Kalimat majemuk bertingkat memiliki hubungan semantik antara anak kalimat dan induk kalimat. Hubungan semantik itu antara lain berupa
a) hubungan waktu (seperti penggunaan kata hubung sejak, tatkala, setelah, sampai),
b) hubungan syarat (seperti penggunaan kata hubung jika, kalau, bilamana),
c) hubungan pengandaian (seperti penggunaan kata hubung seandainya, sekiranya, andaikata),
d) hubungan tujuan (seperti penggunaankata hubung agar, supaya, biar),
e) hubungan penyebaban (seperti penggunaan kata hubung sebab, karena, akibat),
f) hubungan hasil (seperti penggunaan kata hubung sehingga, maka, sampai-sampai), dan
g) hubungan alat (seperti penggunaan kata hubung dengan, tanpa).
Sumber : Buku K13 Bahasa Indonesia kelas IX
a) hubungan waktu (seperti penggunaan kata hubung sejak, tatkala, setelah, sampai),
b) hubungan syarat (seperti penggunaan kata hubung jika, kalau, bilamana),
c) hubungan pengandaian (seperti penggunaan kata hubung seandainya, sekiranya, andaikata),
d) hubungan tujuan (seperti penggunaankata hubung agar, supaya, biar),
e) hubungan penyebaban (seperti penggunaan kata hubung sebab, karena, akibat),
f) hubungan hasil (seperti penggunaan kata hubung sehingga, maka, sampai-sampai), dan
g) hubungan alat (seperti penggunaan kata hubung dengan, tanpa).
Sumber : Buku K13 Bahasa Indonesia kelas IX