Tidak seperti darah tinggi yang sering menjadi momok menakutkan, tekanan darah rendah dianggap tidak berbahaya. Tak heran, jika banyak yang beranggapan tak perlu melakukan upaya apapun untuk menaikkan tekanan darah rendah.
Namun tahukah Anda, seseorang bisa sering mengalami pusing bahkan pingsan tak sadarkan diri saat tekanan darahnya jauh dibawah nilai normal. Tekanan darah rendah atau hipotensi didefinisikan sebagai rendahnya tekanan darah yang kurang dari 90 mmHg (sistol) dan/atau kurang dari 60 mmHg (diastol).
Baca: Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Akan tetapi angka di atas tidak menjadi patokan untuk bertindak. Artinya, tekanan darah rendah tidak perlu dinaikkan jika tidak menimbulkan masalah atau gejala apapun pada tubuh.
Lain halnya ketika tekanan darah rendah menyebabkan sejumlah gejala yang menandakan bahwa organ-organ tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Beberapa gejala hipotensi antara lain pusing, mata berkunang-kunang, sakit kepala, sulit konsentrasi, mual, lemas, dll yang dibarengi dengan hasil pengukuran tensi yang rendah seperti di atas. Baca: Gejala Tekanan Darah Rendah
Pada kondisi yang demikian, maka diperlukan cara untuk menaikkan tekanan darah sebelum berkembang menjadi syok, gangguan jantung, dan gagal ginjal.
Bagaimana Cara Menaikkan Tekanan Darah?
Kebanyakan orang dengan tekanan darah rendah tidak memerlukan obat atau intervensi medis lainnya untuk meningkatkan tekanan darah. Ada banyak cara alami dan perubahan gaya hidup untuk menaikkan tekanan darah rendah, seperti berikut ini:
1. Makan lebih banyak garam
Kedengarannya memang bertentangan dengan saran diet sehat pada umumnya, diet rendah natrium (garam) memang baik untuk si darah tinggi, namun tidak baik untuk si darah rendah. Alasannya, natrium memiliki sifat menarik cairan sehingga akan menambah volume dalam pembuluh darah dan meningkatkan tekanannya.
Jadi, bagi yang tekanan darahnya rendah, maka cara cepat menaikkan tekanan darah adalah dengan meningkatkan asupan natrium secara moderat. Misalnya dengan mengonsumsi ikan asin, bakso, sup, dan lain-lain yang terasa agak asin.
2. Hindari minuman beralkohol
Alkohol dapat menurunkan tekanan darah lebih lanjut, karena sifatnya membuang cairan dari tubuh. Semakin berkurang cairan tubuh, maka akan semakin rendah tekanan darahnya, sehingga orang- orang yang memiliki tekanan darah rendah harus menghindari minuman beralkohol.
3. Diskusikan obat dengan dokter
Tekanan darah rendah bisa jadi akibat efek samping obat yang saat ini digunakan. Jadi coba cermati, jika gejala tekanan darah rendah dimulai setelah Anda minum obat, maka kembalilah ke dokter untuk mendiskusikan hal ini.
4. Silangkan kaki sambil duduk
Menyilangkan kaki sambil duduk terbukti meningkatkan tekanan darah. Bagi orang- orang dengan tekanan darah tinggi, ini bisa menjadi masalah. Sebaliknya, bagi orang-orang dengan gejala tekanan darah rendah, menyilangkan kaki dapat membantu menaikkan tekanan darah.
5. Banyak Minum
Minum lebih banyak air dapat membantu meningkatkan volume darah, ketika volume darah naik, maka tekanan darah pun naik. Banyak minum juga dapat membantu menghindari dehidrasi yang merupakan salah satu penyebab darah rendah .
Minumlah air putih minimal 8 gelas per hari ditambah dengan makanan yang mengandung banyak cairan, misalnya aneka buah dan sayuran. Anda pun bisa mengolahnya menjadi jus atau dimakan segar.
6. Makan sedikit tapi sering
Makan dalam jumlah kecil, namun lebih sering sepanjang hari ternyata dapat membantu menaikkan tekanan darah. Alasannya, makan sekaligus banyak atau makan berat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
7. Kenakan kaus kaki ketat (stoking kompresi)
Kaus kaki panjang nan ketat dapat membantu mengurangi penumpukan darah di kaki bagian bawah sehingga mengalihkannya ke tempat lain. Dengan demikian, maka tekanan darah secara keseluruhan akan naik akibat kiriman darah dari kaki tersebut.
Di sisi lain, stoking kompresi juga bermanfaat mengurangi tekanan pada pembuluh darah vena kaki yang melebar abnormal terkait varises .
8. Hindari perubahan posisi tubuh mendadak
Duduk atau berdiri secara mendadak dapat menyebabkan rasa pusing, atau bahkan pingsan pada orang dengan tekanan darah rendah. Hal ini terjadi karena jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh dengan cepat guna menyesuaikan perubahan posisi atau ketinggian secara tiba-tiba.
9. Hindari terlalu lama berdiri
Posisi tubuh yang tegak atau berdiri lama membuat tekanan darah menjadi lebih rendah. Hal ini terjadi karena jantung harus memompa lebih ekstra untuk mencapai ketinggian.
Beberapa orang yang mengalami hipotensi ortostatik, akan langsung merasakan dampaknya. Pasalnya, berdiri lama akan membuat mereka mengalami penurunan tekanan darah sistol sebanyak 20 mmHg dan diastol 10 mmHg dibandingkan dengan tekanan darah saat duduk atau berbaring.
Oleh sebab itu, bagi pemilik darah rendah yang sering bergejala, harus mengurangi aktivitas berdiri lama.
10. Pengobatan di rumah sakit
Jika tekanan darah kian menurun dan gejala begitu berat terasa, bahkan penderitanya sampai pingsan, maka perawatan di rumah sakit adalah solusi paling tepat. Pasien akan diberikan infus untuk meningkatkan asupan cairan serta obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah.