Glosarium bahasa indonesia dari A-K

adverbia frekuentatif : adverbia yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Kata yang termasuk adverbia ini antara lain; selalu, biasanya,sebagian besar waktu, sering, kadang-kadang, jarang, dan lainnya.

adverbia : kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat (misalnya sangat, lebih, tidak, dan sebagainya).

Akronim : kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar (misalnya mayjen untuk mayor jenderal, rudal untuk peluru kendali, dan sidak untuk inspeksi mendadak).

Aktual : sedang menjadi pembicaraan orang banyak (tentang peristiwa dan sebagainya) atau baru saja terjadi.

alur rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. Jalinan peristiwa dalam karya sastra ini bertujuan untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab akibat).

alur bolak-balik (maju-mundur) : alur ini disebut juga dengan alur campuran yang diawali klimaks, kemudian menuju masa lampau, dan dilanjutkan menuju penyelesaian yang menceritakan banyak tokoh. Belum selesai pada satu persoalan, pengarang kembali lagi ke awal cerita, dan seterusnya.

alur kilas balik (flashback) : alur flashback ini disebut juga alur sorot balik, sebab alur ini terjadi karena pengarang mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita. Pengarang bisa memulai cerita dari klimaks, kemudian kembali ke awal cerita menuju akhir.
alur progresif : alur progresif disebut juga dengan alur maju yang menyajikan rangkaian peristiwa secara teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita.

alur regresif : alur regrasif disebut juga alur mundur yang menceritakan tentang masa lampau. Biasanya cerita yang menggunakan alur ini memiliki klimaks di awal. Alur ini merupakan rangkaian peristiwa yang disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian.

Artikel : karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah.

Cuplikan : hasil mencuplik (memetik atau mengutip).

editorial  : artikel dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah. Editorial disebut juga tajuk rencana.

eksplisit : gamblang, tegas, terus terang (sehingga orang dapat menangkap maksudnya dengan mudah dan tidak mempunyai gambaran yang kabur atau salah mengenai sesuatu; tersurat.

fakta : al (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.

fenomenal : luar biasa, hebat, dan dapat disaksikan dengan pancaindra.

gaya bahasa : pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis. Gaya bahasa disebut juga pemakaian ragam bahasa tertentu untuk memperoleh efek tertentu.

genre makro : genre merupakan organisasi atau sistem yang memformulasikan bentuk-bentuk bahasa untuk mengemban tugas atau fungsi sosial. Genre sendiri terbagi menjadi dua jenis: genre makro dan genre mikro. Peristiwa komunikasi seperti wawancara, berita, artikel jurnal, surat pembaca, surat lamaran kerja, percakapan telepon, percakapan dokter dengan pasien dapat dikatakan sebagai genre wawancara, genre berita, genre artikel jurnal, genre surat pembaca, genre surat lamaran kerja, genre percakapan telepon, genre percakapan dokter dengan pasien. Nama-nama genre tersebut dikenal dengan genre makro.

genre mikro : penceritaan, prosedur, deskripsi, laporan, eksplanasi, eskposisi, diskusi, dan eksplorasi disebut genre mikro.

gramatikal : sesuai dengan tata bahasa.

idiom : konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya (misalnya kambing hitam dalam kalimat “Dalam peristiwa ituhansip menjadi kambing hitam, padahal mereka tidak tahu apa-apa”.

imajinasi : daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

komplikasi : kerumitan

konfiks : afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah.

Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

konjungsi temporal : konjungsi temporal menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan konjungsi
genre makro : genre merupakan organisasi atau sistem yang memformulasikan bentuk-bentuk bahasa untuk mengemban tugas atau fungsi sosial. Genre sendiri terbagi menjadi dua jenis: genre makro dan genre mikro. Peristiwa komunikasi seperti wawancara, berita, artikel jurnal, surat pembaca, surat lamaran kerja, percakapan telepon, percakapan dokter dengan pasien dapat dikatakan sebagai genre wawancara, genre berita, genre artikel jurnal, genre surat pembaca, genre surat lamaran kerja, genre percakapan telepon, genre percakapan dokter dengan pasien. Nama-nama genre tersebut dikenal dengan genre makro.

genre mikro : penceritaan, prosedur, deskripsi, laporan, eksplanasi, eskposisi, diskusi, dan eksplorasi disebut genre mikro.

gramatikal : sesuai dengan tata bahasa.

idiom : konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya (misalnya kambing hitam dalam kalimat “Dalam peristiwa ituhansip menjadi kambing hitam, padahal mereka tidak tahu apa-apa”.

imajinasi : daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

komplikasi : kerumitan

konfiks : afiks tunggal yang terjadi dari dua unsur yang terpisah.

Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

konjungsi temporal : konjungsi temporal menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua bagian, yaitu konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat (misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, tatkala, dan sebagainya) dan konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat (misalnya sebelumnya dan sesudahnya).

kontroversial ; bersifat menimbulkan perdebatan.

Kronologis : berkenaan dengan kronologi (menurut urutan waktu) dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa.

Kutipan : petikan atau nukilan. Kutipan merupakan pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.

Related Posts :