Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu organisasi yang didirikan oleh bangsa barat, dalam hal ini Bangsa Belanda adalah VOC yang merupakan singkatan dari Vereenigde Oost Indische Compagnie. Pengertian VOC merupakan kongsi dagang terbesar di wilayah nusantara yang dibentuk atas keinginan untuk memperkokoh kedudukan Belanda di Nusantara dan menyatukan perdagangan rempah dari wilayah timur. Berikut ringkasan mengenai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie).
Latar belakang berdirinya VOC
Para pedagang dari berbagai bangsa barat ke Indonesia dan mulai membentuk kongsi-kongsi dagang. Dengan adanya hal tersebut maka terciptalah persaingan kongsi dagang yang satu dengan yang lainnya. Karena persaingan dagang antar bangsa Eropa di wilayah nusantara semakin ketat dan persaingan antar kongsi Belanda yang menyebabkan kerugian terhadap kerajaan Belanda, maka pemerintah dan Parlemen Belanda mengusulkan para kongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah perusahaan dagang yang lebih besar. Hingga terbentuk kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie atau lebih dikenal sebagai VOC.
Tujuan Berdirinya VOC
VOC didirikan pasti untuk tujuan tertentu, berikut tujuan berdirinya VOC :
1. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada.
2. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.
3. Agar dapat memonopoli perdagangan di wilayah nusantara.
Hak istimewa VOC
Dalam mengemban tugas di wilayah nusantara VOC memiliki beberapa hak yang disebut hak-hak istemewa. Berikut beberapa hak istimewa VOC :
1. Melakukan monopoli perdagangan
2. Membentuk angkatan perang sendiri
3. Melakukan peperangan
4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat
5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri
6. Mengangkat pegawai sendiri
7. Memerintah di negara jajahan
Sejarah Pergantian Kepengurusan VOC
VOC dalam memenuhi tujuan yang telah ditetapkan beberapa kali melakukan pergantian pengurus dalam hal ini Gubernur Jenderal. Berikut beberapa gubernur jenderal VOC yang pernah menjabat.
1610-1614 Pieter Both
1614-1615 Gerard Reynst
1616-1619 Laurens Reaal
1619-1623 Jan Pieterszoon Coen
1623-1627 Pieter Carpentier
1627-1629 Jan Pieterszoon Coen
1629-1632 Jacques Specx
1632-1636 Hendrik Brouwer
1636-1645 Antonio van Diemen
1645-1650 Cornelis van der Lijn
1650-1653 Carel Reyniersz
1653-1678 Joan Maetsuycker
1678-1681 Rijcklof van Goens
1681-1684 Cornelis Speelman
1684-1691 Johannes Camphuys
1691-1704 Willem van Outhoorn
1704-1709 Joan van Hoorn
1709-1713 Abraham van Riebeeck
1713-1718 Christoffel van Swoll
1718-1725 Hendrick Zwaardecroon
1725-1729 Mattheus de Haan
1729-1731 Diederik Durven
1732-1735 Dirk van Cloon
1735-1737 Abraham Patras
1737-1741 Adriaan Valckenier
1741-1743 Johannes Thedens (waarnemend)
1743-1750 Gustaaf Willem Baron van Imhoff
1750-1761 Jacob Mossel
1761-1775 Petrus Albertus van der Parra
1775-1777 Jeremias van Riemsdijk
1777-1780 Reinier de Klerk
1780-1796 Willem Arnold Alting
Istilah penting dalam VOC
Devide at Impera : Politik adu domba yang dilakukan VOC untuk memecah belah kerajaan nusantara, sebagai wujud keinginan memonopoli perdagangan.
Pelayaran Hongi : Pengawasan terhadap monopoli perdagangan di Maluku.
Dewan Tujuh Belas : Parlemen yang memimpin VOC pertama kali, dengan kedudukan di Amsterdam beranggotakan 17 orang.
Gubernur Jenderal : Jabatan tertinggi yang bertugas mengurus dan mengendalikan kekuasaan di wilayah jajahan.
Dewan Hindia : Jabatan yang berperan sebagai penasihat Gubernur Jenderal.
Dividen : Pembayaran keuntungan kepada pemegang saham.
Gulden : Mata uang Belanda kala itu.
Faktor keruntuhan VOC
1. Keuntungan VOC semakin turun
2. Pembiayaan perang yang membuat kas VOC merosot
3. Pejabat VOC yang korupsi dan berfoya-foya
4. VOC dibelit utang piutang
5. Pembayaran Deviden bagi pemegang saham
6. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
7. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ringkasan-mengenai-voc-vereenigde-oost.html
Latar belakang berdirinya VOC
Para pedagang dari berbagai bangsa barat ke Indonesia dan mulai membentuk kongsi-kongsi dagang. Dengan adanya hal tersebut maka terciptalah persaingan kongsi dagang yang satu dengan yang lainnya. Karena persaingan dagang antar bangsa Eropa di wilayah nusantara semakin ketat dan persaingan antar kongsi Belanda yang menyebabkan kerugian terhadap kerajaan Belanda, maka pemerintah dan Parlemen Belanda mengusulkan para kongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk sebuah perusahaan dagang yang lebih besar. Hingga terbentuk kongsi dagang yang diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie atau lebih dikenal sebagai VOC.
Tujuan Berdirinya VOC
VOC didirikan pasti untuk tujuan tertentu, berikut tujuan berdirinya VOC :
1. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang Belanda yang telah ada.
2. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para pedagang negara lain.
3. Agar dapat memonopoli perdagangan di wilayah nusantara.
Hak istimewa VOC
Dalam mengemban tugas di wilayah nusantara VOC memiliki beberapa hak yang disebut hak-hak istemewa. Berikut beberapa hak istimewa VOC :
1. Melakukan monopoli perdagangan
2. Membentuk angkatan perang sendiri
3. Melakukan peperangan
4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat
5. Mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri
6. Mengangkat pegawai sendiri
7. Memerintah di negara jajahan
Sejarah Pergantian Kepengurusan VOC
VOC dalam memenuhi tujuan yang telah ditetapkan beberapa kali melakukan pergantian pengurus dalam hal ini Gubernur Jenderal. Berikut beberapa gubernur jenderal VOC yang pernah menjabat.
1610-1614 Pieter Both
1614-1615 Gerard Reynst
1616-1619 Laurens Reaal
1619-1623 Jan Pieterszoon Coen
1623-1627 Pieter Carpentier
1627-1629 Jan Pieterszoon Coen
1629-1632 Jacques Specx
1632-1636 Hendrik Brouwer
1636-1645 Antonio van Diemen
1645-1650 Cornelis van der Lijn
1650-1653 Carel Reyniersz
1653-1678 Joan Maetsuycker
1678-1681 Rijcklof van Goens
1681-1684 Cornelis Speelman
1684-1691 Johannes Camphuys
1691-1704 Willem van Outhoorn
1704-1709 Joan van Hoorn
1709-1713 Abraham van Riebeeck
1713-1718 Christoffel van Swoll
1718-1725 Hendrick Zwaardecroon
1725-1729 Mattheus de Haan
1729-1731 Diederik Durven
1732-1735 Dirk van Cloon
1735-1737 Abraham Patras
1737-1741 Adriaan Valckenier
1741-1743 Johannes Thedens (waarnemend)
1743-1750 Gustaaf Willem Baron van Imhoff
1750-1761 Jacob Mossel
1761-1775 Petrus Albertus van der Parra
1775-1777 Jeremias van Riemsdijk
1777-1780 Reinier de Klerk
1780-1796 Willem Arnold Alting
Istilah penting dalam VOC
Devide at Impera : Politik adu domba yang dilakukan VOC untuk memecah belah kerajaan nusantara, sebagai wujud keinginan memonopoli perdagangan.
Pelayaran Hongi : Pengawasan terhadap monopoli perdagangan di Maluku.
Dewan Tujuh Belas : Parlemen yang memimpin VOC pertama kali, dengan kedudukan di Amsterdam beranggotakan 17 orang.
Gubernur Jenderal : Jabatan tertinggi yang bertugas mengurus dan mengendalikan kekuasaan di wilayah jajahan.
Dewan Hindia : Jabatan yang berperan sebagai penasihat Gubernur Jenderal.
Dividen : Pembayaran keuntungan kepada pemegang saham.
Gulden : Mata uang Belanda kala itu.
Faktor keruntuhan VOC
1. Keuntungan VOC semakin turun
2. Pembiayaan perang yang membuat kas VOC merosot
3. Pejabat VOC yang korupsi dan berfoya-foya
4. VOC dibelit utang piutang
5. Pembayaran Deviden bagi pemegang saham
6. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
7. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.
http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ringkasan-mengenai-voc-vereenigde-oost.html