hukum berdiri menghormati tamu

'Among Tamu'
Kenapa kok Among Tamu di beberapa acara, semua pasti berdiri menyambut tamu? Ternyata tradisi ini telah turun temurun dari Para Wali Songo.
Dengan berdiri, juga dimaksudkan untuk menghormati tamu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)
Dikisahkan, ketika itu Sahabat Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra. ditanya oleh sahabat yang lain, kenapa kita berdiri ketika menyambut tamu? Seketika Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra menunjuk pada Rosulullah SAW, kala itu Rosulullah SAW juga menyambut tamu dengan berdiri. Maka sejak itu, para sahabat menyambut tamu dengan berdiri, seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Kenapa harus sampai berdiri? Karena tamu yang mendatangi kita adalah seseorang yang membawa 1000 berkah dan 1000 rohmah. Seperti yang juga dilakukan oleh para Malaikat. Ada 70 Malaikat berdiri berjejer2 rapi didepan pintu, untuk menyambut tamu yang datang ke suatu rumah. Untuk itulah, kita diwajibkan untuk memuliakan tamu yang datang kerumah kita. Malaikat saja menyambut tamu, kenapa kita tidak mau?
Maka, Para Wali Songo, mengaplikasikan penyambutan tamu dengan menempatkan beberapa orang berjejer2 secara rapi, ketika ada acara2 besar, seperti dalam Walimatul Ursy, Walimatul Khitan, Acara Syukuran, dll. Sampai saat ini, tradisi tersebut masih dijalankan. Among Tamu, orang Jawa menyebutnya.
Ternyata ada makna khusus mengapa Among Tamu di beberapa acara orang2 pada berdiri menyambut tamu.
Jadi, ketika menerima tamu dengan sukacita dan menyambutnya dengan berdiri, bersiaplah menerima 1000 Berkah dan 1000 Rohmah dari 1 orang tamu. Jika tamunya 3, 5, 10, 20 atau 100 orang??? Hmmm, hitung sendiri ya...





https://www.facebook.com/Al.Madad.Ya.Rasulallah/photos/a.1667472940135435.1073741829.1663450840537645/1790686981147363/?type=3