Pengembangan Pangan Khas Daerah

Siswa sudah mengetahui pentingnya modi!kasi pangan khas daerah dalam konteks identitas bangsa di dunia internasional, peluang pengembangan produk modi!kasi khas daerah, dan keragaman jenis-jenis produk pangan. Pengelompokan jenis pangan sebelumnya adalah berdasarkan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan produk pangan juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya, yaitu produk berbahan hewani dan nabati.
Produk pangan khas daerah secara umum masih memiliki kekurangan, diantaranya dalam hal variasi rasa, keawetan, standar bahan baku dan proses produksi yang rendah, serta kurang higienis. Kekurangan yang ada tersebut merupakan tantangan yang harus dicarikan solusinya. Setiap produk pangan memiliki tantangan yang berbeda-beda.

Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah
Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP) yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah sekitar.
1. Bahan Baku Utama
Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani.
2. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu produk pangan
Bahan baku dapat dibagi menjadi bahan baku utama dan bahan tambahan pangan (BTP). BTP ditambahkan pada bahan utama untuk tujuan memberikan warna, menambah rasa, menghasilkan tekstur yang lembut, membuat produk menjadi lebih awet, dan lain-lain.
Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, siswa akan diarahkan untuk mencari tahu tentang bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk fungsi-fungsi dari BTP. Salah satu contohnya pemanfaatan pewarna alami dengan daun suji, kulit secang, kunyit, dan lain-lainnya.

Produk pangan khas daerah harus dikembangkan agar selalu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengembangan yang dilakukan dapat dengan melakukan modi!kasi terhadap bentuk dan rasa produk, bahan serta proses produksi. Pada semester ini, siswa diharapkan untuk menghasilkan ide produk modi!kasi pangan khas yang unik, inovatif dan diminati pembeli. Ide dapat muncul dari kegiatan mengapresiasi. Salah satu caranya adalah dengan mengamati produk-produk yang sudah ada, memperhatikan kelebihan, kekurangan serta potensi pengembangannya.
Pembelajaran tentang tujuan modi!kasi dan ide pengembangan produk pangan khas daerah dilanjutkan dengan Latihan 3. Pada latihan ini siswa dapat memanfaatkan data yang telah diperolehnya pada pembuatan Tugas 1, 2 dan 3. Tujuan dari latihan ini adalah agar siswa dapat memahami manfaat riset yang telah dilakukan pada Tugas 1, 2 dan 3 untuk dijadikan dasar pencarian ide inovasi produk melalui modi!kasi.

Tahapan proses pengembangan ide modi!kasi, melalui latihan ini merupakan tahapan yang penting. Siswa dilatih untuk mencari solusi dari tantangan yang sudah diidenti!kasi pada tugas sebelumnya. Pada latihan ini, siswa diminta untuk menuliskan sebanyak-banyaknya jenis pangan dan ide modi!kasinya, lalu menuliskannya dalam tabel (seperti contoh). Siswa kemudian memiliki salah satu jenis pangan yang paling potensial dan membuat rencana modi!kasinya secara lebih detail. Latihan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Siswa diminta membuat presentasi sederhana dan mempresentasikannya di depan kelas.

Tahapan proses produksi pangan modi!kasi dipelajari melalui salah satu contoh pangan khas daerah Bogor, yaitu Asinan Bogor. Asinan Bogor adalah jenis pangan siap saji, yang tidak awet.
Modi!kasi yang dilakukan adalah pada proses produksi dan pengemasan agar produk menjadi awet dan lebih praktis untuk disajikan. Modi!kasi proses adalah salah satu yang dapat dilakukan untuk pengembangan produk.
Modi!kasi dapat dilakukan dengan membuat varian rasa baru, modi!kasi bentuk dan lain-lain. Proses produksi selalu terkait dengan upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Sebuah produk untuk dapat memasuki pasar membutuhkan pengemasan dan promosi.
Pada pembelajaran ini siswa akan membuat rancangan kemasan dan kegiatan promosi untuk produk hiasan yang telah dirancang oleh masingmasing kelompok. Kemasan yang dirancang se dapat mungkin memiliki identitas dari produk maupun kelompok (wirausahawan). Biaya yang dibutuhkan untuk produksi kemasan dan kegiatan promosi dimasukkan ke dalam penghitungan pembiayaan.

Brand seringkali diartikan sebagai citra. Brand lebih tepat dijelaskan sebagai semangat, visi, misi dan tujuan organisasi yang diwujudkan ke dalam tata kelola, pola komunikasi dan identitas visual dari produk atau organisasi tersebut. Organisasi dapat berupa kelompok wirausaha atau perusahaan.
Proses pembelajaran tentang pengemasan dan promosi dilanjutkan dengan paparan tentang promosi. Salah satu strategi pemasaran dijelaskan pada pembelajaran ini yaitu 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).
Pada tahap ini siswa telah memiliki rancangan produk pangan modi!kasi khas daerah, rancangan proses produksi, rancangan kemasan dan pemasaran. Pada pembelajaran tentang Perencanaan Wirausaha akan dijelaskan dengan detail tentang hal-hal yang harus diperhitungkan dalam perencanaan sebuah usaha. Contoh yang digunakan pada Buku Teks a
Tahapan proses produksi pangan modi!kasi dipelajari melalui salah satu contoh pangan khas daerah Bogor, yaitu Asinan Bogor. Asinan Bogor adalah jenis pangan siap saji, yang tidak awet.
Modi!kasi yang dilakukan adalah pada proses produksi dan pengemasan agar produk menjadi awet dan lebih praktis untuk disajikan. Modi!kasi proses adalah salah satu yang dapat dilakukan untuk pengembangan produk.
Modi!kasi dapat dilakukan dengan membuat varian rasa baru, modi!kasi bentuk dan lain-lain. Proses produksi selalu terkait dengan upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Sebuah produk untuk dapat memasuki pasar membutuhkan pengemasan dan promosi.
Pada pembelajaran ini siswa akan membuat rancangan kemasan dan kegiatan promosi untuk produk hiasan yang telah dirancang oleh masingmasing kelompok. Kemasan yang dirancang se dapat mungkin memiliki identitas dari produk maupun kelompok (wirausahawan). Biaya yang dibutuhkan untuk produksi kemasan dan kegiatan promosi dimasukkan ke dalam penghitungan pembiayaan.

Brand seringkali diartikan sebagai citra. Brand lebih tepat dijelaskan sebagai semangat, visi, misi dan tujuan organisasi yang diwujudkan ke dalam tata kelola, pola komunikasi dan identitas visual dari produk atau organisasi tersebut. Organisasi dapat berupa kelompok wirausaha atau perusahaan.
Proses pembelajaran tentang pengemasan dan promosi dilanjutkan dengan paparan tentang promosi. Salah satu strategi pemasaran dijelaskan pada pembelajaran ini yaitu 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat) dan Promotion (Promosi).
Pada tahap ini siswa telah memiliki rancangan produk pangan modi!kasi khas daerah, rancangan proses produksi, rancangan kemasan dan pemasaran. Pada pembelajaran tentang Perencanaan Wirausaha akan dijelaskan dengan detail tentang hal-hal yang harus diperhitungkan dalam perencanaan sebuah usaha. Contoh yang digunakan pada Buku Teks adalah perencanaan wirausaha Asinan Bogor, dengan modi!kasi proses produksi seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Contoh perencanaan wirausaha Asinan Bogor ini secara umum dapat diaplikasikan pada produk pangan modi!kasi lainnya.


Related Posts :