Kita hidup di dunia tidak sendirian. Kita hidup selalu membutuhkan orang lain. Tidak semua yang kita butuhkan dapat kita buat sendiri. Kita ingin pintar harus belajar kepada guru. Kita ingin makan harus membeli beras yang nantinya dimasak, atau membeli nasi dan laukpauk di warung. Untuk semua kebutuhan tersebut kita butuh orang lain. Sedangkan Allah Swt. tidak membutuhkan bantuan siapapun juga.
1. = ash-Shamad
Anak-anak, tahukah arti kata ash-Shamad itu? ash-Shamad artinya Maha Dibutuhkan (tempat meminta). Allah Swt. Maha Dibutuhkan, Allah Swt. menjadi tempat manusia bersandar. Manusia harus mengakui sifat Maha Dibutuhkannya Allah Swt. dalam perilaku sehari-hari. Kita suka memberika bantuan seperti Allah Swt. senantiasa membantu kita.
Anak-anak, pernahkah kalian melihat kumpulan semut yang menggotong makanan bersama-sama? Kita jangan kalah dengan semut. Kawanan semut sangat peduli terhadap beban kawannya. Bahkan ketika bertemu dengan sesamanya semut selalu menyapa. Perilaku semut ini dapat kita ambil pelajaran. Betapa indahnya kita bertemu dengan kawan saling menyapa dan membantu.
2. = al-Muqtadir
Arti al-Muqtadir adalah Maha Kuasa atau Maha Menentukan. Allah Swt. Maha Kuasa, alam semesta beserta isinya adalah di bawah kekuasaan Allah Swt..
Seperti gunung-gunung yang berdiri tegak, sungai-sungai yang panjang berliku, tanaman, binatang yang ada di darat dan di laut beraneka rupa. Oleh sebab itu, kita mensyukuri segala kekuasaan Allah Swt. itu.
3. = al-Muqaddim
Arti al-Muqaddim adalah Maha Mendahulukan. Artinya Allah Swt. Maha Mendahulukan atas apa yang diciptakan-Nya. Nah, anak-anak, tentu kamu sudah tahu kursi atau meja yang ada di rumah atau di sekolah. Kursi dan meja dibuat oleh tukang kayu. Siapakah yang lebih dulu ada, tukang kayu atau kursi dan meja?
Tentu saja tukang kayu lebih dulu ada daripada kursi dan meja. Begitu juga Allah Swt. lebih dulu ada daripada makhluk ciptaannya.
4. = al-Baqi
Nama indah Allah Swt. yang terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al- Baqi. Apa arti al-Baqi? Al-Baqi adalah Yang Maha Kekal. Ada peristiwa, gunung api meletus, banjir bandang, banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak. Sedangkan Allah Swt. Maha Kekal. Manusia juga tidak kekal. Lihat saja proses manusia dari lahir sampai dengan meninggal.
1. = ash-Shamad
Anak-anak, tahukah arti kata ash-Shamad itu? ash-Shamad artinya Maha Dibutuhkan (tempat meminta). Allah Swt. Maha Dibutuhkan, Allah Swt. menjadi tempat manusia bersandar. Manusia harus mengakui sifat Maha Dibutuhkannya Allah Swt. dalam perilaku sehari-hari. Kita suka memberika bantuan seperti Allah Swt. senantiasa membantu kita.
Anak-anak, pernahkah kalian melihat kumpulan semut yang menggotong makanan bersama-sama? Kita jangan kalah dengan semut. Kawanan semut sangat peduli terhadap beban kawannya. Bahkan ketika bertemu dengan sesamanya semut selalu menyapa. Perilaku semut ini dapat kita ambil pelajaran. Betapa indahnya kita bertemu dengan kawan saling menyapa dan membantu.
2. = al-Muqtadir
Arti al-Muqtadir adalah Maha Kuasa atau Maha Menentukan. Allah Swt. Maha Kuasa, alam semesta beserta isinya adalah di bawah kekuasaan Allah Swt..
Seperti gunung-gunung yang berdiri tegak, sungai-sungai yang panjang berliku, tanaman, binatang yang ada di darat dan di laut beraneka rupa. Oleh sebab itu, kita mensyukuri segala kekuasaan Allah Swt. itu.
3. = al-Muqaddim
Arti al-Muqaddim adalah Maha Mendahulukan. Artinya Allah Swt. Maha Mendahulukan atas apa yang diciptakan-Nya. Nah, anak-anak, tentu kamu sudah tahu kursi atau meja yang ada di rumah atau di sekolah. Kursi dan meja dibuat oleh tukang kayu. Siapakah yang lebih dulu ada, tukang kayu atau kursi dan meja?
Tentu saja tukang kayu lebih dulu ada daripada kursi dan meja. Begitu juga Allah Swt. lebih dulu ada daripada makhluk ciptaannya.
4. = al-Baqi
Nama indah Allah Swt. yang terakhir dibahas pada kesempatan ini adalah al- Baqi. Apa arti al-Baqi? Al-Baqi adalah Yang Maha Kekal. Ada peristiwa, gunung api meletus, banjir bandang, banjir dan kebakaran yang merusak lingkungan. Hal itu menandakan segala sesuatu di atas bumi ini tidak kekal atau rusak. Sedangkan Allah Swt. Maha Kekal. Manusia juga tidak kekal. Lihat saja proses manusia dari lahir sampai dengan meninggal.