2)
Kabel tegang dapat menyebabkan
kebakaran. Ganti semua kabel peralatan usang, tua atau rusak segera.
3)
Ganti alat listrik jika menyebabkan
sengatan listrik bahkan kecil, terlalu panas, celana pendek keluar, atau
mengeluarkan asap atau percikan api.
4)
Jauhkan peralatan listrik dari lantai
yang basah dan counter; membayar perawatan khusus untuk peralatan listrik di
kamar mandi dan dapur
5)
Beli produk listrik dievaluasi oleh
laboratorium yang diakui secara nasional, seperti Underwriters Laboratories
(UL).
6)
Jika sebuah alat memiliki steker tiga
cabang, menggunakannya hanya di outlet tiga slot. Jangan pernah memaksa untuk
masuk ke stopkontak dua-slot atau kabel ekstensi.
7)
Jangan biarkan anak bermain dengan
atau sekitar peralatan listrik seperti pemanas ruang, besi, dan pengering
rambut.
8)
Gunakan penutupan keselamatan untuk
"bukti anak" outlet listrik.
9)
Gunakan kabel ekstensi listrik dengan
bijak; tidak pernah overload kabel ekstensi atau soket dinding
10)
Segera mematikan, kemudian secara
profesional mengganti, saklar lampu yang panas untuk disentuh dan lampu yang
berkedip.
5)
TIPS MENCEGAH KEBAKARAN KARENA LISTRIK
Kabel, outlet, switch, pemutus sirkuit dan perangkat
listrik lain adalah penyebab utama ketiga kebakaran rumah dan penyebab utama
kedua kematian api.
Mari kita gunakan tips brikut :
v Mana pun arus listrik yang bersangkutan, alat pemadam api
tidak boleh terlalu far.Replace atau memperbaiki kabel yang longgar atau
berjumbai di semua perangkat listrik.
v Jika outlet atau switch terasa hangat, mematikan sirkuit
dan telah diperiksa oleh tukang listrik.
v Cobalah untuk menghindari kabel ekstensi. Jika Anda
merasa kabel ekstensi yang diperlukan, pastikan bahwa itu tidak robek atau
usang. Jangan berjalan di bawah karpet atau sekitar pintu.
v Jangan pernah overload socket. Penggunaan outlet
"gurita" atau "bar kekuasaan", ekstensi outlet yang
mengakomodasi beberapa busi, sangat tidak dianjurkan. Cobalah untuk membatasi
satu tinggi-watt ke setiap stopkontak alat individu pada suatu waktu.
v Jika perjalanan pemutus sirkuit atau pukulan sekering
sering, mengurangi jumlah peralatan pada baris tersebut. Di rumah tua banyak,
kapasitas dari sistem kabel belum sejalan dengan peralatan modern saat ini dan
dapat membebani sistem listrik. Beberapa sinyal overload meliputi: peredupan
lampu ketika sebuah alat berlangsung, sekering meniup sering atau menyusut
gambar TV.
v Yakinkan ada banyak ruang udara di sekitar unit hiburan
rumah seperti TV dan stereo untuk menghindari overheating.
Meskipun beberapa kebakaran disebabkan oleh kegagalan
sistem listrik dan cacat alat, banyak yang disebabkan oleh penyalahgunaan dan
pemeliharaan yang buruk peralatan listrik, kabel salah pasang, dan sirkuit
kelebihan beban dan kabel ekstensi.
Adapun tips-tips yang lain yaitu :
·
Membuang
atau mengganti kabel listrik yang aus atau rusak.
·
Ketika
bekerja pada setiap peralatan listrik, memeriksa, kemudian periksa, untuk
memastikan tidak ada sumber listrik yang mengalir.
·
Jauhkan
alat pemadam kebakaran berguna di daerah di mana Anda bekerja dengan peralatan
elektronik
·
Jangan
pernah berasumsi bahwa orang lain telah memotong sumber daya. Periksa diri Anda
sendiri.
·
Hubungi
listrik profesional untuk melakukan pekerjaan listrik yang luas.
Pemadam kebakaran
Pemadam kebakaran
·
untuk
digunakan pada kebakaran listrik akan dilabeli sebagai C, SM, atau ABC pemadam.
·
Instal
RCBO - Residual Current Circuit Breaker dengan Perlindungan Arus berlebihan di
listrik dan di kamar mandi (ahli listrik terdekat tentang hal itu). Ini akan
otomatis perjalanan daya ketika jika Anda tidak sengaja menyentuh kabel hidup.
Jangan mengabaikan item ini karena item yang sangat sangat penting.
·
Periksa
kabel dan colokan pada semua peralatan listrik dan peralatan. Ganti segala
sesuatu yang usang, lusuh, dan aus. Kabel yang rusak adalah salah satu penyebab
utama kebakaran listrik rumah.
·
Jangan soket listrik overburden. Menancapkan
terlalu banyak hal dapat menyebabkan overheating. Pedoman sederhana untuk
menggunakan soket listrik untuk memeriksa berapa banyak ruang yang telah untuk
busi. Jika soket listrik hanya memiliki 2 outlet steker, maka hanya mampu
menangani banyak peralatan yang terpasang di pada waktu yang sama.
·
Perpanjangan kabel yang baik untuk digunakan,
tetapi tidak secara ekstensif. Dalam situasi kabel ekstensi harus digunakan
sebagai soket listrik permanen. Kabel perpanjangan tidak dirancang untuk
menangani listrik kuat terus menerus dan mereka dapat menyebabkan kebakaran
listrik jika kelebihan beban.
·
Menjaga
dan memeriksa semua peralatan listrik, peralatan, dan peralatan secara teratur.
Gunakan mereka hanya sebagai instruksi pada manual mereka. Jangan pernah
mencoba untuk menggunakan alat atau peralatan untuk tujuan selain apa yang
mereka dirancang untuk melakukan.
·
Beberapa peralatan listrik telah 2-cabang
plugs sementara yang lain memiliki 3 Prongs. Jangan pernah memaksa plug
2-cabang ke stopkontak 3-cabang listrik dan sebaliknya. Peralatan colokan
diberikan sesuai dengan kebutuhan listrik aliran mereka dan ini harus
benar-benar dipenuhi. Jika tidak, mereka dapat dengan mudah menjadi sumber
kebakaran listrik.
·
Gunakan
pengaman pada soket listrik mencakup. Ini akan melindungi anak-anak dan
mencegah kecelakaan terjadi.
·
Jauhkan tirai, tirai, pakaian, dan bahan mudah
terbakar lainnya jauh dari radiator dan pemanas.
·
Membuang
selimut listrik yang telah terkena tali dan wirings longgar. Ini adalah bahaya
utama karena dapat menyebabkan kebakaran listrik dan membakar luka kepada
pengguna. Sebisa mungkin, gunakan selimut listrik yang memiliki kontrol suhu.
Ini biasanya datang dengan perangkat keselamatan yang secara otomatis
menonaktifkan selimut jika terlalu panas.
·
Jangan letakkan karpet atau permadani di atas
kabel listrik dan kabel. Kabel listrik dengan mudah dapat memicu terkena karpet
di atasnya dan menyebabkan kebakaran besar. Jauhkan kabel listrik dan kabel di
mana Anda dapat melihat mereka.
·
Hanya membeli elektronik dan peralatan yang
telah melewati semua standar keselamatan. Konsumen saat ini harus ekstra
hati-hati karena banyak sub-par elektronik dan peralatan telah membuat jalan
mereka ke pasar.
·
Watch
out untuk sekering, lampu, busi, dan soket yang sering pendek sirkuit. Ini
adalah tanda-tanda kabel yang rusak dan sistem listrik kelebihan beban. Hubungi
teknisi listrik untuk mengatasi masalah ini segera.
·
Instal
detektor asap di tempat-tempat strategis di seluruh rumah. Menjaga mereka
bersih dan memelihara mereka secara teratur dapat mencegah kebakaran listrik
dari merusak rumah.
·
Jika Anda mencurigai atau melihat
masalah listrik atau bau aneh, jangan ragu untuk memiliki mereka diperiksa oleh
orang yang kompeten.
·
Jangan pernah menyimpan kain berminyak,
terutama kain jenuh dengan roh mineral, pengencer cat, atau minyak biji rami.
Dalam kondisi tertentu, bahan-bahan ini spontan membakar (mulai di atas api
tanpa sumber yang dikenal).
·
Simpan hanya jumlah minimum dari setiap bahan
yang mudah terbakar di rumah Anda, dan tetap dalam bahasa aslinya, atau UL yang
menyetujui kontainer.
·
Ajarkan anak Anda teknik evakuasi
yang tepat dalam kasus kebakaran. Praktek latihan kebakaran keluarga, dengan
tempat pertemuan luar (oleh pohon di halaman depan, atau di kotak surat atau
depan gerbang. Dengan cara itu Anda semua akan tahu bahwa setiap orang adalah
aman luar. Jangan pernah kembali ke rumah terbakar.
·
Menonton video pendidikan dari kebakaran rumah
dengan anak Anda lebih tua. Asap akan sangat hitam sangat cepat, tidak seperti
kebakaran pada film.
·
Jangan menghalangi pintu atau jendela
yang mungkin diperlukan untuk menghindari api.
·
Hubungi Departemen Pemadam Kebakaran
setempat dan meminta Survei Rumah Residential. Di sebagian besar wilayah mereka
akan senang untuk keluar dan memberikan nasihat dan Anda tidak diharuskan untuk
melakukan apa pun yang mereka katakan jika Anda tidak ingin. Ini benar-benar
sukarela.
sumber: http://hariongisnaderezpeksider.blogspot.co.id/2013/01/makalah-cara-mencegah-kebakaran-karena.html