“hubungan antara ikhtiar, do’a dan tawakal adalah bahwa ikhtiar
merupakan usaha yang harus dilakukan oleh manusia secara sungguh-sungguh untuk
mencapai cita-cita dan rezeki. Setelah berikhtiar kemudian berdo’a atau melakukan
usaha batin dengan mendekatkan diri dan mengharap kepada Allah Swt. untuk
mendapat ri«±’ Nya, sehingga ikhtiar dalam
mencapai cita-cita dan mencari rezeki akan lebih lengkap dan mantap. Setelah
berikhtiar dan berdo’a, maka tibalah manusia mengambil sikap tawakal. Tawakal
adalah “menyerahkan segala urusan dan hasil ikhtiarnya hanya kepada Allah
Swt.".
Jika peserta didik menjawab “hubungan antara ikhtiar, do’a
dan tawakal adalah bahwa ihktiar
merupakan usaha yang dilakukan manusia secara sungguh-sungguh. Setelah
berikhtiar kemudian berdo’a kepada Allah Swt. untuk mendapat ri«±’ Nya,. Setelah berikhtiar dan berdo’a, maka tibalah manusia
mengambil sikap tawakal".
Jika peserta didik menjawab “hubungan antara ikhtiar, do’a dan tawakal
adalah bahwa ihktiar merupakan usaha yang dilakukan manusia. Setelah berikhtiar
kemudian berdo’a kepada Allah Swt. Setelah berikhtiar dan berdo’a, kemudian
bertawakal.”
Jika jawaban peserta didik menjawab: “alasan mengapa manusia harus beriktiar;
1) Takdir berjalan menurut hukum sunnatullah. Artinya keberhasilan
hidup sangat tergantung sejalan atau tidaknya dengan Sunnatullah;
2) Kenyataan menunjukkan bahwa siapapun orangnya tidak mampu
mengetahui takdirnya;
3) Siapapun yang berusaha dengan sungguh-sungguh, otomatis hampir
seratus persen akan memperoleh keberhasilan dan mendapatkan cita-cita sesuai
tujuan yang ditetapkan;
4) Takdir terbagi dua: Pertama, Taqd³r Mubr±m yakni takdir semata-mata
ketentuan Allah Swt. Seperti mati, kelahiran dan jenis kelamin. Kedua, Taqd³r Mu’allaq yakni takdir yang tergantung ikhtiar dan potensi yang ada pada
manusia seperti sembuh dengan berobat, sukses dalam studi, sukses dalam karir
dan lain-lain. Termasuk yang Mu’allaq, yaitu tingkat hidup, kecerdasan, kebahagiaan
dan kesejahteraan;
5) Jika sudah diikhtiarkan namun kegagalan yang diperoleh, maka
dalam hubungan inilah letak “rahasia ilahi”. Meskipun begitu, Allah tidak
menyia-nyiakan semua amal yang sudah dilakukan, walaupun gagal.
Jika peserta didik menjawab: “Rasulullah saw. dan sahabat
utama beliau tidak pernah mempersoalkan
takdir, karena takdir ditentukan oleh Allah Swt. Takdir berjalan sesuai dengan sunnatullah, artinya keberhasilan hidup sangat tergantung sejalan atau
tidaknya dengan sunnatullah”.
Jika peserta didik menjawab: “Rasulullah saw. dan sahabat
utama beliau tidak pernah mempersoalkan
takdir, karena takdir ditentukan oleh Allah
Swt. takdir berjalan sesuai dengan sunnatullah.’
Jika peserta didik menjawab: “Rasulullah saw. dan sahabat
utama beliau tidak pernah mempersoalkan
takdir, karena takdir ditentukan oleh Allah
Swt.
Jika peserta didik menjawab: “5 macam anugerah Allah Swt.
yang telah diberikan manusia sebagai
bekal agar tidak salah dalam menempuh kehidupannya adalah naluri, panca indera, akal, kalbu
dan aturan agama.”
Jika peserta didik menjawab: “manusia harus bertawakal karena manusia hanya diwajibkan untuk berusaha
dengan sungguhsungguh, sementara hasilnya diserahkan sepenuhnya hanya kepada Allah
Swt.. Karena bisa jadi keinginan manusia tidak cocok menurut pandangan Allah
Swt. (Q.S. al-Baqar±h/2:216)”.
Jika peserta didik menjawab: “manusia harus bertawakal karena manusia
hanya berusaha dan Allah Swt.yang menentukan”.
Jika peserta didik menjawab: “manusia harus bertawakal karena manusia hanya diwajibkan untuk berusaha dan
hasilnya diserahkan sepenuhnya hanya kepada Allah Swt..”.
Jika peserta didik menjawab: “manusia harus bertawakal karena manusia hanya berusaha dan Allah Swt.yang
menentukan.”
Jika peserta didik menjawab: “Hikmah beriman kepada Qa«±’ Qadar adalah:
1) Memberi keyakinan kepada manusia bahwasanya segala sesuatu yang
terjadi di alam ini tidak lepas dari sunnatullah,
2) Menambah keyakinan pada manusia untuk senantiasa berikhtiar atau
berusaha untuk lebih giat lagi dalam mengejar cita-citanya,
3) Meningkatkan keyakinan pada manusia untuk berdo’a agar lebih
terfokus pada sasaran yang diharapkan berhasil dengan izin Allah Swt.,
4) Memberi keyakinan pada manusia untuk senantiasa bertawakal
kepada Allah atas segala ikhtiarnya dan
5) Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupannya dibatasi oleh
peraturanperaturan Allah Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri.
Jika peserta didik menjawab: “tidak semua do'a yang dipanjatkan selalu
dikabulkan Allah Swt. Karena bisa jadi keinginan manusia tidak cocok menurut
pandangan Allah Swt. (Q.S. al-Baqar±h/2:216).”
Jika peserta didik menjawab: “tidak semua do'a yang dipanjatkan selalu
dikabulkan Allah Swt. Karena Allah Swt. berkehendak untuk menentukan dikabulkan
atau tidaknya do’a manusia.”
Jika peserta didik menjawab: “tidak semua do'a yang
dipanjatkan selalu dikabulkan Allah Swt.
Karena rahasia Allah Swt.
Jika peserta didik menjawab: “tidak semua do'a yang
dipanjatkan selalu dikabulkan Allah Swt.
Karena belum saatnya.
Jika peserta didik menjawab: ”setelah berikhtiar atau berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita atau mendapat rezeki yang halal”.