1). Gunung Meletus
Gunung meletus terjadi sebagai akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Letusan itu membawa abu dan batu yang disemburkan dengan keras hingga bisa mencapai radius lebih dari 18 km atau lebih. Sedangkan lavanya membanjiri daerah hingga radius 90 kilometer. Selain mengeluarkan abu, batu-batuan dan lava, letusan gunung juga mengeluarkan gas yang sangat berbahaya dan mematikan atau yang biasa kita sebut wedus gembhel.
Tanda-tanda yang ditunjukkan gunung berapi yang akan meletus adalah:
a). Udara disekitar gunung terasa panas, banyak binatang yg turun gunung.
b). Gempa atau getaran kecil sering terasa.
c). Sering terdengar suara gemuruh dari gunung berapi tersebut.
Pada beberapa gunung berapi biasanya pemerintah sudah menempatkan pos-pos pengawasan yang bertugas memantau kegiatan gunung berapi tersebut, sehingga akan segera diketahui jika gunung berapi akan meletus. Tindakan yang dilakukan jika terjadi letusan gunung berapi diantaranya sebagai berikut.
a). Hindari daerah rawan seperti lereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
b). Berlindunglah dari abu letusan dan awan panas.
c). Hindari mengendarai kendaraan karena abu letusan dapat merusak mesin kendaraan, rem, persneling, hingga perapian.
d). Gunakan pakaian yang dapat melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi.
e). Hindarilah tempat terbuka agar terhindar dari abu vulkanik. Berlindunglah di tempat tertutup, misalnya di rumah.
f). Lindungilah mata dari abu vulkanik.
g). Kenakan masker untuk menutup mulut dan hidung dari abu vulkanik.
2). Banjir
Banjir adalah peristiwa naiknya air dan menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir bandang adalah mengalirnya air dengan deras melewati daratan yang biasanya kering. Banjir bandang terjadi akibat hujan lokal yang sangat deras.
A. Akibat yang ditimbulkan oleh Banjir
1. Merusak rumah, tanaman, dan harta benda lainnya.
2. Menghanyutkan lapisan humus.
3. Menimbulkan berbagai penyakit.
4. Menyuburkan tanah, seperti terjadi di Sungai Nil.
B. Macam-macam Banjir
1. Banjir sungai, yaitu meluapnya air sungai secara berkala, menggenangi lembah atau daratan di sekelilingnya.
2. Banjir laut, adalah meluapnya air laut karena angin topan yang mendorong ombak jauh ke arah daratan.
3. Banjir danau, adalah meluapnya air danau ke daratan yang disebabkan badai angin besar. Di samping itu banjir dapat disebabkan oleh bobolnya bendungan yang mengakibatkan banjir bandang.
C. Tindakan untuk mencegah Banjir
1. Tidak membuang sampah ke sungai karena dapat menyumbat aliran air.
2. Menjaga kebersihan air saluran air dan limbah. Tujuanya agar air dapat mengalir dengan mudah dan lancar.
3. Tidak melakukan penebangan hutan secara membabi buta.
4. Melakukan kegiatan penanaman hutan kembali/reboisasi.
3). Angin Puting Beliung/Angin Puyuh
Angin puting beliung adalah angin kencang yang kejadiannya sangat singkat dengan kecepatan berangsur-angsur melemah. Tapi, angin kencang belum tentu disebut angin puting beliung. Kriteria angin puting beliung adalah biasanya terjadi antara 3-5 menit dengan kecepatan mencapai 40-50 km/jam. Gerakannya yang berputar semakin cepat menjadikannya sebuah pusaran angin.
Angin puting beliung lebih sering terjadi pada musim pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Angin puting beliung bersifat merusak. Dampak kerusakan yang ditimbulkan antara lain pepohonan tumbang, rusaknya rumah, dan atap rumah berterbangan. Sering kali, dampak angin puting beliung menelan korban jiwa.
Angin puting beliung dapat terjadi dimana saja, terutama di dataran rendah dan daerah yang terbuka. Kedatangan angin puting beliung sebenarnya bisa diperkirakan. Untuk itu, kita perlu mengetahui penyebab dan gejala datangnya angin puting beliung sebagai berikut:
1. Lebih sering terjadi pada siang/sore hari, tapi terkadang malam hari.
2. Sehari sebelumnya udara pada malam hari sampai pagi hari terasa agak panas atau menjadi lebih gerah.
3. Sekitar pukul 10.00 pagi terlihat awan berlapis-lapis (awan cumulus). Di antara awan tersebut trdpt satu jenis awan yg mempunyai batas tepinya sangat jelas, berwarna abu-abu, dan menjulang tinggi seperti bunga kol.
4. Tiba-tiba, awan tersebut akan berubah warna dari tadinya putih keabu-abuan menjadi hitam pekat (awan cumulunimbus).
5. Perhatikan pepohonan di sekitar. Jika ada dahan atau ranting yang bergoyang cepat karena tiupan angin, hal itu pertanda bahwa hujan dan angin kencang akan datang. Terlebih lagi, tiupan angin itu terasa sangat dingin.
6. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras secara tiba-tiba. Jika hujannya gerimis, angin kencang akan terjadi jauh dari lokasi kita.
7. Terdengar petir bersahutan yang sangat keras. Jika ada pertanda tersebut maka kemungkinan besar akan terjadi hujan lebat, disertai petir dan angin kencang.
8. Perlu diwaspadai jika 1 atau 3 hari berturut turut tidak turun hujan pada musim hujan. Jika terjadi demikian maka kemungkinan besar hujan sangat deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang, termasuk angin puting beliung.
Jika mendapati gejala-gejala tersebut di lingkungan kita, lakukan tindakan berikut.
a. Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian.
b. Menghindari berteduh dibawah pohon tinggi dan rapuh. Sebaliknya, carilah tempat yang kelihatannya aman dan kuat.
Dampak korban jiwa acap kali tak langsung disebabka oleh puting beliung, tapi akibat tertimpa bangunan atau pepohonan. Setelah kejadian puting beliung berakhir, kita perlu mengambil tindakan berikut ini.
a. Menebang pohon yang rimbun, tinggi, dan rapuh untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut. Jika sewaktu waktu angin kencang datang, pohon tersebut bisa roboh dan menimpa segala sesuatu di bawahnya.
b. Membangun rumah yang permanen dan kuat.
c. Memperbaiki atap rumah yang rapuh.
d. Mengadakan penghijauan supaya udara tidak menjadi panas.
4). Tanah Longsor
Tanah longsor adalah runtuhnya tanah, bebatuan, atau lumpur dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur. Kecepatan longsoran bisa mencapai 18 hingga 35 kilometer perjam. Secara umum, daerah yang rawan terjadi tanah longsor yaitu daerah yang pernah terjadi tanah longsor, daerah yang memiliki topografi terjal dan gundul, daerah aliran air hujan, dan daerah dengan tekstur tanah sangat gembur.
Faktor-faktor yang menyebabkan tanah longsor adalah:
a. Lereng terjal dan gundul dengan kondisi tanah rapuh.
b. Hujan deras
c. Gempa atau aktivitas gunung berapi
d. Penebangan pohon secara liar
e. Penambangan tanah yang tak terkendali
Upaya pencegahan tanah longsor adalah:
a. Tidak menebang/merusak hutan
b. Melakukan penanaman tumbuhan berakar kuat pada lereng yang gundul
c. Membuat saluran air hujan
d. Membangun dinding penahan di lereng yang terjal
e. Memeriksa keadaan tanah secara berkala
f. Mengukur tingkat kederasan hujan