Tata Surya ( dalam bahasa inggris disebut : Solar System) adalah Matahari yang mempunyai sejumlah anggota yang mengitarinya dan membentuk suatu susunan ataupun gugusan benda2 langit (angkasa). Jadi sebuah tata surya terdiri dari satu matahari dan semua benda angkasa yang beredar mengelilinginya. Tata surya kita terdiri dari 10 planet, termasuk planet bumi.
Berturut-turut nama2 planet yang masuk susunan tata surya kita adalah : Merkurius, Venus, Bumi (Earth), Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan Sedna. Planet sedna terekam oleh teleskop ruang angkasa Spitzer milik Rusia yang diluncurkan tanggal 23 Agustus 2003.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet2 yang mengelilinginya.
Tata surya kita terletak di tepi galaksi bima sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tc dari pusat galaksi. Tata surya kita mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225 s/d 250 juta tahun untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya kita yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20 s/d 25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang memepunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya. Ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.
SEJARAH AWAL TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Sebuah teori lahir dari keingintahuan akan suatu kejadian atau keadaan. Tidak mudah untuk mempercayai sebuah teori baru, apalagi jika teori tersebut lahir di tengah kondisi masyarakat yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Tetapi itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh para ilmuwan di awal2 penemuan mereka.
Hal utama yang dihadapi untuk mengerti lebih jauh lagi tentang tata surya adalah bagaimana tata surya itu terbentuk, bagaimana objek2 di dalamnya bergerak dan berinteraksi serta gaya yang bekerja mengatur semua gerakan tersebut. Jauh sebelum masehi, berbagai penelitian, pengamatan dan perhitungan telah dilakukan untuk mengetahui semua rahasia di balik tata surya.
Pengamatan pertama kali dilakukan oleh bangsa cina dan asia tengah, khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi dan pertanian. Dari para pengamat yunani ditemukan bahwa selain objek2 yang tetap terlihat di langit, tampak juga objek2 yang mengembara dan dinamakan planet. Orang2 Yunani pada saat itu menyadari bahwa matahari, bumi, dan planet merupakan bagian dari sistem yang berbeda. Awalnya mereka memperkirakan bumi dan matahari berbentuk pipih. Tapi Phytagoras (572-492 BC) menyatakan semua benda langit berbentuk bola (bundar).
Sampai dengan tahun 1960, perkembangan teori pembentukan tata surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar yakni masa sebelum Newton dan masa sesudah Newton.
Berturut-turut nama2 planet yang masuk susunan tata surya kita adalah : Merkurius, Venus, Bumi (Earth), Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan Sedna. Planet sedna terekam oleh teleskop ruang angkasa Spitzer milik Rusia yang diluncurkan tanggal 23 Agustus 2003.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet2 yang mengelilinginya.
Tata surya kita terletak di tepi galaksi bima sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tc dari pusat galaksi. Tata surya kita mengelilingi pusat galaksi bima sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225 s/d 250 juta tahun untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya kita yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20 s/d 25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang memepunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya. Ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.
SEJARAH AWAL TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Sebuah teori lahir dari keingintahuan akan suatu kejadian atau keadaan. Tidak mudah untuk mempercayai sebuah teori baru, apalagi jika teori tersebut lahir di tengah kondisi masyarakat yang memiliki kepercayaan yang berbeda. Tetapi itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh para ilmuwan di awal2 penemuan mereka.
Hal utama yang dihadapi untuk mengerti lebih jauh lagi tentang tata surya adalah bagaimana tata surya itu terbentuk, bagaimana objek2 di dalamnya bergerak dan berinteraksi serta gaya yang bekerja mengatur semua gerakan tersebut. Jauh sebelum masehi, berbagai penelitian, pengamatan dan perhitungan telah dilakukan untuk mengetahui semua rahasia di balik tata surya.
Pengamatan pertama kali dilakukan oleh bangsa cina dan asia tengah, khususnya dalam pengaruhnya pada navigasi dan pertanian. Dari para pengamat yunani ditemukan bahwa selain objek2 yang tetap terlihat di langit, tampak juga objek2 yang mengembara dan dinamakan planet. Orang2 Yunani pada saat itu menyadari bahwa matahari, bumi, dan planet merupakan bagian dari sistem yang berbeda. Awalnya mereka memperkirakan bumi dan matahari berbentuk pipih. Tapi Phytagoras (572-492 BC) menyatakan semua benda langit berbentuk bola (bundar).
Sampai dengan tahun 1960, perkembangan teori pembentukan tata surya bisa dibagi dalam dua kelompok besar yakni masa sebelum Newton dan masa sesudah Newton.