Hardi, “Pedagang Asongan”
Dalam lukisan yang berjudul “Pedagang Asongan” (1988) ini, Hardi
mengungkapkan sebuah satire simbolis tentang kecemasan anak jalanan. Anak-anak
pedagang asongan berlari tercerai-berai dikejar sosok benda semacam bola api
yang berpijar merah. Di belakangnya menyusul sepotong wajah petugas keamanan dengan
senjata yang muncul teracungkan. Penkamu visual dari gerak semua figur
mengungkap realitas kekacauan,sedangkan bola api memberi dimensi simbolis pada
kecemasan. Suasana itu didukung dengan seting kota yang kering. Lewat warna
kontras pada jalanan yang hitam dan dominan warna kuning, serta gedung-gedung putih
dengan latar langit yang biru, maka karakter siang yang terik panas menambah
suasana kegalauan. Karya ini dapat dikategorikan dalam gaya ekspresionisme
simbolis.
Hardi adalah salah seorang eksponen Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia
yang banyak menyuarakan kontekstualisme dan pluralitas bentuk pada ungkapan
seni rupa. Dia adalah seorang seniman yang berkepribadian terbuka, kritis, dan
banyak mengekspos permasalahan sosial yang terjadi.
Dalam banyak karyanya Hardi secara tajam banyak
mengungkapkan ironi sosial politik masyarakat dalam berbagai idiom visual baru.
Pada waktu muncul gerakan itu pada masa Orde Baru, ia mencipta karya yang menghebohkan
yang berjudul “Suhardi Calon Presiden Tahun 2001”.
Ia dipenjara, karena karya itu dianggap menyindir kekuasaan
presiden. Berbagai ungkapan kritik yang dibalut nuansa parodi memang menjadi warna
yang khas dalam karya-karyanya.
Dalam karya “Pedagang Asongan” terungkap sebuah satire yang menggambarkan
kehidupan masyarakat marjinal yang selalu tersingkir.
Dikejar dan digusur adalah riwayat nasib mereka yang tak
berkesudahan. Kekerasan dan tekanan ibarat bola api yang terus mengejar,
sementara kebijakan pemerintah dan alat-alat negara menjelmakan diri sebagai sosok-sosok
kontradiksi. Menjadi sebuah ironi ketidakmampuan, bahwa pemerintah tidak
menghidupi dan mengayomi warganya yang lemah.
Karya ini selain menghadirkan sisi drama parodi yang
menyentuh juga menunjukkan sisi humanis yang kuat.
(Sumber: http://galeri-nasional.or.id/collections/752-pedagang_asongan)