Habib Munzir Almusawa - Memilih Calon Istri
Saudaraku yg kumuliakan,
kriteria dalam islam adalah wanita mukminah, wanita yg berpendidikan agama cukup mendalam, dan wanita yg siap taat pada suami.
Saudaraku yg kumuliakan,
kriteria dalam islam adalah wanita mukminah, wanita yg berpendidikan agama cukup mendalam, dan wanita yg siap taat pada suami.
bisa saja anda menikahi wanita yg belum mengamalkan syariah seperti
jilbab, shalat dll jika hal itu bukan sebab keburukan sifatnya, namun
mungkin karena kurang sempurna dari bimbingan kedua orang tuanya, maka
selama ia bisa menerima nasehat dan mau berubah, maka sangat mulia anda
membimbingnya.
tampaknya membujuk wanita itu mudah saudaraku, wanita mempunyai sifat cepat berubah, sifatnya lebih lembut maka mudah dibujuk, namun hati hati menikahi wanita yg menolak ketaatan pada Allah swt, karena ia akan menjadi Ibu bagi anak anak anda kelak, dan ia yg akan mendidik anak anak anda, maka jika ia mukminah dan shalihah, anda akan bahagia melihat anak anak anda diajari doa tidur, doa makan, dzikir dll, jika tidak maka sungguh kita akan sedih melihat anak anak kita dituntun pada kebiasaan barat, ia lebih suka musik klasik mengantar tidurnya daripada ayat kursiy, dan lebih suka lebaran di Mic donald daripada shalat idulfitri bersama ayahnya.
nah.. ini kiat kiat saya saudaraku, namun jangan pula sangka buruk pada wanita yg belum melakukan shalat dan berjilbab, bisa saja mereka berjiwa mulia namun belum ada yg menuntunnya,
anda lihatlah jiwa calon istri anda, jika mudah dituntun pada kemuliaan maka teruskanlah dengannya, karena ia akan menjadi ibu mulia bagi anak anak anda kelak.
banyak saudaraku, silahkan kunjung, dan carilah jodoh anda disana, sebagian orang tak suka akan hal ini, tak layak datang ke majelis taklim dengan niat cari jodo, kalau saya malah setuju, lalu kalau bukan di majelis taklim maka dimana pria mukmin mencari jodohnya?, di diskotek kah?, atau di Mall..?, atau dirumahnya..?, banyak wanita muslimah masa kini lebih sering duduk dirumah bukan dalam ibadah namun sibuk dg televisi, sinetron, kabar artis, selingkuh artis, dll, walau tak semuanya demikian,
nah.. carilah jodoh di majelis taklim..., monggo..
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Allahuma soli ala sayidina muhammad nabiyil umiy wa aliihi wa shobihi wa salim
tampaknya membujuk wanita itu mudah saudaraku, wanita mempunyai sifat cepat berubah, sifatnya lebih lembut maka mudah dibujuk, namun hati hati menikahi wanita yg menolak ketaatan pada Allah swt, karena ia akan menjadi Ibu bagi anak anak anda kelak, dan ia yg akan mendidik anak anak anda, maka jika ia mukminah dan shalihah, anda akan bahagia melihat anak anak anda diajari doa tidur, doa makan, dzikir dll, jika tidak maka sungguh kita akan sedih melihat anak anak kita dituntun pada kebiasaan barat, ia lebih suka musik klasik mengantar tidurnya daripada ayat kursiy, dan lebih suka lebaran di Mic donald daripada shalat idulfitri bersama ayahnya.
nah.. ini kiat kiat saya saudaraku, namun jangan pula sangka buruk pada wanita yg belum melakukan shalat dan berjilbab, bisa saja mereka berjiwa mulia namun belum ada yg menuntunnya,
anda lihatlah jiwa calon istri anda, jika mudah dituntun pada kemuliaan maka teruskanlah dengannya, karena ia akan menjadi ibu mulia bagi anak anak anda kelak.
banyak saudaraku, silahkan kunjung, dan carilah jodoh anda disana, sebagian orang tak suka akan hal ini, tak layak datang ke majelis taklim dengan niat cari jodo, kalau saya malah setuju, lalu kalau bukan di majelis taklim maka dimana pria mukmin mencari jodohnya?, di diskotek kah?, atau di Mall..?, atau dirumahnya..?, banyak wanita muslimah masa kini lebih sering duduk dirumah bukan dalam ibadah namun sibuk dg televisi, sinetron, kabar artis, selingkuh artis, dll, walau tak semuanya demikian,
nah.. carilah jodoh di majelis taklim..., monggo..
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a'lam
Allahuma soli ala sayidina muhammad nabiyil umiy wa aliihi wa shobihi wa salim