Unsur kebahasaan yang paling berperan untuk menyatakan suatu keadaan, kejadian, dan kegiatan adalah unsur verbadalam tense tertentu.
Jika dalam bahasa Indonesia unsur verbal hanya terdiri dari satu kata kerja yang berfungsi sebagai predikat, dalam bahasa Inggris digunakankelompok verbal yang terdiri dari setidaknya dua unsur kata kerja, yaitu kesatuan predikat dan finite.
Bahasa Inggris memiliki 3 finite,
(1) be dengan predikat dalam bentuk present participle (i.e. bewriting, besleeping)) dalam tense Continuous,
(2) have dengan predikat dalam bentuk past participle (i.e. have written, have slept) dalam tense Perfect, dan
(3) do dengan predikat dalam bentuk infinitif (i.e. dowrite, dosleep) dalam tense Simple.
Masing-masing tense memiliki tiga kemungkinan bentuk, yaitu (1) Present, (2) Past, dan (3) dengan kata kerja Modal. Perfect dan Continuous dapat dikombinasikan.
Tense Present Past dengan Modal
Continuous I am playing I was playing I will be playing
Perfect I have played I had played I should have played
Simple I play I played I may play
I (do not) play I (did not) play
Do I play? Did I play?
Perfect+Continuous I have been playing I had been playing I will have been playing
Simple tense berbeda dengan continuous tense dan perfecttense, yaitu finite ‘do’ hanya muncul pada kalimat negatif dan interogatif, dan hampir tidak pernah muncul dalam kalimat positif. Kemunculannya dalam kalimat positif biasanya berfungsi untuk memberikan penekanan, misalnya I do like it!,He did come.
(1) unsur verbal dalam kalimat bukan hanya terdiri dari satu kata, tetapi minimal dua kata (finite + predikat),
(2) dalam bentuk positif unsur finite dan predikat tersebut ‘menyatu’ dalam bentuk ‘preterite’ atau ‘past’ (a.l. did go = went, did play = played, did write = wrote).
Tetapi dalam bentuk negatif dan pertanyaan, tetap digunakan bentuk finite+predikat. Oleh karena itu peserta didik perlu dibiasakan untuk menghafal perubahan bentuk predikat tersebut.
Logika perubahan bentuk tersebut tidak dapat dijelaskan, tetapi hanya dapat dihafalkan. Hal ini hanya dapat dikuasai dengan banyak ‘bergaul’ dengan teks secara bermakna.
Sumber : Buku K13 Bahasa Inggris kelas VIII
Jika dalam bahasa Indonesia unsur verbal hanya terdiri dari satu kata kerja yang berfungsi sebagai predikat, dalam bahasa Inggris digunakankelompok verbal yang terdiri dari setidaknya dua unsur kata kerja, yaitu kesatuan predikat dan finite.
Bahasa Inggris memiliki 3 finite,
(1) be dengan predikat dalam bentuk present participle (i.e. bewriting, besleeping)) dalam tense Continuous,
(2) have dengan predikat dalam bentuk past participle (i.e. have written, have slept) dalam tense Perfect, dan
(3) do dengan predikat dalam bentuk infinitif (i.e. dowrite, dosleep) dalam tense Simple.
Masing-masing tense memiliki tiga kemungkinan bentuk, yaitu (1) Present, (2) Past, dan (3) dengan kata kerja Modal. Perfect dan Continuous dapat dikombinasikan.
Tense Present Past dengan Modal
Continuous I am playing I was playing I will be playing
Perfect I have played I had played I should have played
Simple I play I played I may play
I (do not) play I (did not) play
Do I play? Did I play?
Perfect+Continuous I have been playing I had been playing I will have been playing
Simple tense berbeda dengan continuous tense dan perfecttense, yaitu finite ‘do’ hanya muncul pada kalimat negatif dan interogatif, dan hampir tidak pernah muncul dalam kalimat positif. Kemunculannya dalam kalimat positif biasanya berfungsi untuk memberikan penekanan, misalnya I do like it!,He did come.
(1) unsur verbal dalam kalimat bukan hanya terdiri dari satu kata, tetapi minimal dua kata (finite + predikat),
(2) dalam bentuk positif unsur finite dan predikat tersebut ‘menyatu’ dalam bentuk ‘preterite’ atau ‘past’ (a.l. did go = went, did play = played, did write = wrote).
Tetapi dalam bentuk negatif dan pertanyaan, tetap digunakan bentuk finite+predikat. Oleh karena itu peserta didik perlu dibiasakan untuk menghafal perubahan bentuk predikat tersebut.
Logika perubahan bentuk tersebut tidak dapat dijelaskan, tetapi hanya dapat dihafalkan. Hal ini hanya dapat dikuasai dengan banyak ‘bergaul’ dengan teks secara bermakna.
Sumber : Buku K13 Bahasa Inggris kelas VIII