Katipol.com – Cara Budidaya Ikan Patin, 5 Tahapan Dasar Penting Untuk Sukses Budidaya Ikan Patin . Ikan patin merupakan ikan yang memiliki ciri-ciri memiliki badan memanjang dan berwarna putih serta memiliki kumis. Sebenarnya banyak pengertian dari ikan patin ini. Namun menurut Wikipedia Ikan patin adalah salah satu Ikan asli perairan Indonesia yang berhasil di budidayakan. Dan untuk diindonesia sendiri jenis dari ikan patin ini sangatlah banyak yang mana diantaranya adalah Pangasius jambal, pangasius nastusu, pangasius niwenhisii serta masih banyak jenis lainnya.
Secara umum habitat asli dari ikan patin ini adalah tepian sungai besar dan muara-muara serta juga danau. Diindonesia sendiri ikan patin ini merupakan ikan yang sangat banyak digemari dan dicari oleh orang karena ikan ini sangat gurih dan lezat, serta ikan ini juga banyak mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Dengan begitu banyaknya permintaan pasar untuk ikan patin ini membuat petani kadang sulit untuk memenuhinya, untuk itu budidaya ikan patin ini merupakan budidaya yang sangat cocok buat anda jika ingin menambah pendapatan.
Namun, sebelum anda terjun kedalam budidaya ikan patin ini. Alangkah baiknya anda mengikuti 5 tahapan penting untuk budidaya ikan patin ini.
1. Tahapan Pembuatan Kolam Ikan patin
Langkah awal dari tahapan pembudidayan ikan patin ini adalah pembuatan kolam, sebenarnya dalam budidaya ikan patin ini ada beberapa jenis kolam yang dapat digunakan, namun kali ini yang kita gunakan adalah kolam yang terbuat dari tembok, dengan pemikiran bahwan kolam tembok ini memiliki ketahanan yang lebih kuat. Tidak ada kriteria pasti untuk ukuran kolam semua tergantung anda.
Jika kolam sudah selesai anda buat, langkah selanjutnya yang anda lakukan adalah anda harus menyemprotkan formalin yang telah digabung dengan air telebih dahulu kedinding kolam tembok hal ini bertujuan untuk membersihkan kolam dari beragam jenis kotoran yang dapat mengganggu proses pembudidayaan ikan patin. Selanjutnya, isilah air kedalam kolam dengan ketinggian antara 40-50 cm lalu anda tebarkan larutan yang berbentuk kalium kedalam air setelah semua itu dilakukan, anda harus membiarkan air dalam kolam selama 2-5 hari.
2. Tahapan Penebaran Benih Ikan Patin
Setelah air didalam kolam dibiarkan dalam 2-5 hari, tahapan selanjutnya yang harus anda lakukan adalah penebaran benih kedalam kolam dengan mengganti air didalam kolam terlebih dahulu. Sebelum melakukan penebaran benih anda juga harus mengetahui perbandingan benih didalam setiap kolam, kami menyarankan agar anda menebar benih 20-30 ekor pada 1 m3 air. Anda harus melakukan penebaran benih dengan perlahan jangan secara cepat karena jika itu dilakukan makan akan banyak benih ikan patin yang stres dan ini akan berakibat tidak bagus pada benih.
3. Tahapan Pemberian Pakan Ikan Patin
Tahapan selanjutnya yang juga penting diperhatikan pada budidaya ikan patin ini adalah pemberian pangan. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan perbandingan ukuran 3-5% untuk bobot ikan diantara 200gram per ekor. Pakan harus diberikan secara teratur yakni diberikan 2 kali dalam 1 hari (pada pagi dan sore hari). Dan untuk ukuran berat ikan lebih dari 200 gram per ekor dapat diberikan pakan dengan perbandingan 1,5-3% .
4. Tahapan Pencegahan Hama Ikan Patin
Dalam budidaya ikan patin ini, musuh yang menjadi penghambat perkembangan ikan adalah hama. Untuk mencegah agar ikan tidak serang hama yakni anda harus menjaga kualitas air agar tetap baik. Anda dapat memberikan pestisida kedalam air agar ikan tidak diserang oleh hama.
Usahakan agar tidak memberikan ikan patin dengan sampah-sampah bekas makanan karena jika pakan ini tidak habis didalam kolam, maka akan dapat menyebabkan air dalam kolam tercemar.
5. Tahapan Panen Ikan Patin
Dari semua tahapan diatas, tahapan ini merupakan tahapan yang diinginkan oleh semua petani dengan harapan dapat memperoleh hasil panen yang maksimal. Dalam budidaya ikan patin ini, tahapan panen dilaksanakan dalam 2 bagian yakni panen seleksi dan panen secara keseluruhan. Pada panen seleksi dilakukan dengan cara menjaring ikan didalam kolam dan ditimbang, jika ikan tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan saat panen seleksi ini maka ikan akan dimasukkan kembali kedalam kolam, tujuan dari panen dengan menggunakan cara seleksi ini umumnya adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang menginginkan ikan patin dengan bobot berat yang sudah ditentukan.
Bagian panen kedua yakni panen secara keseluruhan, panen ini dilakukan dengan cara dijaring juga, namun tidak ada proses seleksi dan kriteria bobot berat ikan dalam panen ini, karena panen ini bertujuan mengambil semua ikan didalam kolam.
Nah, itulah 5 tahap penting dalam budidaya ikan patin ini, mudah-mudahan artikel ini berguna buat anda jika ingin mencoba.