Ekosistem merupakan interaksi antara komunitas suatu makhluk hidup dan lingkungannya. Ikan merupakan suatu biota perairan yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya yaitu lingkungan perairan.
Keberlangsungan hidupnya dipengaruhi oleh kondisi habitatnya (perairan). Oleh sebab itu, untuk menentukan keberhasilan suatu pembenihan ikan, harus diperhatikan juga tempat hidup dari ikan tersebut. Hal yang perlu diperhatikan di antaranya kuantitas dan kualitas perairan. Kuantitas merupakan jumlah atau volume ketersediaan air, sedangkan kualitas air merupakan faktor atau komponen lingkungan seperti oksigen terlarut, pH, temperatur, kecerahan, karbon dioksidan bebas, nitrat, fosfat, serta ketersediaan pakan alami.
Usaha perikanan merupakan sektor usaha yang menjanjikan. Ikan merupakan makanan yang banyak digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat secara umum. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya ikan tidak mudah. Untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha di bidang budidaya ikan, diperlukan cara-cara khusus, di antaranya memahami jenis spesies yang akan dikelola, baik dari cara pembenihan, pembesaran, perawatan dan lain sebagainya.
Produksi budidaya ikan konsumsi didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila, dan gurami. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 80 persen dari total produksi. Secara umum, komersialisasi budidaya ikan dibagi dua segmen, yaitu pembenihan dan pembesaran. Budidaya pembenihan bertujuan untuk menghasilkan bibit bagi para peternak ikan, sedangkan budidaya pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan siap konsumsi.
Dengan adanya segmentasi pasar tersebut, dapat dilihat peluang usaha budidaya yang berpotensi menghasilkan pendapatan yang besar. Beberapa pembudidaya ikan berpendapat bahwa usaha pembenihan lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha pembesaran.
Hal tersebut dikarenakan usaha pembenihan tidak terlalu membutuhkan biaya pakan yang besar. Oleh karena itu, beberapa pendapat lebih menyukai melakukan pembenihan ikan dibandingkan dengan pembesaran.
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk produk perikanan. Konsumsi ikan per kapita Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan konsumsi ikan oleh penduduk negara berkembang lainnya. Pertumbuhan rata-rata atau kenaikan jumlah konsumsi ikan di Indonesia makin tahun makin naik dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan perekonomian Indonesia, meningkatkan kesadaran masyarakat akan konsumsi ikan.
Dalam usaha pembenihan ikan, risiko usaha yang muncul ialah tingginya tingkat kematian (mortalitas) benih ikan.
Pembenihan ikan memiliki permasalahan yang merupakan ancaman di antaranya faktor yang berasal dari ikan tersebut (gen) maupun dari lingkungan seperti kondisi kolam dan cuaca.
Cara yang biasa digunakan untuk mengurangi tingkat mortalitas benih ikan ialah mengelola kondisi kolam pemeliharaan baik dari kualitas maupun kuantitas air, dan kemudian pemilihan indukan yang baik. Induk ikan yang memiliki faktor genetis kurang baik akan menghasilkan benih yang kurang baik. Hal tersebut merupakan beberapa cara mengurangi risiko kematian benih ikan guna menunjang keberhasilan usaha pembenihan ikan.
Sumber : buku k13 Prakarya dan Kewirausahaan kelas XI