Makna adalah hubungan pertalian antara bentuk dan acuan. Contohnya kata rumah yang berarti tempat tinggal. Rangkaian bunyi r-u-m-a-h adalah bentuk suatu kata, sedangkan tempat tinggal adalah sesuatu yang diacu oleh bentuk kata tersebut.
A. MACAM-MACAM MAKNA
Secara umum, makna kata dibedakan menjadi:
1. Makna denotasi
Makna denotasi adalah makna yang sesuai dengan makna yang terdapat dalam kamus.
2. Makna konotasi
Makna konotasi adalah makna yang didasarkan atas perasaan tertentu atau nilai rasater tentu disamping makna dasar yang umum.
3. Makna leksikal
Makna leksikal adalah makna kata sebagai satuan bebas. Makna ini dapat disejajarkan dengan makna denotasi.
4. Makna gramatikal
Makna gramatikal adalah makna suatu satuan bahasa yang dimiliki melalui proses gramatikal.
5. Makna idiomatik
Makna idiomatik adalah makna yang terdapat pada kelompok kata tertentu
yang tidak dapat ditelusuri asal-usul kemunculannya. Makna ini
bersifatkiasan.
Contoh:keras kepala, yang berarti susah diatur bukan berarti kepala yang keras.
B. PERGESERAN MAKNA KATA
Pergeseran Makna Kata adalah perubahan makna suatu kata yang diakibatkan
karna perbedaan kurun waktu pemakaian atau pertukaran tanggapan dari
pancaindra yang merespon kata itu.
Kata manis akan beda maknanya jika ditanggapi atau direspon oleh indra penglihatan. Contohnya; wajahmu manis sekali.
C. JENIS-JENIS PERGESERAN MAKNA1. Meluas
Makna meluas yaitu makna kata yang sekarang lebih luas dari makna
asalnya Contoh: kata bapak, makna asalnya adalah orang tua laki-laki,
namun sekarang kata ini berlaku bagi semua orang dewasa laki-laki yang
dihormati.
2. Menyempit
Makna menyempit yaitu makna kata yang sekarang lebih sempit atau
terbatas dari makna asalnya. Contoh; ulama, makna asalnya adalah semua
orang yang memiliki pengetahuan yang luas, tapi sekarang maknanya adalah
pemuka agama islam.
3. Peyorasi
Makna peyorasi adalah makna yang sekarang lebih rendah nilai rasanya
dari makna asal. Contoh: kata abang, dulu kata ini digunakan untuk
sebutan kakak laki-laki, namun sekarang kata ini digunakan untuk orang
laki-laki yang berstatus rendah, seperti abang becak, abang tukang
bakso, dll.
4. Ameliorasi
Makna ameliorasi adalah makna yang sekarang lebih tinggi nilai rasanya
dari makna asal. Contoh: kata istri atau nyonya memiliki nilai lebih
tinggi daripada bini.
5. Asosiasi
Makna asosiasi adalah perubahan makna akibat adanya persamaan sifat.
Makna baru hasil asosiasi ini menunjukan makna kiasan. Contoh; kata
kunci bermakna alat pengancing pintu . Akan tetapi, dalam dunia
pengajaran, kunci berarti jawaban soal-soal yang telah disediakan oleh
penbuat soal.
6. Sinestesia
Makna sinestesi adalah perubahan makna akibat adanya perbedaan tanggapan
antara dua indera yang berbeda. Contoh: Wajahnya manis sekali.
Kata manis sebenarnya untuk indera perasa lidah.
D. PERTALIAN BENTUK KATAKata manis sebenarnya untuk indera perasa lidah.
Istilah bentuk kata mengacu pada tulisan atau ucapan suatu kata. Dalam
pemkaian bahasa sering menjumpai kata-kata, baik lisan ataupun tulisan,
yang menunjukan kesamaan. Pertalian bentuk kata dibedakan manjadi:
1. Homonim
Homonim adalah dua kata atau lebih yang ejaan atau ucapannya sama, tetapi artinya berbeda.
Contoh: Santi sedang menanam bunga di halaman (tanah di depan rumah).
Gambar kucing itu terdapat pada halaman dua (muka dari lembaran buku).
2. HomofonContoh: Santi sedang menanam bunga di halaman (tanah di depan rumah).
Gambar kucing itu terdapat pada halaman dua (muka dari lembaran buku).
Homofon adalah kata-kata yang bunyinya sama, tetapl tulisan (ejaannya) berbeda. Contoh:
Masa lalu wanita itu kurang baik (waktu/tempo).
Pencuri itu dihajar massa (masyarakat).
3. HomografMasa lalu wanita itu kurang baik (waktu/tempo).
Pencuri itu dihajar massa (masyarakat).
Homograf adalah dua kata atau lebih yang ejaan atau tulisannya sama, tetapi artinya berbeda.
Contoh:
Yuni sedang makan tahu (sejenis makanan).
Ia tidak tahu kalau ayah sedang marah (mengetahui).
4. PolisemiContoh:
Yuni sedang makan tahu (sejenis makanan).
Ia tidak tahu kalau ayah sedang marah (mengetahui).
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna. Istilah ini menunjukan
kemungkinan adanya satu kata yang memiliki banyak arti. Makna polisemi
ini berasal dari kata yng sama. Contoh:
Kakinya luka sehingga dia tidak bisa berjalan cepat (salah satu bagian anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan).
Anak-anak pramuka itu berkemah di kaki hutan (tepi hutan).
Kakinya luka sehingga dia tidak bisa berjalan cepat (salah satu bagian anggota badan yang menopang tubuh dan dipakai untuk berjalan).
Anak-anak pramuka itu berkemah di kaki hutan (tepi hutan).
http://ruangbacabajang.blogspot.co.id/2013/05/makna-kata.html