Boyke Aditya K.S, “Dialog”
Suasana fantastis dengan imaji mistis tersirat dalam karya
Boyke Aditya K.S. yang berjudul “Dialog” (1991) dalam gaya Surrealisme. Sebuah lanskap
dunia imajinatif hadir dengan makhluk-makhluk khayat yang tinggal dengan
terjerat dalam sulur-sulur yang membentuk labirin. Sosok merah dalam bentuk
transformatif manusia binatang mengulurkan tangan, melakukan dialog dengan
figur berwarna hijau yang berdiri menunggang kerbau. Karya ini secara visual
menunjukkan idiom yang bersumber dari seni tradisi wayang maupun stilasi dari
berbagai seni tradisi yang lain. Oleh karena itu, sebagai ungkapan surrealis,
karya ini dapat dikatagorikan dalam bentuk surrealisme biomorphic yang
menggunakan idiom-idiom visual stilasi bentuk-bentuk makhluk hidup.
Kecenderungan pada gaya surrealisme merupakan salah satu
periode yang pernah dominan dalam seni lukis Indonesia, khususnya pada
pelukispelukis Yogyakarta. Kemunculan kecenderungan ini merupakan kelanjutan dari
paradigma estetik humanisme universal yang lebih menekankan pada kebebasan
personal dalam mengungkapkan pencarian jati diri seniman.
Dalam kecenderungan itu banyak seniman yang melahirkan karya
dengan menggali konsep dan tema dari masalah sosiokultural dengan tekanan
nilainilai lokal dan tradisi. Karya yang dihadirkan Boyke Aditya ini banyak mengungkapkan
ironi kehidupan sosial dalam simbol-simbol personal yang digali dari mitos
maupun legenda masyarakat Jawa dan lainnya.