Hukum Newton

Hukum I Newton
Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika kamu berada di dalam mobil yang sedang melaju kencang, tiba-tiba mobil direm mendadak? Apa yang akan terjadi pada badan kamu? Badan kamu akan terhentak ke belakang, atau ke depan? Mengapa pada saat berada di dalam mobil kamu perlu mengenakan sabuk pengaman? Tahukah kamu, bahwa fenomena tersebut dipelajari oleh para ahli?
Apakah kamu menemukan fakta bahwa gelas akan tetap diam saat kertas ditarik dengan hentakan yang cepat secara horisontal? Jika kamu menemukan hal demikian, berarti hasil percobaan tersebut membuktikan bahwa benda memiliki kecenderungan untuk tetap mempertahankan keadaan diam atau geraknya, yang disebut inersia atau kelembaman benda.
Contoh lain saat kamu berada di dalam sebuah mobil yang sedang melaju kencang kemudian tiba-tiba direm juga menunjukkan inersia benda. Badan kamu akan terdorong ke depan karena badan ingin mempertahankan geraknya ke depan. Peristiwa tersebut yang pada akhirnya memunculkan ide teknologi sabuk pengaman yang dipasang di kendaraan bermotor, khususnya mobil.
Secara umum, Newton merumuskan sifat inersia benda ke dalam rumusan Hukum I Newton yang menyatakan bahwa benda yang mengalami resultan gaya bernilai nol akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan.

Hukum II Newton
percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun berbanding terbalik dengan massanya atau . Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum II Newton.
Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui fakta bahwa pada saat memindahkan balok (seperti pada Gambar 1.31) akan lebih cepat jika gaya yang diberikan lebih besar. Hal ini dikarenakan gaya berbanding lurus dengan percepatan. Jadi, dengan gaya yang besar maka akan didapatkan percepatan yang lebih besar juga.
Contoh lainnya seperti saat kita memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan almari yang berat jika kita menggunakan gaya dorong yang sama. Hal ini disebabkan massa meja lebih kecil daripada massa almari dan karena massa berbanding terbalik dengan percepatan benda. Semakin kecil massa benda, semakin besar percepatannya. Jadi, memindahkan meja yang ringan akan lebih cepat daripada memindahkan almari yang massanya lebih besar.

Hukum III Newton
Pernahkah kamu berpikir, bagaimana sebuah roket dapat meluncur ke angkasa? Roket yang terdorong ke atas diakibatkan oleh semburan gas ke bawah (Lihatlah Gambar 1.32)! Semakin kuat semburan gas ke bawah, roket akan semakin cepat terdorong ke atas. Berdasarkan fakta tersebut, tahukah kamu, apa yang sebenarnya terjadi pada roket yang sedang diluncurkan? Gaya-gaya apa saja yang mempengaruhi gerak roket tersebut? Apakah gaya-gaya pada gerak roket saat pertama kali diluncurkan sama seperti gaya-gaya roket saat sudah lepas dari landasannya?
Hukum III Newton menyebutkan bahwa ketika benda pertama mengerjakan gaya ke benda kedua, maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya yang sama besar ke benda pertama namun berlawanan arah atau gaya aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda.
Misalnya pada peristiwa orang berenang. Gaya aksi dari tangan ke air mengakibatkan gaya reaksi dari air ke tangan dengan besar gaya yang sama namun arah gaya berlawanan, sehingga orang tersebut akan terdorong ke depan meskipun tangannya mengayuh ke belakang. Karena massa air jauh lebih besar daripada massa orang, maka percepatan yang dialami orang akan jauh lebih besar daripada percepatan yang dialami air. Hal ini mengakibatkan orang tersebut akan melaju ke depan.
Masih ingatkah kamu dengan peristiwa burung terbang yang dijelaskan di awal bab ini? Gerak burung terbang dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum III Newton. Burung mengepakkan sayap ke belakang untuk memberikan gaya aksi ke udara. Udara yang massanya jauh lebih besar daripada burung, memberi gaya reaksi yang nilainya sama besar dengan gaya aksi namun berlawanan arah, sehingga mengakibatkan burung dapat melaju kencang ke depan.

Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas VIII