Pewarisan Budaya untuk Melestarikan Jati Diri Bangsa
Nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia harus tetap dipertahankan keberadaannya agar tidak tergeser dengan nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Nilai luhur bangsa telah tertuang dalam Pancasila. Untuk mempertahankan keberadaannya, diperlukan adanya pewarisan budaya. Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan jati diri bangsa dan pewarisan budaya?
1. Jati Diri Bangsa
Apa yang dimaksud dengan jati diri bangsa? Jati diri atau human character, semangat, roh, kesadaran, dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia sebagai proses belajar tentang nilai-nilai budaya yang luas
Jati diri bangsa adalah jati diri yang dimiliki oleh bangsa sebagai perwujudan dari nilai-nilai budaya yang berkembang dan berasal dari himpunan berbagai suku yang ada di Indonesia. Kita mempunyai Pancasila. Pancasila dan jati diri bangsa tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan.
jati diri adalah implementasi sehari-hari dari Pancasila. Jati diri apa sajakah yang tertuang dalam Pancasila?
jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia di antaranya adalah religius, terbuka, humanis, demokratis, naturalis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme, komitmen akan berpadu menjadi kekuatan yang mampu menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar
2. Proses Pewarisan Budaya
budaya meliputi bidang yang luasnya seolah tidak ada batasnya. Budaya adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Secara sederhana, budaya sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari konsep budaya menurut para ahli di atas, kamu paham bahwa budaya terbentuk sebagai hasil proses belajar yang berwujud sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia serta dimiliki bersama oleh seluruh anggota masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Dengan begitu, budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat harus tetap dilestarikan keberadaannya.
Generasi terdahulu mewariskan budaya kepada generasi sekarang untuk dikembangkan dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang untuk digunakan dan lebih disempurnakan lagi.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa pewarisan budaya sebagai suatu proses perbuatan atau cara mewarisi nilai-nilai luhur budaya masyarakatnya. Pewarisan budaya dilakukan dengan tujuan budaya itu dapat untuk digunakan, dikembangkan, dikaji, dikupas, diperiksa, dan disempurnakan. pewarisan budaya adalah untuk pengenalan nilai, norma, adat istiadat dan juga untuk menciptakan keadaan yang tenteram dan harmonis dalam masyarakat.
Pewarisan budaya berlangsung sepanjang masa, selama masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan tidak punah. Proses pewarisan budaya terjadi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi.
Proses pewarisan budaya dalam masyarakat terjadi setidaknya melalui tiga proses yaitu sosialisasi, internalisasi, dan enkulturasi. Ketiga proses tersebut saling berkaitan.
a. Sosialisasi
Dalam proses sosialisasi, seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan berbagai individu di lingkungan keluarganya. Selanjutnya, individu mulai berhubungan dengan individu lain di sekitar lingkungan kehidupannya seperti lingkungan teman sepermainan, sekolah, tempat kerja. Dalam sosialisasi, individu belajar bagaimana bertindak atau berbudaya di dalam masyarakat. Di dalam proses sosialisasi, seseorang akan belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya. Dari sosialisasi ini, dimulailah proses belajar mengenai berbagai hal termasuk di dalamnya belajar mengenai budaya dan \jati diri bangsa.
b. Internalisasi
Internalisasi merupakan proses belajar manusia yang berlangsung sepanjang hayat.
Internalisasi juga dapat dikatakan sebagai proses masuknya unsur baru di masyarakat untuk dapat dihayati, diterima sehingga mendarah daging dalam segala tindakan manusia.
c. Enkulturasi
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Misalnya, anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggotaanggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat. Dalam masyarakat, ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan atau belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, hal yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian, sesuai dengan perkembangan jiwanya,
Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap. Tahap selanjutnya adalah norma yang mengatur tindakannya tersebut kemudian dibudayakan.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IX
Nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia harus tetap dipertahankan keberadaannya agar tidak tergeser dengan nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Nilai luhur bangsa telah tertuang dalam Pancasila. Untuk mempertahankan keberadaannya, diperlukan adanya pewarisan budaya. Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan jati diri bangsa dan pewarisan budaya?
1. Jati Diri Bangsa
Apa yang dimaksud dengan jati diri bangsa? Jati diri atau human character, semangat, roh, kesadaran, dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia sebagai proses belajar tentang nilai-nilai budaya yang luas
Jati diri bangsa adalah jati diri yang dimiliki oleh bangsa sebagai perwujudan dari nilai-nilai budaya yang berkembang dan berasal dari himpunan berbagai suku yang ada di Indonesia. Kita mempunyai Pancasila. Pancasila dan jati diri bangsa tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan.
jati diri adalah implementasi sehari-hari dari Pancasila. Jati diri apa sajakah yang tertuang dalam Pancasila?
jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia di antaranya adalah religius, terbuka, humanis, demokratis, naturalis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme, komitmen akan berpadu menjadi kekuatan yang mampu menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar
2. Proses Pewarisan Budaya
budaya meliputi bidang yang luasnya seolah tidak ada batasnya. Budaya adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Budaya sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Secara sederhana, budaya sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari konsep budaya menurut para ahli di atas, kamu paham bahwa budaya terbentuk sebagai hasil proses belajar yang berwujud sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia serta dimiliki bersama oleh seluruh anggota masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Dengan begitu, budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat harus tetap dilestarikan keberadaannya.
Generasi terdahulu mewariskan budaya kepada generasi sekarang untuk dikembangkan dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang untuk digunakan dan lebih disempurnakan lagi.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa pewarisan budaya sebagai suatu proses perbuatan atau cara mewarisi nilai-nilai luhur budaya masyarakatnya. Pewarisan budaya dilakukan dengan tujuan budaya itu dapat untuk digunakan, dikembangkan, dikaji, dikupas, diperiksa, dan disempurnakan. pewarisan budaya adalah untuk pengenalan nilai, norma, adat istiadat dan juga untuk menciptakan keadaan yang tenteram dan harmonis dalam masyarakat.
Pewarisan budaya berlangsung sepanjang masa, selama masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan tidak punah. Proses pewarisan budaya terjadi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi.
Proses pewarisan budaya dalam masyarakat terjadi setidaknya melalui tiga proses yaitu sosialisasi, internalisasi, dan enkulturasi. Ketiga proses tersebut saling berkaitan.
a. Sosialisasi
Dalam proses sosialisasi, seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan berbagai individu di lingkungan keluarganya. Selanjutnya, individu mulai berhubungan dengan individu lain di sekitar lingkungan kehidupannya seperti lingkungan teman sepermainan, sekolah, tempat kerja. Dalam sosialisasi, individu belajar bagaimana bertindak atau berbudaya di dalam masyarakat. Di dalam proses sosialisasi, seseorang akan belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya. Dari sosialisasi ini, dimulailah proses belajar mengenai berbagai hal termasuk di dalamnya belajar mengenai budaya dan \jati diri bangsa.
b. Internalisasi
Internalisasi merupakan proses belajar manusia yang berlangsung sepanjang hayat.
Internalisasi juga dapat dikatakan sebagai proses masuknya unsur baru di masyarakat untuk dapat dihayati, diterima sehingga mendarah daging dalam segala tindakan manusia.
c. Enkulturasi
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Misalnya, anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggotaanggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat. Dalam masyarakat, ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan atau belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, hal yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian, sesuai dengan perkembangan jiwanya,
Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap. Tahap selanjutnya adalah norma yang mengatur tindakannya tersebut kemudian dibudayakan.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IX