Sebelum memilih reksa dana, kamu perlu tahu tujuan investasimu. Apakah kamu ingin berinvestasi jangka pendek atau jangka panjang? Apakah ingin investasi yang beresiko tinggi tapi pendapatan besar atau resiko rendah penghasilan kecil atau stabil?
Bila sudah yakin, mari cek jenis reksa dana yang paling sering ditawarkan oleh manajer investasi dan pilih yang paling pas untukmu.
1. Reksa Dana Pasar Uang, investasi jangka pendek beresiko rendah
Modal investor yang memilih reksa dana ini akan ditempatkan pada pasar uang berupa efek bersifat utang. Reksa dana jenis ini memiliki resiko investasi paling rendah dan imbal hasil yang kecil, hanya sekitar 5 persen per tahun. Selain itu, reksa dana pasar uang bukan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang karena modal ditempatkan pada sejumlah instrumen investasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Dana pun ditempatkan pada deposito dalam mata uang Rupiah dan/atau mata uang asing lainnya.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap, tingkat pengembaliannya stabil
Bila ingin tingkat pengembalian yang stabil, kamu bisa mencoba membeli reksa dana jenis ini. Reksa Dana Pendapatan Tetap dapat menghadirkan resiko yang lebih tinggi, namun menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan reksa dana pasar uang yaitu sekitar 8 persen. Reksa dana ini merupakan jenis investasi jangka menengah melalui
investasi pada Efek Bersifat Utang, Instrumen Pasar Uang, atau Efek Bersifat Ekuitas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Reksa Dana Saham, high risk, high return
Dibandingkan jenis reksa dana lainnya, reksa dana saham terbilang yang paling beresiko karena setidaknya 80% dana pemodal diletakkan dalam saham. Tingkat pengembaliannya pun paling tinggi sekitar 15 – 30 persen per tahun. Selain itu, reksa dana ini cocok buat kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang, lebih dari lima tahun. Bagi kamu yang cukup berani berspekulasi, reksa dana saham ini bisa jadi pilihan yang tepat.
4. Reksa Dana Campuran, investasi jangka panjang dengan resiko kecil
Reksa dana campuran juga diperuntukkan untuk pemodal yang tertarik berinvestasi jangka waktu lebih dari tiga tahun. Seperti namanya, instrumen investasi yang digunakan terdiri dari campuran saham, pasar uang, dan surat utang. Tingkat pengembaliannya pun cukup tinggi yaitu hingga 12 persen. Sementara resikonya lebih rendah dari pada reksa dana saham.
5. Bisa pilih reksa dana syariah atau konvensional
Keempat jenis reksa dana tersebut dapat dimiliki dalam bentuk konvensional maupun syariah.
Reksa dana syariah semakin banyak digemari terutama di Indonesia, karena mayoritas penduduk di negara ini adalah Muslim. Meskipun, tidak sedikit yang masih lebih memililh untuk berinvestasi di reksa dana konvesional. Dalam reksa dana syariah, pemilik modal disebut dengan istilah rabb al-mal atau shabib al-mal yang akan menyetorkan dana untuk dikelola oleh wakil pemilik modal.
Reksa dana jenis ini memberikan tingkat pendapatan investasi yang menarik melalui investasi pada Instrumen yang sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal dan Pasar Uang. Reksa dana syariah tercatat dalam Daftar Efek Syariah (DES) dan pelaksanaannya diawasi oleh tidak hanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tapi juga Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Saham dan obligasi yang menjadi tujuan investasi reksa dana syariah biasanya adalah milik perusahaan yang menghasilkan produk halal, misalnya bukan produsen minuman keras atau makanan mengandung babi. Selain itu, juga perusahaan-perusahaan yang secara operasional tidak melanggar hukum-hukum Islam, misalnya tidak melakukan perbudakan ataupun praktek bisnis yang merugikan.
Saat ini, kamu bisa membeli 5 jenis reksa dana di atas di BukaReksa ya! Pilih yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
(Pipit)