*RINGKASAN SUHBAH ZUHUR 27 RAMADHAN 1439H*
*Dr. Nour Kabbani dari catatan Mawlana Syaikh Nazim*
Ada tiga golongan orang yang masuk surga:
1. Anbiya' (para Nabi & Rasul) serta Awliya' yang akan masuk Jannah tanpa hisab (perhitungan)
2. Muslim yang menjaga shalat 5 waktu, dan setiap sebelum shalat, membaca kalimat Syahadat 3x dan Istighfar 70x, maka apapun dosa2nya akan dihapuskan dari catatan amalannya.
3. Orang-orang yang mengaku muslim namun tidak shalat, tidak puasa, bahkan berbuat maksiat, namun di hatinya mereka menyimpan kecintaan kepada Rasulullah SAW, kepada Ahlul Bait, kepada Awliya'Allah. Maka mereka akan masuk surga mengikuti orang yang dicintainya. Berdasarkan hadits Nabi SAW, _*Al-Mar'u ma'a man uhibb*_ _Seseorang bersama dengan orang yang dicintainya_
Dan dalil lain dalam Alquran surat Al Kahfi tentang _Kalb Ashabul Kahfi_ Anjing para pemuda Ashabul Kahfi. Para pemuda ini adalah Awliya'Allah, dan anjing tsb selalu mengikuti mereka. Nanti, anjing ini akan masuk surga bersama para pemuda Ashabul Kahfi, sekalipun ia tidak pernah shalat, tidak pernah puasa, bahkan ia merupakan najis besar. Allah SWT akan mensucikannya sebagai barakah kecintaannya pada Awliya'Nya, para pemuda Ashabul Kahfi.
Dan ini menurut Grandsyaikh adalah dalil yang _kaafii wa qath'i_, yang cukup dan pasti bahwa kecintaan kepada Ahlul Bait, kepada Awliya' akan membawa seseorang ke surga-Nya. Dan kita tidak boleh menilai seseorang yang memiliki cinta ini, dari apapun amalan atau atribut yang mereka sandang saat ini.
Dr Nour menyebutkan perkataan Mawlana Grandsyaikh, _La'anallahu l-kufra l-kaafirin_
Allah melaknat kekafiran orang kafir. Maknanya, yang dikutuk Allah adalah ujaran, ucapan kekafiran mereka, bukan jasad mereka. Seandainya yang dilaknat adalah badan mereka, maka bila mereka bersyahadat, badan mereka tidak akan pernah suci. Namun, karena yang dilaknat adalah ucapan dan sikap kekafiran mereka, maka ketika mereka bersyahadat, Allah mensucikan ucapannya dan amalannya.
*Suhbat Mawlana Syaikh Hisham Kabbani*
_At Turuqu ilAllahi bi 'adadi anfaasi l-Khalq_
Jalan menuju Allah ada sebanyak jumlah nafas-nafas makhluq-makhluq-Nya.
Mawlana kemudian mengutip ayat Quran:
*_Wa likulli wijhatin huwa muwalliihaa, fastabiqul khayraat_*
_Dan untuk setiap orang ada arahnya masing2, maka berlomba2lah dalam kebaikan_
Artinya, kita tidak boleh menghakimi siapa pun. Allah Maha Tahu kapan iman masuk pada dada seseorang.
Dan kita telah dikaruniai Jalan yang mulia, Tariqah Naqsybandi yang berkumpul padanya Tariqah dari Sayyidina Abu Bakar as Siddiq dan Tariqah Ahl Bayt, pada Sayyidina Ja'far as-Sadiq.
_Ana Madinatul 'ilmi wa 'Aliyyun Baabuhaa_ (sabda Nabi SAW)
"Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya" Sayyidina 'Ali adalah pintu ilmu, dan Sayyidina Abu Bakar kota ilmu.
Dan Sayyidina 'Ali pernah berkata kepada para sahabat bahwa inti dari semua hikmah yang terkandung pada semua kitab2 yang mencari realitas (haqiqah) adalah pada satu hal.
Kemudian Mawlana menceritakan kisah Sayyidina 'Umar yang mengunjungi seorang sahabat yang dikabarkan sebagai ahli surga. Amalan sahabat tsb adalah bahwa beliau tidak pernah menyimpan dendam, serta memaafkan orang2 yang menyakitinya.
_Wallahu a'lam bissawab_