Pernahkah kamu merasakan sakit yang tak tertahan di lambung saat
telat makan ? Apakah yang terjadi pada lambung mu ? Untuk memahami hal
tersebut mari simak uraian berikut ini!
Radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan lambung yang menyebabkan sakit dan perih pada perut.
Penyebab
Penyebab dari penyakit lambung dibedakan menjadi dua macam yaitu dikarenakan faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor dari luar tubuh yang dapat menyebabkan korosif atau iritasi lambung, contohnya antara lain alkohol, infeksi bakteri atau virus, dan zat yang bersifat racun. Faktor internal adalah pengeluaran zat asam lambung yang berlebihan dan tidak teratur.
Meningkatnya asam lambung yang berlebihan disebabkan beberapa hal, antara lain
(a) sering makan makanan asam, pedas termasuk lada,
(b) kebiasaan makan yang tidak teratur,
(c) kondisi psikologis, stres mental dan frustrasi.
Semua penyebab-penyebab tersebut dapat menyebabkan kerusakan ketahanan selaput lambung. Apabila keadaan tersebut dibiarkan secara terus menerus tanpa adanya asupan makanan yang masuk maka, akan terjadi peningkatan asam lambung yang akan meningkatkan perangsangan kolinergik selanjutnya akan meningkatkan motilitas lambung. Peningkatan motilitas lambung dapat menyebabkan erosi pada lambung, jika dibiarkan maka dapat menyebabkan tukak lambung.
Gejala
Adanya rasa sakit atau rasa penuh di daerah ulu hati, gangguan menelan, bersendawa, perut kembung, dan lain-lain adalah gejala dari radang lambung atau sakit maag.
Penanganan Sakit Maag
Tujuan penanganan penyakit maag yaitu menghilangkan nyeri tukak, mengobati tukak, mencegah kambuh kembali dan mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih serius. Jika melalui pemeriksaan dalam lambung pasien ditemukan adanya bakteri, maka perlu diberikan suatu antibiotik.
Obat-obat yang diberikan dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya:
a. Mengurangi produksi asam lambung : ranitidine, omeprazol,
b. Menetralkan asam lambung : antasida
c. Memberi perlindungan terhadap mukosa lambung : sukralfat
d. Membunuh mikroorganisme Helicobacter pylori: klaritromisin, amoksisilin, metronidazol
Jenis Sakit Maag dan Obat Maag-nya
Kondisi yang timbul mendadak umumnya berlangsung singkat. Sedangkan gejala atau kondisi yang kadang timbul secara menahun (kronis), di mana tidak diketahui secara pasti dengan jelas penyebabnya. Penyakit grastritis yang kronis dapat dimulai dengan adanya infeksi suatu bakteri yang disebut dengan helicobacter pylori, sehingga mengganggu pertahanan dinding mukosa. Gejala-gejalanya seperti hilangnya nafsu makan, rasa kenyang, nyeri ulu hati yang samar-samar, mual dan muntah. Secara garis besar, pembagian grastritis dibagi menjadi 2 bagian:
1. Grastritis akut
Grastritis akut adalah inflamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada muklosa. Dan secara garis besar grastritis akut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu grastritis eksogen akut dan grastritis endogen akut. Karena bahan kimia, mekanis iritasi bakterial adalah faktor-faktor penyebab yang biasanya terjadi pada grastritis eksogen akut. Sedangkan yang terjadi karena kelainan tubuh adalah penyebab dari grastritis endogen akut. Grastritis akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Salah satu grastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat berbentuk penyakit yang berat adalah grastritis erosif atau grastritis hemoragik. Adapun gejala-gejala klinis yang sering menimbulkan grastritits erosif adalah trauma yang luas, gagal ginjal, oprasi besar, luka bakar yang meluas, trauma kepala, dan septikemia. Sedangkan penyebab lain adalah berasal dari obat-obatan, misalnya aspirin dan obat anti inflamasi non-steroid. Faktor-faktor yang menyebabkan grastritis erosif adalah:
a. Iskemia pada mukosagaster
b. Faktor pepsin
c. Refluks empedu
d. Cairan pankreas
Gambaran klinis grastritis akut erosif sangat berfariasi, mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai dengan yang berat yang dapat menimbulkan kematian. Sebagian kasus rata-rata yang dialami merupakan gejala yang ringan bahkan asimtomatis. Keluhan yang sering dirasakan seperti nyeri timbul pada ulu hati, kadang- kadang disertai mual dan muntah.
Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu-satunya gejala. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang paling dirasakan adalah hematemesis dan melena yang terjadi sangat hebat dan sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan gastroduo denoskopi pada grastritis akut erosif pada setiap pasien dengan keadaan klinis yang berat atau pengguna aspirin atau obat anti-inflamasi non-steroid. Pemeriksaan radiologi dengan kontras tidak memberikan manfaat yang berarti dalam menegakkan diagnosis akut. Bagi pengguna aspirin, pencegahan terbaik adalah dengan misoprostol. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan antasida atau antagonis H2 sehingga dicapai pH lambung 4. Sebagian kecil pasien perlu dilakukan tindakan yang bersifat invasif untuk menghentikan perdarahan yang mengancam jiwa, Contohnya dengan endoskopi skleroterapi, embolisasi arteri gastrika kiri, atau gastrektomi.
Pemberian antasida, antagonis H2 dan sukralfat tetap dianjurkan walaupun efek terapeutiknya masih diragukan.
2. Gastritis kronis
Lambung yang mungkin mengalami inflamasi kronis dari tipe tertentu sehingga menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik disebut gastritis kronisa. Terjadinya infiltrasi sel radang yang terjadi pada lamina propria, daerah epitelial atau pada kedua daerah tersebut terutama terdiri atas limfosit dan sel plasma disebut gastritis kronis. Infeksi kuman Helicobacter pylori yang juga merupakan penyebab gastritis yang termasuk dalam kelompok gastritis kronis. Peningkatan aktifitas gastritis kronis ditandai dengan kehadiran granulosit netrofil pada daerah tersebut.
Klasifikasi yang sering digunakan adalah :
a. Apabila sel radang kronis terbatas pada lamina propia mukosa superfisialis dan adema yang memisahkan kelenjar-kelenjar mukosa, sedangkan selsel kelenjar tetap utuh disebut gastritis kronis superfisialis.
b. Terjadinya perubahan histopatogik kelenjar mukosa lambung menjadi kelenjar mukosa usus halus yang mengandung sel goblet adalah metaplasia intestinalis. Perubahan tersebut dapat terjadi hampir pada seluruh segmen lambung, tetapi dapat pula hanya merupakan bercakbercak pada bagian beberapa lambung.
c. Apabila sel-sel radang kronis menyebar lebih dalam disertai distorsi dan destruksi sel-sel kelenjar yang lebih nyata disebut gastritis kronis atrofik.
Menurut distribusi anatomisnya, gastritis kronis dapat dibagi menjadi tiga,yaitu:
a. Maag kronis korups tipe A, dimana perubahan histopatologik terjadi pada korpus dan kardia lambung. Tipe ini sering dihubungkan dengan proses oto–imun dan dapat berlanjut menjadi anemia pernisiosa.
b. Maag kronis antrim tipe B, tipe ini merupakan tipe yang paling sering dijumpai, yang sering dihubungkan dengan infeksi kuman Helycobacter pylori (H. Pyilori).
c. Maag multifokal atau tipe AB yang distribusinya meyebar ke seluruh gaster (lambung). Pada orang usia lanjut, penyebaran ke arah korups meningkat.
Pencegahan
Penyakit maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Penyakit maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Sakit maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelumnmakan, dan jangan jajan sembarangan.
Sumber : buku k13 IPA kelas VIII
Radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan lambung yang menyebabkan sakit dan perih pada perut.
Penyebab
Penyebab dari penyakit lambung dibedakan menjadi dua macam yaitu dikarenakan faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor dari luar tubuh yang dapat menyebabkan korosif atau iritasi lambung, contohnya antara lain alkohol, infeksi bakteri atau virus, dan zat yang bersifat racun. Faktor internal adalah pengeluaran zat asam lambung yang berlebihan dan tidak teratur.
Meningkatnya asam lambung yang berlebihan disebabkan beberapa hal, antara lain
(a) sering makan makanan asam, pedas termasuk lada,
(b) kebiasaan makan yang tidak teratur,
(c) kondisi psikologis, stres mental dan frustrasi.
Semua penyebab-penyebab tersebut dapat menyebabkan kerusakan ketahanan selaput lambung. Apabila keadaan tersebut dibiarkan secara terus menerus tanpa adanya asupan makanan yang masuk maka, akan terjadi peningkatan asam lambung yang akan meningkatkan perangsangan kolinergik selanjutnya akan meningkatkan motilitas lambung. Peningkatan motilitas lambung dapat menyebabkan erosi pada lambung, jika dibiarkan maka dapat menyebabkan tukak lambung.
Gejala
Adanya rasa sakit atau rasa penuh di daerah ulu hati, gangguan menelan, bersendawa, perut kembung, dan lain-lain adalah gejala dari radang lambung atau sakit maag.
Penanganan Sakit Maag
Tujuan penanganan penyakit maag yaitu menghilangkan nyeri tukak, mengobati tukak, mencegah kambuh kembali dan mengurangi terjadinya komplikasi yang lebih serius. Jika melalui pemeriksaan dalam lambung pasien ditemukan adanya bakteri, maka perlu diberikan suatu antibiotik.
Obat-obat yang diberikan dikelompokkan berdasarkan mekanisme kerjanya:
a. Mengurangi produksi asam lambung : ranitidine, omeprazol,
b. Menetralkan asam lambung : antasida
c. Memberi perlindungan terhadap mukosa lambung : sukralfat
d. Membunuh mikroorganisme Helicobacter pylori: klaritromisin, amoksisilin, metronidazol
Jenis Sakit Maag dan Obat Maag-nya
Kondisi yang timbul mendadak umumnya berlangsung singkat. Sedangkan gejala atau kondisi yang kadang timbul secara menahun (kronis), di mana tidak diketahui secara pasti dengan jelas penyebabnya. Penyakit grastritis yang kronis dapat dimulai dengan adanya infeksi suatu bakteri yang disebut dengan helicobacter pylori, sehingga mengganggu pertahanan dinding mukosa. Gejala-gejalanya seperti hilangnya nafsu makan, rasa kenyang, nyeri ulu hati yang samar-samar, mual dan muntah. Secara garis besar, pembagian grastritis dibagi menjadi 2 bagian:
1. Grastritis akut
Grastritis akut adalah inflamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada muklosa. Dan secara garis besar grastritis akut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu grastritis eksogen akut dan grastritis endogen akut. Karena bahan kimia, mekanis iritasi bakterial adalah faktor-faktor penyebab yang biasanya terjadi pada grastritis eksogen akut. Sedangkan yang terjadi karena kelainan tubuh adalah penyebab dari grastritis endogen akut. Grastritis akut dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Salah satu grastritis akut yang manifestasi klinisnya dapat berbentuk penyakit yang berat adalah grastritis erosif atau grastritis hemoragik. Adapun gejala-gejala klinis yang sering menimbulkan grastritits erosif adalah trauma yang luas, gagal ginjal, oprasi besar, luka bakar yang meluas, trauma kepala, dan septikemia. Sedangkan penyebab lain adalah berasal dari obat-obatan, misalnya aspirin dan obat anti inflamasi non-steroid. Faktor-faktor yang menyebabkan grastritis erosif adalah:
a. Iskemia pada mukosagaster
b. Faktor pepsin
c. Refluks empedu
d. Cairan pankreas
Gambaran klinis grastritis akut erosif sangat berfariasi, mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai dengan yang berat yang dapat menimbulkan kematian. Sebagian kasus rata-rata yang dialami merupakan gejala yang ringan bahkan asimtomatis. Keluhan yang sering dirasakan seperti nyeri timbul pada ulu hati, kadang- kadang disertai mual dan muntah.
Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu-satunya gejala. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang paling dirasakan adalah hematemesis dan melena yang terjadi sangat hebat dan sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan gastroduo denoskopi pada grastritis akut erosif pada setiap pasien dengan keadaan klinis yang berat atau pengguna aspirin atau obat anti-inflamasi non-steroid. Pemeriksaan radiologi dengan kontras tidak memberikan manfaat yang berarti dalam menegakkan diagnosis akut. Bagi pengguna aspirin, pencegahan terbaik adalah dengan misoprostol. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan antasida atau antagonis H2 sehingga dicapai pH lambung 4. Sebagian kecil pasien perlu dilakukan tindakan yang bersifat invasif untuk menghentikan perdarahan yang mengancam jiwa, Contohnya dengan endoskopi skleroterapi, embolisasi arteri gastrika kiri, atau gastrektomi.
Pemberian antasida, antagonis H2 dan sukralfat tetap dianjurkan walaupun efek terapeutiknya masih diragukan.
2. Gastritis kronis
Lambung yang mungkin mengalami inflamasi kronis dari tipe tertentu sehingga menyebabkan gastritis dari tipe yang spesifik disebut gastritis kronisa. Terjadinya infiltrasi sel radang yang terjadi pada lamina propria, daerah epitelial atau pada kedua daerah tersebut terutama terdiri atas limfosit dan sel plasma disebut gastritis kronis. Infeksi kuman Helicobacter pylori yang juga merupakan penyebab gastritis yang termasuk dalam kelompok gastritis kronis. Peningkatan aktifitas gastritis kronis ditandai dengan kehadiran granulosit netrofil pada daerah tersebut.
Klasifikasi yang sering digunakan adalah :
a. Apabila sel radang kronis terbatas pada lamina propia mukosa superfisialis dan adema yang memisahkan kelenjar-kelenjar mukosa, sedangkan selsel kelenjar tetap utuh disebut gastritis kronis superfisialis.
b. Terjadinya perubahan histopatogik kelenjar mukosa lambung menjadi kelenjar mukosa usus halus yang mengandung sel goblet adalah metaplasia intestinalis. Perubahan tersebut dapat terjadi hampir pada seluruh segmen lambung, tetapi dapat pula hanya merupakan bercakbercak pada bagian beberapa lambung.
c. Apabila sel-sel radang kronis menyebar lebih dalam disertai distorsi dan destruksi sel-sel kelenjar yang lebih nyata disebut gastritis kronis atrofik.
Menurut distribusi anatomisnya, gastritis kronis dapat dibagi menjadi tiga,yaitu:
a. Maag kronis korups tipe A, dimana perubahan histopatologik terjadi pada korpus dan kardia lambung. Tipe ini sering dihubungkan dengan proses oto–imun dan dapat berlanjut menjadi anemia pernisiosa.
b. Maag kronis antrim tipe B, tipe ini merupakan tipe yang paling sering dijumpai, yang sering dihubungkan dengan infeksi kuman Helycobacter pylori (H. Pyilori).
c. Maag multifokal atau tipe AB yang distribusinya meyebar ke seluruh gaster (lambung). Pada orang usia lanjut, penyebaran ke arah korups meningkat.
Pencegahan
Penyakit maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Penyakit maag adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Sakit maag dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelumnmakan, dan jangan jajan sembarangan.
Sumber : buku k13 IPA kelas VIII