menjadi teladan

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt., Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hanya kepada Alloh kita memohon pertolongan dan hanya kepada-Nya kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Alloh Swt. berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rohmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Alloh.” (QS. Al Ahzab [33] : 21)
Alloh Swt. telah menjadikan Rosululloh Saw. sebagai rujukan akhlak mulia bagi kita. Wajib bagi kita untuk mengikutinya, karena dengan mengikuti beliau, itulah jalan keselamatan dalam hidup kita. Dan, ketika Rosululloh Saw. memberikan keteladanan kepada kita, maka hal inipun harus kita ikuti, yaitu dengan mujahadah, ikhtiar sekuat tenaga agar diri kita pun menjadi teladan bagi orang lain.
Kita misalnya bisa berusaha menjadi teladan bagi orang-orang terdekat kita, bagi keluarga atau bagi anak-anak kita. Ketika kita ingin anak kita jadi anak yang sholeh, maka itu diawali dari diri kita sendiri. Tidak bisa kita membuat anak kita sholeh dengan memaksanya menjadi sholeh sedangkan diri kita masih akrab dengan kemaksiatan dan dosa, karena yang pertama kali akan dijadikan teladan oleh seorang anak adalah orangtuanya. Anak cenderung akan mengikuti apa saja kebiasaan dari orangtuanya.
Begitu juga ketika kita menjadi seorang pendakwah misalnya. Ajakan kita kepada orang lain untuk berbuat baik itu tidak akan efektif jika diri kita sendiri tidak berbuat baik. Apalagi jika apa yang kita sampaikan malah bertolakbelakang dengan perbuatan kita sendiri. Selain akan membuat dakwah menjadi tidak efektif, hal ini juga akan mengundang datangnya ketidakridhoan dari Alloh kepada kita. Karena Alloh Swt. berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As Shoff [61]: 2-3)
Saudaraku, apapun profesi kita, dimanapun aktifitas kita, milikilah tekad untuk bisa menjadi teladan lillaahita’ala. Karena sesungguhnya setiap diri kita memiliki tugas untuk dakwah, mengajak kepada kebaikan dan menyeru untuk menjauhi keburukan. Semoga niat kita untuk bisa menjadi teladan bagi orang lain, menjadi motivasi bagi kita agar semakin memperbaiki diri demi mendapatkan kecintaan Alloh Swt. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.[]
Oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Editor : Rashid Satari
http://www.smstauhiid.com/ulama/aagym/menjadi-teladan/