BismiLlahir Rahmaanir Rahiim
Hendaknya Kita Berhati-hati Kepada Siapa Kita Mencintai [“LET US BE CAREFUL WHO WE LOVE”]
Suhbah Mawlana Syaikh Muhammad Mehmet ar-Rabbani QS pada 11 Maret 2018 di Dergah Akbaba.
### Original ENGLISH version available below ###
Assalamu Alaykum wa Rahmatullah wa Barakatuh
AudzubiLlahi minasyaithanir rajiim. BismiLlahir Rahmaanir Rahiim.
Wash shalatu wasSalaamu ‘alaa Rasulina Muhammadin Sayyidul Awwalin wal Akhirin, Maddad yaa RasulauLlah, Maddad yaa As-habi RasuLillah, Maddad yaa Masyayikhina, Syaikh Abdullah Daghestani, Syaikh Nazim al-Haqqani. Dastuur…
Thariqatunas suhbah, wal khayru fil jam’iyyah.
Kita hendaknya mengetahui siapa yang kita cintai. Seorang yang kita wajib untuk mencintainya adalah Nabi Suci SAW kita, karena Beliau SAW adalah Kekasih Allah JJL. “Muhammadun HabibuLlah”. HabibuLlah artinya adalah seseorang yang Allah Mencintainya. Kalian tidak perlu mencintai setiap orang. Memang Muslim saling mencintai satu sama lain, orang-orang beriman juga saling mencintai, tapi kita tidak perlu mencintai mereka yang menista atau yang menentang Islam, kaum Muslim, Allah dan NAbi SAW, sampai mereka berhenti berbuat itu dan mencintai yang kita cintai. Baru setelah itu kalian boleh mencintai mereka, kalau tidak demikian maka tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mencintai mereka.
Hal ini karena mereka mengutuk, menghina, dan mengejek orang yang dicintai kaum Muslim. Setiap orang bersama dengan orang yang mereka cintai. Ketika seseorang bersama dengan orang yang dicintainya, Allah melarang [mengutuk, menghina atau mengejek orang yang dicintainya itu], karena kalian tidak pernah tahu bagaimana keadaan orang itu ketika pada nafas terakhirnya [yakni kita tidak tahu apakah orang yang kita anggap sebagai orang yang jahat itu pada saat terakhir menjelang kematiannya justru menjadi orang beriman yang baik]. Nabi Suci SAW kita mengatakan, “Seseorang tidaklah menjadi seorang yang benar-benar beriman hingga dia mencintai apa yang aku cintai dan tidak menyukai apa-apa yang aku tidak suka.” Apa yang Nabi Suci SAW kita cintai adalah jelas. Beliau SAW mencintai Allah. Beliau SAW tidak menyukai syaithan.
Sebagaimana yang telah kami katakan, ketika kita mencintai orang-orang yang mencintai Allah maka kita bersama dengan mereka. Hamba-hamba Allah yang dicintai-NYA adalah para Awliya, kaum mukmin, dan orang-orang yang baik. Mereka yang tidak dicintai-NYA adalah para syaithan. Siapakah yang disebut syaithan? Ada syaithan yang berasal dari kalangan manusia maupun jin. Yakni mereka yang tidak mentaati-NYA, dan mereka yang menentang Allah. Merekalah para syaithan. Mencintai mereka sangatlah berbahaya. Berbahaya kalau kalian mengatakan mencintai mereka.
Orang-orang bersama dengan yang mereka cintai, karena itu kebersamaan dengan mereka merupakan suatu yang berbahaya. Tanpa kalian sadari, kalian telah menjadi seperti mereka. Itulah sebabnya mengapa kalian perlu berhati-hati. Setiap saat hendaknya kalian mengatakan, “Kami tidak suka dengan keadaan ini [yakni kebersamaan dengan orang-orang jahat]. Kami tidak bersuka hati dengan apa-apa yang sedang dilakukan ini. Kami tidak OK [yakni tidak suka] dengan orang ini,” sehingga dengannya engkau bisa melindungi diri dari ego [yakni dari dikuasai ego], menjaga dirimu, dan menjauh dari perbuatan-perbuatan jahat. Karena siapapun yang masuk kedalam nyala api pastilah akan terbakar.
Jangan katakan bahwa aku tidak akan apa-apa! Ketika engkau mendengar kata-kata yang tidak patut, hendaknya segera tinggalkan forum pembicaraan itu. Orang-orang itu haruslah mengetahui kalau engkau tidak suka dengan pembicaraan itu. Sehingga dilain waktu ketika mereka kembali bersamamu mereka tidak mengatakan hal-hal yang seperti itu lagi. Jika mereka masih saja berbicara mengenai hal-hal yang tidak kau sukai, kembali tinggalkan pertemuan itu. Allah ‘Azza wa Jalla mengatakan didalam Qur’an: “Jika kalian mendengar ucapan-ucapan yang tidak baik, perkataan jahat yang menentang Allah, maka segeralah berpaling dari mereka, jangan beri mereka perhatian.” Semoga Allah selalu menjadikan kita bersama dengan mereka yang mencintai-NYA, in syaa Allah…
Wa minAllahit Tawfiiq. Al-Faatihah.
LET US BE CAREFUL WHO WE LOVE
Hazrat Shaykh Muhammad Mehmet ar-Rabbani 11 March 2018/23 Jumadal Akhir 1439
Sabah Namaz, Akbaba Dargah
Assalamu Alaykum wa Rahmatullah wa Barakatuh
Auzu Billahi Minashaytanir Rajeem. Bismillahir Rahmanir Raheem,
Wassalatu Wassalamu ala Rasulina Muhammadin Sayyidul Awwalin wal Akhirin, Madad Ya Rasulallah, Madad Ya As’habi RasuLillah, Madad Ya Mashayikhina, Sheykh Abdullah Daghestani, Sheykh Nazim al-Haqqani. Dastur.
Tariqatunas sohba, wal khayru fil jamiyya.
We need to know who to love. The person we are obliged (fard) to love is our Holy Prophet (SAW) because he is the beloved of Allah (JJ). “Mahammadun Habibullah”. Habibullah means the person Allah loves. You do not need to love everybody. Muslims love each other, believers love each other, but we need not love those who insult or are against Islam, Muslims, Allah, and the Prophet (SAW), until they let go of what they are doing and love the one we love. Then you can love them, otherwise you have no obligation.
Because they are cursing, insulting, and mocking the one people love. People are with the one they love. When someone is with them, Allah forbid, then you never know how that one will pass away in the last breath. Our Holy Prophet (SAW) says, “A person does not truly believe until he loves what I love and dislikes what I dislike.” What our Holy Prophet loves is clear. He loves Allah. He does not like Shaitan.
As we said, when we love those who love Allah then we are with them. The beloved servants of Allah are the saint (awliya) servants, believer (mumin) servants, and good people. Those He dislikes are devils (shaitans). Who is a devil? There are devils from humans and devils from jinns. They are those who disobey Him, and who battle with Allah. They are devils. Loving them is dangerous. Saying you love them is dangerous.
People are with those whom they love, therefore that danger is with them. Before you know it you have become like them. That is why you need to be careful. You need to say all the time, “We are not happy with this. We are not content with what is being done. We are not OK with this person,” so you may protect your ego, protect yourself, and stay away from evil. Because whoever enters the fire will certainly burn too.
Do not say nothing would happen to me! When you hear ill words, you need to leave that gathering. People should know that you are not happy with that. The next time they are with you they will not say such things. If they do, you need to leave that gathering again. Allah Azza wa Jalla says in the Koran: “If you hear an ill saying, an ill word against Allah, turn your face from them, do not give them heed.” May Allah always make us be together with those who love Him Inshallah.
Wa Minallah at-Tawfeeq. Al-Fatiha.