metafora, metonimia dan simile

Metafora merupakan perumpamaan yang membandingkan benda dengan melukiskan secara langsung atas dasar sifat yang sama.
Contoh : Ibu Muslimah yang beberapa menit lalu sembap, gelisah, dan coreng moreng, kini menjelma menjadi sekuntum crinum gigantium. Sebab tibatiba ia mekar sumringah dan posturnya yang jangkung persis tangkai bunga itu. Kerudungnya juga berwarna bunga crinum, demikian pula bau bajunya, persis crinum yang mirip bau vanili (LP, 2007:9).

Metonimia merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata tertentu sebagai pengganti kata sebenarnya karena memiliki pertalian yang begitu dekat.
Contoh : Kulihat lagi pria cemara angin itu (LP, 2007:13)

Sedangkan simile disebut juga persamaan, merupakan perbandingan yang bersifat eksplisit dengan maksud menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Gaya bahasa simile ini d
Sedangkan simile disebut juga persamaan, merupakan perbandingan yang bersifat eksplisit dengan maksud menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Gaya bahasa simile ini ditandai dengan kata pembanding seperti, seumpama, laksana, selayaknya, dan sebagainya.
Kata pembanding tersebut digunakan untuk menggambarkan bahwa satu hal yang sedang dibicarakan mempunyai kesamaan dengan hal lain di luar yang dibicarakan.
Contoh : Ketika aku menyusul Lintang ke dalam kelas, ia menyalamiku dengan kuat seperti pegangan calon mertua yang menerima pinangan (LP, 2007:12).



Related Posts :