Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empat
terbesar didunia, setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara
kelima yang memiliki penduduk terbesar adalah Jepang. Indonesia dengan jumlah
penduduk 237.641.326 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 menurut data
Badan Pusat Statistik Indonesia. Tentu saja hal ini menyebabkan Indonesia
memiliki sumber daya manusia atau tenaga kerja yang melimpah, yang bisa
disalurkan untuk mempercepat proses pembangunan Indonesia. Sumber daya manusia
yang melimpah dan didukung oleh sumber daya alam yang juga melimpah merupakan
modal yang sangat besar bagi bangsa Indonesia untuk mengejar ketertinggalannya
dari negara lain yang lebih maju dan makmur. Hal ini bisa terwujud kalau
pengelolaan SDM dan SDA tadi terlaksana dengan baik, terjadi perimbangan antara
pendidikan/skill yang dimiliki oleh tenaga kerja dan ketersediaan lapangan
kerja.
Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah
tenaga kerja yang besar dengan minimnya ketersedian lapangan kerja yang ada.
Dengan kata lain lapangan kerja yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan)
tenaga kerja yang ada, lebih-lebih tenaga kerja yang tidak terampil atau
berpendidikan. Masalah ini akan menyebabkan semakin meningkatnya tingkat
pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin juga semakin besar dan memiliki
efek-efek negatif yang lain pula.
Semua yang kita paparkan di atas tadi merupakan cerminan dari
sebagian permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia yang coba kita jelaskan
dipostingan kali ini. Berikut beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
1. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar
Besarnya angkatan kerja yang ada di Indonesia tidak mampu
diserap semuanya oleh kesempatan kerja yang ada, karena tidak berimbangnya
jumlah angkatan kerja yang ada dengan ketersediaan kesempatan kerja. Hal ini
merupakan pokok yang menyebabkan terhambatnya penyelenggaraan pembangunan
ekonomi.
2. Kualitas tenaga Kerja Relatif Rendah
Kualitas tenaga kerja yang rendah ini disebabkan karena tingkat
pendidikan penduduk yang rendah pula atau belum memadai dengan jenis pekerjaan
yang tersedia. Tidak saja disebabkan banyaknya usia putus sekolah, namun juga
disebabkan oleh rendahnya mutu pendidikan sehingga tenaga kerja tidak mampu
menyerap atau menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rendahnya kualitas tenaga kerja akan berpengaruh pada tingkat
prduktivitas yang ujung-ujungnya menyebabkan proses produksi yang tidak efisien.
Hal ini bisa kita lihat dari beberapa produk Indonesia yang tidak mampu bersaing
dengan produk luar terutama barang-barang yang dihasilkan negara-negara maju.
Bukan karena sedikitnya modal yang disediakan dalam proses produksi, justeru
sebaliknya biaya produksi tinggi tapi hasil produksi rendah.
3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
Luasnya wilayah dan banyaknya kepulauan d Iindonesia serta
terkonsentrasinya penduduk di Pulau Jawa juga merupakan penyebab timbulnya
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia ini
mengakibatkan persebaran penduduk tidak merata. Daerah-daerah luas di Indonesia
kekurangan penduduk sementara di Pulau Jawa kelebihan penduduk (padat).
Banyaknya penduduk di Pulau Jawa ini dapat menigkatkan investasi di pulau
tersebut. Berbagai usaha didirikan namun tetap tidak mampu untuk menekan jumlah
pengangguran, malah sebaliknya semakin tinggi. Karena pulau jawa terutama
kota-kota besar sudah menjadi daya tarik bagi pencari kerja dari luar Pulau
Jawa. Padahal daerah di luar Pulau Jawa memiliki potensi alam yang melimpah dan
belum diolah secara optimal.
4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
Berbagai sektor pekerjaan yang tersedia baik dibidang agraris,
ekstraktif, industri, perdagangan dan jasa tidak mampu menampung besarnya jumlah
angkatan kerja yang ada. Ketersediaan kesempatan kerja dibidang-bidang tersebut
sangat terbatas bila dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang besar.
Mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat kesejahteraan hidup
rendah, karena mereka tidak memperoleh penghasilan.
5. Meningkatnya Pengangguran
Muara dari permasalahan ketenagakerjaan ini adalah semakin tingginya tingkat pengangguran. Apalagi tingginya tingkat pengangguran ini semakin diperparah dengan adanya PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran. PHK besar-besaran biasanya dilakukan untuk efisiensi perusahaan.
Pengangguran ini akan berakibat luas dalam perspektif
pembangunan ekonomi negara. Banyaknya jumlah pengangguran merupakan faktor
penghambat pembangunan ekonomi negara dan pemicu terganggunya kestabilitasan
sosial dan politik.
Kesimpulan
Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia disebabkan oleh
banyak faktor. Faktor utama yang menjadi penyebabnya adalah adanya kesenjangan
yang begitu besar antara ketersediaan kesempatan atau lapangan pekerjaan dengan
jumlah angkatan kerja yang ada. Minimnya lapangan/kesempatan kerja ini
mengakibatkan semakin tingginya jumlah pengangguran dan angka kemiskinan di
Indonesia. Pengangguran berdampak sangat negatip terhadap proses pembangunan
perekonomian negara.
sumber : http://azanulahyan.blogspot.co.id/2014/04/masalah-ketenagakerjaan-di-indonesia.html