Karakteristik Pembelajaran Bahasa Inggris

Belajar melalui contoh dan keteladanan
Secara alami belajar bahasa Inggris bukan diawali dengan penjelasan aturan dari orang tua atau pengasuhnya, tetapi dengan langsung diajak berbahasa Inggris, sedikit demi sedikit. Peserta didik belajar bertanya, menyuruh, bercerita, membaca koran, membuat pesan singkat, mendeskripsikan orang, dll. karena lingkungan memang menuntut agar dia dapat melakukannya, dan memberikan banyak contoh dan keteladanan, serta bimbingan dalam melakukannya. Jadi untuk dapat bercerita bahasa Inggris, siswa perlu sering dibacakan cerita, dibimbing membaca cerita, atau menonton cerita. Untuk dapat bertanya, siswa perlu sering ditanya, dituntut untuk sering bertanya, dan dibimbing dalam melakukannya, dan seterusnya.

Mengamati dengan langsung melakukan
Mengamati bukanlah tindakan pasif yang hanya melibatkan penglihatan, tetapi perlu dilakukan secara aktif dengan melibatkan semua indera dan proses berpikir aktif. Misalnya, pengamatan terhadap resep, jika dilakukan hanya dengan membaca, maka peserta didik tidak akan menjadi sadar akan format penulisan, kosakata yang menyebutkan bahan, peralatan masak, cara memasak, serta tata bahasa yang digunakan, dan sebagainya. Pengamatan yang lebih lengkap dan teliti akan terjadi jika peserta didik langsung diminta untuk, misalnya, menyalin banyak resep dari berbagai sumber dengan tulisan tangan dalam buku kumpulan resepnya. Selama peserta didik menyalin, guru mengarahkan perhatian peserta didik kepada hal-hal penting dalam resep, termasuk format penulisan, struktur teks, kosakata, frasa, kalimat, ucapan, ejaan, tata bahasa, dan sebagainya.

Langsung mencoba melakukannya sendiri
Dalam upaya untuk melakukan tindakan komunikatif secara mandiri, besar kemungkinan pemahaman terhadap suatu teks dapat bermacam-macam. Begitu juga teks yang dihasilkan peserta didik juga akan bervariasi, dalam hal isi, struktur teks, maupun unsur kebahasaannya. Dalam proses cobacoba tersebut peserta didik tentunya masih akan menemui banyak masalah dan juga membuat banyak kesalahan. Adanya banyak variasi dan kesalahan tidak berarti peserta didik harus kembali ke tahap mengamati lagi. Berikan tantangan dan kesempatan agar peserta didik terus mencoba dan tidak perlu takut salah. Pada tahap ini bimbingan guru dan kerja sama dengan teman akan sangat membantu.

Memperbaiki penalaran dengan menggunakan bahan ajar dari berbagai sumber lain
Pengalaman menggunakan berbagai teks lisan dan tulis dari berbagai sumber akan membuka pikiran peserta didik bahwa teks yang berbeda-beda dapat memiliki fungsi dan tujuan yang sama, atau sebaliknya teks yang sama dapat memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Peserta didik akan menyadari bahwa variasi bentuk dan isi teks disebabkan karena tujuan dan konteks komunikasi yang berbeda-beda. Dalam kehidupan nyata tidak ada hubungan yang baku dan pasti antara fungsi dan bentuk, antara aturan dan tindakan, dan antara keharusan dan kenyataan. Kenyataan hidup inilah yang justru harus dihadapi peserta didik, dan pendidikan sekolah perlu membekali peserta didik dengan kemampuan untuk dapat melihat dan memahami keterkaitan logis antara berbagai variasi yang ada. Pengalaman belajar seperti ini tidak akan terjadi jika sekolah membatasi sumber belajar hanya pada satu atau dua buku teks, dan mengajarkan bahwa hanya yang dalam buku teks itulah yang paling benar dan baku yang harus mereka kuasai.

Melakukan berbagai kegiatan dengan bahasa Inggris
Apapun yang kita pelajari pada akhirnya harus bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini hanya dapat dilakukan jika peserta didik mampu mengomunikasikan pengalaman, pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan dengan lingkungan sosialnya. Terlebih lagi jika yang dipelajari adalah alat komunikasinya itu sendiri, yaitu bahasa Inggris. Oleh karena itu, setiap tugas terkait dengan teks interpersonal dan transaksional seharusnya merupakan kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan guru, teman, dan orang lain selama proses pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Teks fungsional seharusnya ditugaskan untuk benar-benar dipresentasikan, dipajang, dimuat dalam majalah dinding, diterbitkan dalam newsletter sekolah, dikirim ke teman, dan seterusnya.

Sumber : Buku K13  Bahasa Inggris  kelas IX