Seni musik merupakan sebuah konfigurasi gagasan dan kekuatan yang kadangkala melampaui batas-batas realitas hidup yang ada. Hal tersebut karena melalui pernyataan rasa estetis dan gagasan itulah seni musik dapat dijadikan sebagai ciri identitas kebudayaan masyarakat pendukungnya. Seni musik merupakan pengejawantahan rasa estetis manusia sebagai tuntutan rohaniah akan keindahan. Seni musik dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan estetis, selain dapat dipergunakan dalam berbagai kepentingan budaya mulai dari kegiatan ritual keagamaan sampai kepada propaganda politik dan kegiatan pendidikan.
Proses pendidikan seni musik telah menetapkan beberapa nilai-nilai dasar dari kebudayaan manusia yang harus disosialisasikan, diterapkan, dan dikembangkan dalam diri peserta didik. Pendidikan seni musik berperan sebagai media untuk menanamkan dan mensosialisasikan nilai-nilai budaya sebagai acuan hidup. Pendidikan seni musik, idealnya diharapkan mempunyai peran kunci dalam menanamkan dan mengembangkan aspek afektif, psikomotor, dan kognitif.
Sosialisasi dari nilai edukatif atau nilai pendidikan seni musik pada kehidupan masyarakat dapat tercermin dengan adanya suatu kegiatan mendidik, mengajar dan melatih manusia untuk kreatif dan apresiatif, hidup estetis berpedoman pada norma, nilai, dan tata kehidupannya. Wujud lain dari nilai edukatif dan estetis ini adalah adanya sikap percaya diri pada siswa untuk mau belajar, berkreasi, dan bermasyarakat, serta berapresiasi. Selain hal tersebut, nilai plus dari kedua nilai tersebut adalah adanya wujud kreativitas dalam mencipta, menyajikan, mengransemen, mengkompos, dan merekareka karya baik berupa lagu-lagu, komposisi, atau pun karya verbal lainnya ke arah yang lebih baik, pantas, dan indah didengar, indah dilihat, serta indah dirasakan. Semua itu dilakukan untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan perkembangan kehidupan masyarakat penikmat, walaupun dalam penyajian seni itu yang disampaikan oleh setiap indivudu akan memberikan warna, ataupun ornamen yang berbeda.
Nilai Estetis dalam seni yang merupakan untaian mutiara nilai estetis yang artistik, dapat mendekatkan manusia pada nilai-nilai keindahan.
Keindahan yang identik dengan estetis, dapat terlukiskan dalam bentuk karya seni musik. Keindahan yang mau dicapai dalam seni musik didukung oleh unsur pokok musik dan unsur penunjangnya, seperti sastra lagu dan media ungkapnya. Sastra lagu menunjang daya untuk membangun nilai estetis dari jalur bahasa dan komposisi melodi nada-nada dari jalur lagu. Keduanya harus menyatu, saling bersama, dan berperan seimbang, menuju apa yang dihasratkan seniman pencipta.
Sosialisasi nilai estetis dalam seni musik vokal dapat tersirat lewat bentuk sastra lagu atau lirik lagu dan untaian melodi nada-nada yang tertata secara khusus, dan memiliki sifat kesederhanaan, keagungan, dan kekompleksitasannya.
Melalui suara dan bunyi yang bernada kita dapat berkomunikasi;
Melalui suara dan bunyi kita dapat berkreasi.
Kreasi Musik Merupakan Bagian dari Dunia Bunyi dan atau Dunia Suara Ada kreasi musik bernada dan ada pula kreasi musik tak bernada. Ada kreasi musik yang bernada dan berirama ada pula kreasi musik berirama tapi tidak bernada. Ada kreasi musik yang bernada, berirama dan berkata, ada pula kreasi musik yang bernada/tidak bernada, berirama tetapi tidak menggunakan kata (intrumentalia).
kebutuhan estetis, selain dapat dipergunakan dalam berbagai kepentingan budaya mulai dari kegiatan ritual keagamaan sampai kepada propaganda politik dan kegiatan pendidikan.
Proses pendidikan seni musik telah menetapkan beberapa nilai-nilai dasar dari kebudayaan manusia yang harus disosialisasikan, diterapkan, dan dikembangkan dalam diri peserta didik. Pendidikan seni musik berperan sebagai media untuk menanamkan dan mensosialisasikan nilai-nilai budaya sebagai acuan hidup. Pendidikan seni musik, idealnya diharapkan mempunyai peran kunci dalam menanamkan dan mengembangkan aspek afektif, psikomotor, dan kognitif.
Sosialisasi dari nilai edukatif atau nilai pendidikan seni musik pada kehidupan masyarakat dapat tercermin dengan adanya suatu kegiatan mendidik, mengajar dan melatih manusia untuk kreatif dan apresiatif, hidup estetis berpedoman pada norma, nilai, dan tata kehidupannya. Wujud lain dari nilai edukatif dan estetis ini adalah adanya sikap percaya diri pada siswa untuk mau belajar, berkreasi, dan bermasyarakat, serta berapresiasi. Selain hal tersebut, nilai plus dari kedua nilai tersebut adalah adanya wujud kreativitas dalam mencipta, menyajikan, mengransemen, mengkompos, dan merekareka karya baik berupa lagu-lagu, komposisi, atau pun karya verbal lainnya ke arah yang lebih baik, pantas, dan indah didengar, indah dilihat, serta indah dirasakan. Semua itu dilakukan untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan dan perkembangan kehidupan masyarakat penikmat, walaupun dalam penyajian seni itu yang disampaikan oleh setiap indivudu akan memberikan warna, ataupun ornamen yang berbeda.
Nilai Estetis dalam seni yang merupakan untaian mutiara nilai estetis yang artistik, dapat mendekatkan manusia pada nilai-nilai keindahan.
Keindahan yang identik dengan estetis, dapat terlukiskan dalam bentuk karya seni musik. Keindahan yang mau dicapai dalam seni musik didukung oleh unsur pokok musik dan unsur penunjangnya, seperti sastra lagu dan media ungkapnya. Sastra lagu menunjang daya untuk membangun nilai estetis dari jalur bahasa dan komposisi melodi nada-nada dari jalur lagu. Keduanya harus menyatu, saling bersama, dan berperan seimbang, menuju apa yang dihasratkan seniman pencipta.
Sosialisasi nilai estetis dalam seni musik vokal dapat tersirat lewat bentuk sastra lagu atau lirik lagu dan untaian melodi nada-nada yang tertata secara khusus, dan memiliki sifat kesederhanaan, keagungan, dan kekompleksitasannya.
Melalui suara dan bunyi yang bernada kita dapat berkomunikasi;
Melalui suara dan bunyi kita dapat berkreasi.
Kreasi Musik Merupakan Bagian dari Dunia Bunyi dan atau Dunia Suara Ada kreasi musik bernada dan ada pula kreasi musik tak bernada. Ada kreasi musik yang bernada dan berirama ada pula kreasi musik berirama tapi tidak bernada. Ada kreasi musik yang bernada, berirama dan berkata, ada pula kreasi musik yang bernada/tidak bernada, berirama tetapi tidak menggunakan kata (intrumentalia).