Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya
seorang hamba mengucapkan suatu ucapan seraya ia tidak mencari
kejelasan di dalamnya maka dengan sebab ucapan itu ia tergelincir di
dalam neraka lebih jauh dari jarak antara timur dan barat”(HR Bukhari
Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّٰه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ ; (إِنَّ العَبْدَ لَيَتكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّار أَبْعَدَ مَابَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ) )رواه البخاري ومسلم(
Di
mana di sini di jelaskan adalah tentang bahayanya ucapan ,
jangan ucapan kita pikir ada baiknya belum tentu setiap ucapan
itu baik , dan juga ini hadits misalnya ada orang yang berbicara
kepada pemimpin yang mana pembicaran itu belum tentu kebenaranya
sehingga pemimpin tersebut berbuat jahat kepada orang – orang
islam dari makna ucapan tersebut, mengolok – ngolok islam sampai
pemimpinnya jahat maka ucapan yang semacam ini adalah ucapan yang
bahaya, di antara makna hadits tersebut bahkan dalam riwayat
yang lain adalah ‘’ min sakhotillah ‘’ ucapan yang di benci oleh Allah
Swt, ucapan yang tidak benar , ucapan yang tidak baik artinya
adalah sesuatu yang dia sampaikan adalah sesuatu yang tidak di
ridhai oleh Allah Swt berarti ada ucapan yang tidak mendapatkan
ridhanya Allah Swt, makanya kita harus berhati hati berucap dalam
menyampaikan bahkan Al imam ibn abdisalam menyebutkan ‘’ ucapan
disini adalah ucapan yang tidak tau baikkah kita ucapkan atau
hasilnya buruk , ini hal yang baik atau buruk termasuk kalau kita
ragu ini ucapan baik atau buruk maka hal itu lebih baik di
tinggalkan dari sini mengajarkan kita untuk tidak sembarangan
berucap.
Al imam Muhammad bin Abdullah
alydrus di dalam kitab al idhah, beliau menyebutkan bahwa ‘’
seseorang hamba Allah mendekatkan diri kepada Allah Swt paling
pertama jalan nya mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah menjaga
yang namanya adab ucapan adab lisanya dia jaga artinya adalah
tidak berucap atau berprilaku suatu hal kecuali dia sudah berpikir
secara seksama perlu saya ucapkan atau tidak perlu, ini biar kita
semakin dekat kepada Allah Swt , mungkin ada ucapan menjauhkan kita
dari Allah Swt makanya paling utama adalah di jaga dalam ucapan
sampai Al Habib Umar dulu pernah mengumpulkan kita setelah shalat
isya sekitar 10 tahun yang lalu beliau mengatakan ‘’ tiga adab
ini di jaga kalau tiga adab yang tiga ini bisa kita jaga
maka insya Allah adab yang lain akan bisa kita jaga
1. Adab makan dan minum
2. Adab berucap
Jangan
sembarangan berbicara apalagi di zaman sekarang mau sama siapa saja
berbicara dengan siapa seenaknya aja ,kadang ngomong dengan guru
maka pikirkan terlebih dahulu ini pembicaraan pantas , baik atau
tidak , ini yang saya bicarakan mengurang adab kita akhlak kita
3. Adalah adab sebelum tidur , adab tidur juga di jaga
Maka insya Allah kalau adab yang ke tiga ini bisa kita jaga maka insya Allah adab yang lainya bisa kita jaga
Maka
dari hadits ini di jelaskan ada hukum haramnya seseorang, haramnya
berbicara yang dia tidak tau baik atau buruknya ucapanya karena
kenapa, karena sampai di ucapkan oleh Rasulullah Saw إِنَّ العَبْدَ لَيَتكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا seseorang
berbicara sesuatu yang tidak tau kejelasanya dia tidak cari
kebenaranya dia ucapkan begitu saja sampai nabi mengatakan فِي النَّار يَزِلُّ بِهَا menyebabkan dia jatuh kepada api neraka yang jatuhnya itu lebih jauh dari barat ke timur أَبْعَدَ مَابَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ ,
barat ke timur ini jauhnya luar biasa jadi dia jatuhnya antara
barat ke timur ini jatuhnya seperti itu ini jarak dalamnya belum
lebarnya, belum luasnya, dalam riwayat Allah pernah bertanya
kepada neraka apakah engkau sudah penuh ya neraka ? belum ya Rabb
belum penuh , belum penuh apakah masih ada yang mau di masukin ,mudah
mudahan kita di selamatkan dari api nerakanya Allah Swt, makanya
Nabi Saw mengajarkan kita untuk berbicara kalau sudah tau
kebenaranya ini subhanallah ucapan Nabi pas di zaman sekarang
banyak yang terjadi di zaman sekarang ini ada suatu hal yang baru
, yang aneh maka di zaman sekarang langsung di kabarkan ke
yang lain langsung ramai menggunakan internet langsung di
sebarkan langsung ramai suruh menyebarkan kalau tidak
menyebarkan kualat dan sebagainya, maka ini juga termasuk ucapan
kita belum tau kebenaranya main di sebarkan maka hal ini juga
termasuk dalam hadits ini makanya banyak guru di Tanya
tentang hal yang semacam ini maka gurunya di Tanya diam,
kenapa guru tidak memberikan tanggapan? iya ngapain saya
memberikan tanggapan kita masalahnya belum tau benar atau
tidaknya, ngapain kita memberikan tanggapan , maka ini yang di
maksud oleh Rasulullah Saw jadi segala sesuatu kita harus jelas
dulu harus benar dulu kalau sudah tau , sudah jelas baru kita
boleh menyampaikan dengan baik jangan sampai kita mudah menyampaikan
sesuatu kalau kita tidak tau kebenaranya, hal ini di ajarakan oleh
Rasulullah Saw dan dari hadits ini kita belajar yang pertama ,
agar kita selalu menjaga lisan jangan sembarang berbicara ,
jangan sembarang ngomong kita jaga lisan kita.
Dahulu sayidina Abu Bakar Asidiq R.a
sampai menaruh batu di atas lisan nya karena takut berucap dengan
sesuatu hal yang tidak baik , yang tidak bermanfaat yang tidak
ada faedahnya , mereka tidak berkumpul terus membicarakan hal –
hal yang tidak baik, mereka sahabat berkumpul untuk berdzikir kepada
Allah Swt diantaranya sayidina Abu Bakar Asidik selalu berdzikir لا اله الا الله begitu
juga sayidina Umar , sayidina Usman , sayidina Ali dan sahabat yang
lain mereka semua menyibukan diri mereka dengan dzikir kepada Allah
Swt , jangan kita menyibukan dengan banyak berbicara.
Yang kedua
kita di ajarkan jangan banyak bicara, kalau yang pertama menjaga
lisan kemudian yang kedua adalah jangan banyak bicara, maka
banyak bicara sebaiknya kita tinggalkan karena kenapa? kita
perhatikan seseorang kalau sudah banyak berbicara pasti banyak
salahnya sampai al Habib al Imam Muhammad bin Abdullah alydrus beliau
menyampaikan dari adabnya berbicara ‘’ Berhentilah berbicara sebelum
orang jenuh mendengarkan kita ‘’, karena ada orang yang berbicara
panjang sampai yang mendengarkanya jenuh dengan kita maka bicaralah
yang penting – penting saja , kan juga ada pepatahnya sedikit bicara
banyak bekerja jadi bicaranya sedikit aja akan tetapi ibadahnya
yang banyak, kita jaga ucapan kita jangan terlalu banyak.
Ada
satu hal kita perhatikan dari semua hal, banyaknya bicara pasti
banyaknya kesalahan akan tetapi kalau banyaknya berdzikir itu
penghapus banyaknya kesalahan kemudian yang selanjutnya adalah
hendaknya kita berfikir sebelum kita berucap. Apa yang mau kita
bicarakan maka hendaknya kita pikirkan terlebih dahulu dengan
matang, apa yang kita inginkan kita ucapkan karena di sebutkan
oleh ulama ‘’ karena orang yang banyak bicara itu mewariskan
kerasnya hati ‘’ jadi kalau orang mau melembutkan hatinya maka
jangan banyak bicara insya Allah di lembutkan bahkan dalam
hadits oleh Al imam Tirmidzi ‘’ janganlah kalian banyak bicara
selain kalian berdzikir kepada Allah Swt karena orang yang banyak
bicara selain berdzikir kepada Allah Swt itu mewariskan hatinya keras
‘’ dan Nabi pernah mengatakan orang yang paling jauh dengan Allah
Swt adalah orang yang hatinya keras , jadi jangan berbicara yang
belum tentu benar , jangan berbicara kotor, berbicara tidak baik,
membicarakan keburukan orang lain makanya jangan sampai kita
mudah berbicara
Nabi Saw pernah mengatakan مَنْ صَمَتَ نَجَا
‘’ orang yang banyak diam maka selamat ‘’
Jangan banyak bicara menjalaninya
sesuatu dengan tenang bahkan nabi Saw pernah di Tanya oleh salah
satu sahabatnya sayidina Ukbah bin Amir ya Rasulullah ‘’ Man naja
‘’ bagaimana keslamatan
امسك عليك لسانك ,وليسعك بيتك وابك على خطيئتك ‘’
Pegang
ini lisan kamu, tahan jangan banyak bicara kata baginda Rasulullah
Saw kemudian diamlah di rumahmu kemudian tangisilah dosa –
dosamu , maka kalau kita ingin selamat jaga tiga hal tersebut
yang perlu perlu yang tidak perlu jangan kita ucapkan bahkan
sayidina Anas pernah mengatakan bahwa bahwa sayidina Lukman
mengatakan ‘’ diam itu adalah bijaksana akan tetapi sedikit yang
mengamalkanya ‘’ di majelis aja ustadz nya lagi berbicara ada
juga yang ngomong banyak orang yang berbicara dari pada orang yang
diam padahal diam itu bijak sana kaya seperti kejadian
yang baru – baru ini kejadian di Mina dan sebelumnya di tanah haram
ada yang bilang ini salah yang itu yang ini lah, itulah di
salahkan, untuk apa kita memberi tanggapan, buat apa kita
membicarakan yang tidak benar, mereka yang meninggal di tanah
suci maka kelak akan di bangkitkan kelak oleh Allah di tempat
yang paling suci di syurganya Allah Swt untuk apa kita berbicara
menyalahkan ini, itu kebenaranya saja kita tidak tahu apakah kita
pantas komentar di internet bicara yang kita tidak
tau kepastianya maka jangan membicarakan mereka akan tetapi do’akan
mereka.
Ya
Allah rahmatilah mereka, jangan lihat kejadianya, jangan lihat
banyaknya, jangan berfikir buruk karena ini tempat yang di
muliakan oleh Allah Swt sampai ulama – ulama di Pakistan kalau ada
orang yang meninggal di tanah suci, di tanah haram mereka tidak
sedih malah mereka mengucapkan Alhamdulillah saudara kami meninggal di
tempat yang paling di muliakan oleh Allah Swt kenapa kita musti
berbicara.
Tidak sedikit orang yang ingin meninggal di tempat yang paling suci tempat yang paling
mulia di atas muka bumi , bukan hanya itu Al Habib Umar pernah
mengatakan dan ada juga riwayat ‘’ orang yang meninggal dunia
setelah dia berpuasa di bulan ramadhan meninggal maka Allah sudah
ampuni dosa dosanya semuanya ‘’ dan barangsiapa yang dia meninggal
setelah wukuf di arafah Allah juga sudah ampuni dosa – dosanya ‘’
orang yang wukuf dan di terima maka dia seakan akan seperti bayi
yang baru di lahirkan dari perut ibunya itulah kemuliaan
mereka yang di muliakan oleh Allah Swt makanya jangan kita banyak
bicara ini satu
contoh jangan main sebarkan kalau belum jelas dan juga nabi Saw
pernah mengatakan ‘’ barang siapa yang bisa menjamin dirinya dari
antara dua lidahnya artinya ucapanya dan barangsiapa yang bisa
menjamin yang diantara dua kakinya artinya adalah kemaluannya,
menjamin bisa bicara yang tidak benar tidak
baik , yang kotor, yang berdosa dan tidak melakukan perbuatan dosa
zina dan lain lain maka nabi mengatakan aku jamin dia masuk
syurganya Allah Swt makanya kita jaga mudah – mudahan Allah Swt
menjaga kita dari semua itu menjaga lisan kita dari suatu hal yang
tidak bermanfaat insya Allah memberikan kebaikan amiin ya rabal’alamin
Walafu asalamu’alikum
Jasaltu Itsnain Majelis Rasulullah
28 September 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Bagir bin Yahya ~
http://www.majelisrasulullah.org/2015/09/berbicaralah-kalau-sudah-tau-kebenaranya/