Menggubah Musik

Sebelum mendalami konsep dan teknik menggubah musik, ada baiknya kita pahami dulu beberapa istilah berikut. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata gubah, menggubah, sebagai kata kerja, diartikan mengarang (cerita, lagu, dsb). Gubahan artinya karangan; susunan lagu (Pusat Bahasa, Depdiknas, 2008: 490).
Aransemen diartikan penggubahan lagu yg disesuaikan dengan komposisi yg dikehendaki; pengangkatan lagu atau musik dari jenis pengungkapan tertentu ke jenis atau susunan pengungkapan lain (Pusat Bahasa, Depdiknas, 2008: 88).
Aransemen dalam KBBI edisi ketiga diartikan: 1) penyesuaian komposisi musik dengan nomor suara penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah; 2) usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk suatu pergelaran yang pengerjaaanya bukan sekadar perluasan teknis, tetapi juga menyangkut pencapaian nilai artistik yang dikandungnya (Balai Bahasa, Depdiknas, 2001: 63).
Dari pengertian di atas, hal-hal penting yang berhubungan dengan penggubahan musik adalah bahwa gubahan musik merupakan suatu karya seseorang yang didasarkan dari ide atau karya musik yang sudah ada dengan esensi musik yang tetap.
Selain itu, gubahan musik juga dimaksudkan untuk memberi nilai artistik terhadap karya yang telah ada. Dengan demikian, menggubah musik berarti memberi hal-hal baru.
Orang yang menggubah musik disebut penggubah atau pengaransemen, yang dalam bahasa Inggris disebut arranger, biasanya disingkat Arr. Pengaransemen berbeda dengan pencipta.
Pencipta dalam bahasa Indonesia sering disebut komponis atau komposer (composer). Komposer adalah orang yang menciptakan suatu komposisi. Namun demikian, orang yang menciptakan suatu lagu berupa melodi, ada kalanya disertai lirik, dalam dunia musik disebut penulis lagu (song writter). Pada kalimat selanjutnya, dua kata tersebut dipakai bergantian dengan makna yang sama.
1. Mengamati
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa menggubah berarti menata musik dari yang lama menjadi baru. Baru dalam hal ini tidak selalu secara keseluruhan tetapi dapat hanya sebagian saja, namun harus ada yang baru sebab jika tidak maka hanya meniru atau tepatnya menulis ulang hasil pekerjaan orang lain.
Jadi, memungkinkan bagian tertentu yang dibaharui. Dengarkan lagu Simfoni Yang Indah berikut ini. Yang pertama adalah yang dinyanyikan oleh Bob Tutupoli (dapat diakses di www.youtube.com/ watch?v=bF67duyO758). Yang kedua adalah yang dinyanyikan oleh Once Mekel (yang dapat diakses di http://www.youtube.com/watch?v= 4m91MFKKds8).
Amati baik-baik perbedaan ataupun persamaan kedua karya musik tersebut dengan terlebih dahulu mendengarkan keduanya secara keseluruhan. Kemudian amati dengan cermat bagianbagian musik yang dikembangkan, yaitu yang berbeda dengan lagu aslinya terutama konsep dan teknik aransemen yang digunakan. Lalu, catat hasil pengamatan kamu pada kolom yang tersedia di bawah ini. Jika dirasa kurang, dapat kamu kembangkan aspek pengamatan lainnya dan gunakan lembar yang lain bila dirasa kurang.
Lagu Bob Tutupoli Once Mekel
Lirik
Melodi
Ritme
Harmoni
Instrumen pengiring
Gaya musik
Teknik aransemen


Setelah mengamati dengan baik lagu yang dibandingkan di atas (dapat juga membandingkan lagu lain, seperti lagu daerah kamu, atau lagu nusantara lainnya), lanjutkan dengan mendalami teknik yang digunakan dalam karya gubahan tersebut. Bila mengamati lagu lain, sebaiknya ada satu lagu yang asli (pertama kali dipublikasikan) dan lainnya adalah hasil gubahan (aransemen).
2. Menanya
Bila telah mencatat hasil pengamatan suatu karya gubahan, maka bagian-bagian apa saja yang dapat diolah atau dikembangkan pada karya gubahan tersebut? Apakah semua unsur dasar musik yang mencakup pengembangan unsur melodi, ritme, dan harmoni? Atau hanya sebagian saja?
Pengembangan melodi dapat berupa penataan ulang melodi pokok. Hal ini disebut variasi melodi (melodic variation).
Contohnya adalah, ketika seorang penyanyi memberikan nadanada tambahan pada akhir kalimat musik. Contoh lengkap akan disajikan kemudian.
Pengembangan melodi lainnya adalah dengan menambahkan melodi di luar melodi pokok. Pengembangan ini dapat berupa penambahan melodi pendek di tempat-tempat yang dianggap kosong atau sepi (dead spot). Teknik ini disebut filler, yaitu isian yang dapat dimainkan secara langsung saat memainkan musik (fill-in) atau telah ditulis sebelumnya (melodic filler).
Ada kalanya suatu musik yang hendak diaransemen perlu diberi sentuhan yang mendukung gerakan akor. Pada umumnya suatu lagu memiliki suatu puncak atau klimaks. Sewaktu menuju ke puncak lagu tersebut dapat diberikan suatu gerakan nada yang diambil dari unsur nada akor yang arahnya berlawanan dengan gerakan melodi utama (counter melody). Pengembangan melodi lainnya di luar melodi utama adalah obligato. Obligato adalah melodi kedua yang berfungsi mendukung melodi utama.
3. Mengeksplorasi
Untuk mendalami hal-hal di atas, perhatikan langkahlangkah yang umum digunakan dalam menggubah suatu karya musik. Langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Pilih lagu yang akan digubah. Mulai dari lagu yang sudah dikenal.
b. Tentukan tujuan. Suatu musik yang akan digubah dapat diperuntukan pada acara tertentu atau kepada kelompok pendengar tertentu sehingga aransemennya juga perlu disesuaikan. Misalnya untuk hiburan atau untuk upacara peringatan hari kemerdekaan negara kita.
c. Tentukan formatnya. Aransemen dapat dibuat untuk vocal, atau instrumental, atau gabungan. Untuk aransemen vocal, lagu yang sama dapat diperuntukkan untuk vocal group atau paduan suara jenis a capella. Untuk instrumental dapat dipilih format seperti combo band atau band orchestra.
d. Buat sketsa. Sebelum menulis partitur lagu secara lengkap ada baiknya untuk membuat garis besarnya terlebih dahulu. Umpamanya pada bagian mana suatu jenis alat musik berbunyi atau di bagian mana musik harus diulang.
e. Tulis partiturnya secara lengkap.
f. Coba mainkan. Setelah menulis partiturnya, maka cobalah mainkan hasil aransemen tersebut sebelum ditampilkan di depan umum.
g. Revisi. Perbaiki hal-hal yang dirasa perlu untuk kesempurnaan. Teliti ulang notasi dan tanda-tanda yang diperlukan agar pemain dapat dengan mudah membaca dan memainkanya.
Setelah memahami hal-hal di atas, ambil lagu yang telah dipilih dan mulailah untuk membuat aransemennya. Contoh latihan pertama adalah Indonesia Pusaka untuk vokal dan latihan berikut adalah lagu Sajojo dari daerah Papua. Indonesia pusaka yang ditulis oleh Ismail Marzuki merupakan lagu wajib dan lagu Sajojo ini suatu lagu yang sudah umum digunakan sebagai lagu pengiring tarian.
Menggubah musik vokal
a. Tulis lengkap melodinya dan dalami detailnya serta maknanya.
b. Berikan akor pada ketukan berat (aksen) atau per birama. Lihat contoh pada birama 1, 3, dan 4 aransemen lagu Indonesia Pusaka.
c. Tambahkan suara lain sebagai suara kedua dengan jarak 3 (tertz) atau 6 (sext) jika dibalik. Perhatikan jangkauan suara (ambitus) penyanyi wanita: Sopran, Alto dan pria: Tenor, Bas sebagai berikut:
d. Atau, gunakan unsur nada triad pada masing-masing nada, sehingga menghasilkan 3 suara.
4. Mengasosiasi
Perhatikan contoh lagu Indonesia Pusaka yang diaransemen dengan jarak nada 6 sebagai patokan secara keseluruhan antara suara Sopran dan Tenor. Artinya jarak (interval) antara suara yang satu dengan lainnya adalah 6. Namun kedua suara disusun berdasarkan rasa atau gerakan akor yang telah dirancang sebelumnya.
Menggubah musik merupakan aktivitas yang menyenangkan karena kita dapat mengkreasikan bunyi musik yang kita inginkan. Menggubah melalui alat musik, seperti gitar atau piano, lebih leluasa dibandingkan dengan vokal. Musik vokal memiliki keterbatasan jangkauan suara (ambitus). Jangkauan suara piano ada yang mencapai lebih 7 oktaf dan dapat dimainkan lebih dari satu nada (akor) sehingga lebih leluasa untuk menuangkan gagasan musik yang diinginkan.
Menggubah musik, seperti telah dinyatakan sebelumnya, dapat dibuat menjadi baru seluruhnya atau hanya sebagian saja yang ditata ulang. Misalnya, akor lama diganti dengan akor baru atau pola irama lama dipertahankan tetapi bagian melodinya diaransemen kembali. Demikian halnya bila suatu melodi lagu asli dibawakan oleh vokal, kemudian pada aransemen baru dimainkan oleh suatu instrumen musik. Hal ini dapat diaosiasikan dalam seni rupa sebagai perubahan warna. Kapan suatu aransemen musik dibuat menjadi baru seluruhnya atau hanya sebagian saja sangat tergantung dari tujuan penggubahan musik dan pertimbangan rasa keindahan bunyi yang ingin diungkapkan.
Ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penggubah dalam mewujudkan karya musiknya. Setiap penggubah tentu mempunyai gaya dan kebiasaan sendiri dalam mengaransemen musik, namun langkah-langkah berikut ini merupakan gambaran umum tahapan penggubahan musik.
a. Pelajari (hayati) lagu yang akan diaransemen terlebih dahulu.
b. Imajinasikan lagu tersebut akan diaransemen menjadi musik seperti apa, misalnya akan diaransemen dengan gaya keroncong, pop, R&B, mars atau himne.
c. Penentuan format dan instrumen musik yang akan digunakan, misalnya solo dengan iringan piano atau permainan bersama, seperti combo band, anasambel, atau band orksetra.
d. Jika aransemen yang akan dibuat menggunakan rhythm style berupa pola irama tertentu, maka dibuat terlebih dahulu rhythm section (iringannya) beserta akornya. Pada combo band, rhythm section dimainkan oleh gitar, piano/kibor, bas, dan drum serta, jika diperlukan, dapat ditambahkan beberapa alat pukul (perkusi) Latin, seperti conga. Pada bagian ini, akor yang digunakan sudah disusun sesuai dengan melodi lagu yang diaransemen.
e. Kemudian, bagian melodi perlu dikembangkan untuk memperkaya aransemen yang akan dibuat.
f. Selama menggubah musik, evaluasi terus dilakukan untuk menjaga agar gambaran (konsep) musikal yang telah dirancang di awal dapat diwujudkan dengan baik.
Adapun bagian-bagian yang dikembangkan dalam aransemen dapat mencakup melodi, harmoni (akor), dan irama. Coba dengarkan beberapa karya musik, misalnya lagu popular atau keroncong, ketiga unsur tersebut yang dikembangkan oleh penggubahnya. Sebelum mengembangkan bagian melodi, penataan akor dan irama musik yang akan diaransemen dapat dibuat terlebih dahulu. Misalnya, bila akan mengransemen dalam gaya musik popular, maka akor-akor pokok (primer: I, IV, V) dapat menjadi dasar pembuatannya. Penggunaan akor sekunder digunakan bila diperlukan.
Irama pengiring lagu yang akan diaransemen dapat dipilih salah satu pola irama yang sudah ada, seperti bossanova, reggae, rock, atau keroncong. Beberapa irama musik daerah kita dapat diadaptasi atau dijadikan dasar untuk pengembangan irama pengiring. Irama tersebut disesuaikan dengan alat musik yang tersedia.
5. Mengomunikasikan
Kamu sudah mendalami beberapa konsep dan teknik mengembangkan suatu karya musik. Untuk kegiatan selanjutnya, aransmenlah salah satu karya musik. Buatlah itu dalam format vocal dan atau instrument musik. Kemudian sajikanlah itu dalam bentuk partitur musik. Perhatikan setiap detail musiknya apakah sudah sesuai dengan rasa musik yang dikehendaki dengan teknik penulisan yang sesuai. Sajikan itu didepan kelas, dan bila mungkin mainkanlah itu dengan komputer yang ada program pemutar musiknya. Berikut ini akan kita pelajari pengembangan melodi sebagai salah satu bagian dalam aransemen musik.
Pengembangan melodi terdiri dari dua jenis, yaitu pengembangan melodi asli atau melodi utama dan pengembangan melodi di luar melodi utama. Pengembangan melodi utama dapat dilakukan dengan variasi. Pengembangan melodi di luar melodi utama dapat dilakukan dengan menambahkan melodi pendek sebagai pengisi kekosongan (filler) dan obligato yang berfungsi sebagai melodi kedua.
Variasi melodi dapat dibuat apabila melodi utama dirasa kurang sesuai dengan aransemen yang direncanakan. Variasi dapat berupa variasi ritme melodi utama dan variasi nada. Pada variasi ritme, kita dapat melakukannya dengan mendahului (antisipasi) ritme yang seharusnya atau menundanya.
Potongan lagu “Bendera” band Coklat di atas, nada pertamanya jatuh pada ketukan pertama (kuat) dengan nada “d”. Pada variasi iramanya nada-nada tidak diganti tetapi hanya merubah ritmennya. Pada contoh ini, nada pertama dibunyikan pada ketukan naik (up beat) hitungan keempat. Oleh karena itu terjadi perubahan dan pergeseran nilai nada selanjutnya. Untuk dapat merasakan perbedaanya, coba nyanyikan kedua potongan melodi tersebut. Apabila terlalu tinggi, maka tangganadanya dapat disesuaikan dengan jangkauan suara masing-masing.
Variasi melodi utama lainnya adalah variasi nada. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan atau mengurangi nada-nada asli. Namun demikian, perlu kehati-hatian agar hasil variasi dibuat tidak menghilangkan rasa melodi asli. Teknik yang biasa digunakan untuk variasi nada adalah dengan menyisipkan unsur-unsur nada akor dan atau nada non harmonis pada melodi asli.
Selanjutnya pelajari cara mengembangkan melodi di luar melodi utama. Di sini akan dipaparkan cara membuat filler dan obligato. Filler, sebagai pengisi kekosongan dapat dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pelajari terlebih dahulu melodi utama dan tandai tempat yang terasa kosong atau sepi. Umumnya melodi merupakan gabungan antara bagian melodi yang bergerak (pendekpendek) dan nada panjang atau istirahat. Di daerah nada panjang atau istirahat itulah dapat kita anggap kosong (dead spot). Pada bagian yang terasa sepi (dead spot) itulah nantinya yang diberi isian (filler).
b. Sebelum memberi filler tentukan terlebih dahulu akor melodinya. Akor dapat diberikan pada ketukan yang dianggap kuat (aksen) atau per birama sesuai dengan rasa melodinya.
c. Setelah mengetahui letak daerah yang dianggap kosong, berikan isian yang selaras dengan gerakan melodi dan akor.