-
Niat Belajar.
Wajib berniat waktu belajar. Sebab niat itu menjadi pokok dari segala hal, sebagaimana sabda nabi saw : Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu terserah niatnya” Hadits shahih.
[روى] عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: كم من عمل يتصور بصورة عمل الدنيا، ثم يصير بحسن النية من أعمال الآخرة، وكم من عمل يتصور بصورة عمل الآخرة ثم يصير من أعمال الدنيا بسوء النية.
Dari beliau pula diriwayatkan sebuah hadits : ”Banyak amal perbuatan yang berbentuk amal dunia, lalu menjadi amal akhirat yang karena bururk niatnya maka menjadi amal dunia.”
-
Niatan Baik dan Buruk.
وأنشدنا الشيخ الإمام الأجل الأستاذ برهان الدين صاحب الهداية لبعضهم شعرا:
فـساد كـبير عـالم مـتهتـك وأكـبر منه جاهل متنسك
هما فتنة للعالمين عظيمة لمن بهما فى دينه يتمسك
Di waktu belajar hendaklah berniat mencari Ridha Allah swt. Kebahagian akhirat, memerangi kebodohan sendiri dan segenap kaum bodoh, mengembangkan agama dan melanggengkan islam sebab kelanggengan islam itu harus diwujudkan dengan ilmu. Zuhud dan taqwapun tidak sah jika tanpa berdasar ilmu.
Syaikhul imam Ajall Burhanuddin Shahibul Hidayah menyanyikan syair gubahan sebagian ulama :
-
Hancur lebur, orang alim tak teraturLebih lebur, bila si jahil ibadah ngawur
-
Keduanya menjadi fitnah,menimpa ganas di dunia
وينوى به: الشكر على نعمة العقل، وصحة البدن, ولا ينوى به إقبال الناس عليه، ولا استجلاب حطام الدنيا، والكرامة عند السلطان وغيره.
Dengan belajar pula, hendaklah diniati untuk mensyukuri kenikmatan akal dan badan yang sehat. Belajar jangan diniatkan untuk mencari pengaruh, kenikmatan dunia ataupun kehormatan di depan sultan dan penguasai-penguasa lain.
وقال محمد بن الحسن رحمة الله عليهما: لو كان الناس كلهم عبيدى لأعتقتهم وتبرأت عن ولائهم.
Muhammad Ibnul Hasan berucap: ‘andaikan seluruh manusia itu manjadi budak belianku, niscaya kumerdekakan seluruhnya dan bebaskan dari kekuasaanku.”
-
Kelezatan dan Hikmah Ilmu.
من طلب العلم للمعاد فاز بفضل من الرشاد
فـيالخسـران طالـبيـه لـنيل فـضل من العباد
Siapa saja telah merasakan kelezatan rasa ilmu dan amal, maka semakin kecillah kegemarannya akan harta benda dunia. Syaikhul Imamil Ajall Ustadz Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail Ash-Shoffar Al-Anshoriy membacakan kami syair imla’ abu hanifah :
-
Siapa saja gerangan, menuntut ilmu untuk hari kemudian untuklah dapat keutamaan, anugrah Allah penunjuk jalan
-
Aduh, saja merugi, penuntut ilmu nan suciHanya buat sesuap nasi, dari hamba ilahi.
Tetapi jikalau dalam meraih keagungan itu demi amar ma’ruf nahi munkar, memperjuangkan kebenaran dan meluhurkan agama bukan untuk keperluan hawa nafsu sendiri makadiperbolehkan sejauh batas telah dapat menegakkan amar ma’ruf nahi munkar tersebut.
وينبغى لطالب العلم: أن يتفكر فى ذلك، فإنه يتعلم العلم بجهد كثير، فلايصرفه إلى الدنيا الحقيرة القليلة الفانية. (قال النبى صلى الله عليه وسلم: اتقوا الدنيا، فوالذى نفس محمد بيده إنها لأسحر من هاروت وماروت). شعر:
هى الـدنيا أقـل مـن الـقـليل وعاشقها أذل من الذليل
تصم بسحرها قوما وتعمى فـهم مـتخيرون بلا دليل
Penuntut ilmu hendaknya memperhatikan apa yang tersebut diatas. Ia telah mengatasi kepayahan yang cukup banyak, maka jangan sampai ilmu yang telah ia peroleh itu digunakan sarana bendahara duniawi yang hina, sedikit nilainya dan segera hancur ini. Syair menyebutkan :
-
Dunia itu sedikit, dan paling sedikit
-
Sihir dunia, membuat tuli dan buta
-
Pantangan Ahli ilmu.
Orang berilmu itu hendaklah jangan membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, jangan sampai terjerumus ke dalam lembah kehinaan ilmu dan ahli ilmu. Ia supaya berbuat tawadu’ (sikap tengah-tengah antara sombong dan kecil hati), berbuat iffah, yang keterangan lebih jauhya bisa kita dapati dalam kitab akhlaq.
أنشدنى الشيخ الإمام الأستاذ ركن الدين المعروف بالأديب المختار شعرا لنفسه:
Syaikhul imamil ajall ustadz ruknul islam yang terkenal sebagai sasterawan ternama mengemukakan gubahan syi’irnya:
إن الـتواضـع مـن خـصـال المـتقى وبه التقى إلى المـعالى يرتقى
ومن العجائب عجب من هو جاهل فى حالة أهو السعيد أم الشقى
أم كـيـف يخــتم عـمـره أو روحــه يوم الـنوى مـتسفل أو مرتقى
والـكـــبـريـاء لـربـنـا صــفـة لــــه مـخـصـوصة فتجـنبها واتقى
-
Tata kerama, benar-benar budi orang taqwaIa menanjak tinggi, dengan sikap
-
Ajaib, ajaiblah orang tidak tahu dirinya sendiriBahagiakah nanti, apa malah celaka diri ?
-
Bagaimana waktu meninggalkan dunia, pungkasan umur nyawanya.Suul khatimah, apa husnul khatimah?
-
Keagungan, itu khusus sifat ar-rahmanSingkirlah, waspadalah!
Kepada sahanat-sahabatnya, abu Hanifah berkata : ”besarkanlah putaran serban kalian, dan perlebarlah lobang lengan baju kalian”. ucapan ini dikemukakan agar supaya ilmu dan ahli ilmu tidak terpandang remeh.
-
Saran Khusus Buat pelajar.
Sebaiknya pelajar bisa mendapatkan buku wasiat tulisan Abu Hanifah (yang tadinya) untuk Yusuf Bin Khalid As-Simty waktu pulang kembali ketengah-tengah keluarganya. Dan buku ini bisa didapatkan oleh yang mau mencarinya. Guru kita sendiri, yaitu Syaikhul Imam Burhanul Immah Aliy Abu Bakar semoga Allah mensucikan ruhnya yang mulya itu adalah juga memerintahkan kami waktu mau pulang ke daerah agar menulis buku tersebut, dan kamipun melakukannya. Sang guru dan mufti (pemberi fatwa) bidang pergaulan manusia, tidak boleh tidak juga memegangi buku wasiat tersebut.