Buah dan Sayur Bikin Panjang Umur

Mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti berguna menjaga kesehatan. Studi terbaru menyebutkan sayur dapat mencegah kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari University College London (UCL) di London, Inggris ini merekomendasikan untuk mengonsumsi hanya lima porsi buah dan sayuran setiap hari ternyata tidaklah cukup. Paling tidak, kita musti melahap tujuh porsi buah dan sayuran segar setiap harinya, terutama produk sayur-sayuran. Studi yang dilansir laman The Guardian juga menyarankan untuk menyantap buah kalengan, berseberangan dengan mereka yang meyakini bahwa kebiasaan tersebut termasuk sehat.
Dalam penelitian ini diungkapkan bahwa dengan makan lebih banyak buah dan sayuran segar, termasuk salad, umumnya dikaitkan dengan hidup lebih lama. Mereka juga memiliki risiko lebih kecil meninggal akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker. Makan setidaknya tujuh porsi buah dan sayuran segar setiap hari dikaitkan dengan risiko 42% lebih rendah dari kematian dari semua sebab. Hal itu juga dikaitkan dengan risiko 25% lebih rendah terkena kanker dan risiko 31% lebih rendah menderita penyakit jantung atau stroke. Menurut peneliti, makan sayuran tampaknya merupakan perlindungan yang lebih signifikan terhadap penyakit daripada melahap buah.
Ada temuan mengejutkan bahwa orang-orang yang suka makan buah beku dan kalengan benar-benar memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, stroke, dan kanker. Seorang peneliti, Dr Oyinlola Oyebode dan rekan sejawatnya dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat di UCL, menyatakan tidak yakin bagaimana menafsirkan temuan pada buah beku dan kalengan.
Bisa jadi orang yang makan buah kalengan tersebut mungkin tidak tinggal di daerah yang banyak tersedia buah segar di toko-toko. Atau, mereka bisa jadi termasuk orang-orang yang telah mengalami kondisi kesehatan yang buruk atau mereka yang terlampau sibuk bekerja.
Ada juga kemungkinan lain, yaitu saat buah beku dan kalengan dikelompokkan bersama dalam sebuah lingkup pertanyaan, sementara buah beku dianggap sama bergizinya dengan yang segar.
Padahal, buah kalengan menggunakan sirup yang mengandung gula tambahan. Peneliti masih mempertanyakan apakah manisnya buah kaleng yang sebenarnya menyebabkan masalah ini.
Oyebode dan teman-temannya memperhitungkan latar belakang sosial ekonomi, merokok, kebiasaan, dan faktor gaya hidup lainnya yang memengaruhi kesehatan masyarakat. Apa yang ditemukan dalam studi, menurut mereka, adalah hubungan yang kuat antara tingkat tinggi konsumsi buah dan sayuran, serta kematian dini yang lebih rendah— bukan hubungan sebab akibat. Program “Lima Porsi per Hari” diluncurkan oleh pemerintah Inggris pada tahun 2003, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pada tahun 1990 bahwa asupan harian minimum buah dan sayuran harus 400 gram per hari. Prancis dan Jerman juga
merekomendasikan lima porsi per hari.
Australia menyarankan orang untuk makan lebih substansial. Pada tahun 2005 pemerintah Australia meluncurkan program “Go for 2+5”, yang berarti dua porsi buah sebanyak 150 gram dan lima porsi 75 gram sayur-sayuran. Totalnya menjadi 675 gram, setara di Inggris, yaitu 8,5 porsi. Oyebode mengatakan, pola makan orang Australia kemungkinan adalah salah satu yang bisa diikuti. “Saya pikir itu masuk akal,” katanya.
“Hal ini bertujuan mengakomodasi dua porsi buah dan lima porsi sayuran. Dari penelitian kami terlihat, misalnya, kandungan sayuran lebih baik daripada buah. Namun, aku tidak merasa sangat kuat bahwa pedoman harus diubah. Itu karena sebagian besar orang yang tahu bahwa mereka harus makan lima porsi sehari, tetapi hanya 25% yang mengikutinya,” sebut Oyebode. Perubahan kebijakan ini, menurut Oyebode, akan diperlukan untuk meningkatkan skor tingkat konsumsi buah dan sayuran masyarakat di Inggris. “Apapun yang bisa meningkatkan aksesibilitas dan keterjangkauan buah dan sayuran akan sangat membantu, seperti bekerja sama dengan toko buah agar memastikan tersedianya stok buah dan sayur,” sebutnya. Pom bensin juga bisa menawarkan buah dan sayuran dan mungkin skema Healthy Start—yang memberikan sebuah keluarga sebanyak 16.00 poundsterling voucher untuk buah dan sayuran—dapat diperpanjang. Ahli lainnya setuju bahwa penelitian ini adalah “berbunyi” dan mewakili populasi, tetapi memperingatkan bahwa dalam studi tentang kebiasaan orang di dunia nyata, sulit untuk memperhitungkan faktor komplikasi seperti pendidikan, kebiasaan merokok, dan orang-orang menceritakan kebenaran tentang diet mereka.
Sumber: koransindo, jumat 12 September 2014 halaman 25
Buku bahasa indonesia