PANDUAN SHOLAT GERHANA MATAHARI atau BULAN

Tulisan : KH Abdurrahman Navis, Lc.

Ketika jamaah sudah berkumpul dan gerhana mulai terjadi maka Bilal menyerukan sholat dengan membaca seruan

الصلاة جامعة ..

Lalu imam memulai sholat gerhana dg Tata cara sholat gerhana sebagai berikut..

IMAM

1. Takbirotul ihrom bersama niat solat kusuf lillahi ta'ala
2. Doa iftitah, taawudz
3. Membaca surat al fatihah dan surat lain (sunnahnya baca QS Al-Baqarah atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY (tanpa dikeraskan)
4. Ruku'
5. Bangun dari ruku'
6. Membaca surat fatihah ke 2 dan surat lain (sunnahnya baca QS Ali Imran atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
7. Ruku' yg ke 2
8. bangun dari ruku' (itidal).
9. Sujud dua kali.
10. Melanjutkan rekaat yang ke dua
Berdiri utk Membaca surat al-Fatihah dan dan surat lain (sunnahnya baca QS an-Nisa atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
11. Ruku'
12. Bangun dari ruku'
13. Membaca surat fatihah lagi dan surat lain (sunnahnya baca QS Al-Ma'idah atau boleh juga baca surat pendek ) secara SIRRY
14. Ruku' lagi
15. bangun dari ruku' (i'tidal).
16. Sujud dua kali.
17. Tasyahhud akhir
18. Salam

Jadi intinya sholaf khusuf maupun kusuf (gerhana bulan) itu sama dg sholat sunnah yg lain tp rukuknya dua kali.

 
 BILAL

Setelah selesai sholat maka Bilal berdiri di depan mimbar menghadap jama’ah kemudian mengucapkan :

يَامَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ ، وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا ، وَتَصَدَّقُوا... حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ

اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ, اَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Setelah Khatib naik ke mimbar, Bilal mengucapkan doa sebagai berikut :

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ،وَاْلحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ قَوِّاْلاِسْلاَمَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ اِقَامَةِ الدِّيْنِ. رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ وَيَاخَيْرَالنَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

KHOTIB memulai berkhutbah
Dengan ketentuan:

Khutbah 2 kali (seperti khutbah jumat, baik syarat maupun rukunnya)

Tema khutbah Isi dianjurkan motifasi melakukan taubat nashuha, memperbayak istighfar, sedekah dll dan menjelaskan bahwa gerhana adalah bagian dari fenomena alam dan tanda kekuasaan Allah. Tidak benar jika gerhana dimitoskan dg berbagai tahayul, seperti matahari dimakan "bethorokolo", dll.

BACAAN BILAL
ketika Khatib duduk diantara dua khutbah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

KHOTIB melanjutkan khutbah ke 2 sampai SELESAI...
ALHAMDULILLAAH

Catatan, sabda Rasulullah ..
من دل إلى خير فله مثل أجر فاعله
"Barang siapa menunjukkan suatu jalan kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya".

Wallahu Alam bis Showab