Berdasarkan pelaksanaannya evaluasi dibagi ke dalam dua bagian yaitu:

1) Evaluasi Langsung (Tidak Terjadwal). Adalah suatu kegiatan pengawasan /penilaian terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, tanpa memerlukan penjadwalan khusus. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab pada kegiatan tersebut. Sebagai contoh dalam pengadaan bahan baku, petugas dapat melakukan evaluasi terhadap bahan baku yang disediakan untuk suatu proses produksi, apakah sesuai dengan perencanaan pengadaan semula atau tidak. Jika hal ini tidak dilakukan, kemungkinan kegagalan sudah dapat diprediksi sejak awal.
2) Evaluasi Terjadwal. Evaluasi seperti ini, selain terjadwal, juga dilakukan oleh tim khusus seperti tim audit (auditor). Kegiatan dilakukan secara menyeluruh baik pada aspek teknis maupun nancial.
3) Evaluasi terhadap aspek teknis. Perlu dilakukan untuk meningkatkan e!siensi dan efekti!tas poduksi yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan. Penilaian pada aspek teknis juga
dilakukan untuk menghindari kegagalan. Sering terjadi kegagalan diakibatkan oleh kesalahan dalam melakukan teknik kegiatan.
Perencanaan yang matang dan konsistensi pelaksanaannya merupakan salah satu kunci keberhasilan. Analsis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi, antara lain: harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen. Teknologi yang dipakai juga harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produk yang ekonomis. Pilihan jenis teknologi yang disarankan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.
4) Analisa Aspek Pasar. Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
5) Evaluasi Aspek Finansial