Cara budidaya jeruk bali

Katipol.com – Cara Budidaya Jeruk Bali , J eruk bali, jeruk besar, atau pomelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar. Nama “pomelo” sekarang disarankan oleh Departemen Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali.
Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.
1. Syarat Tumbuh Buah Jeruk Bali
Karakteristik teknik budidaya jeruk bali sama dengan jenis jeruk lainnya, seperti jeruk lemon maupun jeruk nipis. Berikut ini beberapa syarat tumbuh buah jeruk bali yang perlu Anda sediakan :
– Pastikan lahan Anda tidak sempit karena satu pohon buah jeruk bali membutuhkan area sekitar 7×8 meter agar tumbuh optimal dan berbuah banyak.
– Pastikan buah jeruk bali ditanam di area bersuhu maksimal 30 derajat celcius.
– Buah jeruk bali paling baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Namun demikian, di dataran rendah pun buah ini dapat tumbuh asalkan cukup air, banyak sinar matahari dan bebas hama.
– Buah jeruk bali membutuhkan banyak sinar matahari sepanjang hidupnya.
– Tanaman buah jeruk bali menyukai tanah lempung berpasir.
Tanaman ini tidak terlalu menyukai angin karena dapat merontokkan buah.dan bunga.
– Tanaman jeruk bali membutuhkan keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,5.
– Tanaman ini tidak menyukai air yang menggenang sehingga diperlukan drainase di tempat ia tumbuh.
2. Budidaya Jeruk Bali
Seperti halnya membudidayakan jenis tanaman lain, budidaya jeruk bali juga dapat dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut ialah penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan penyiraman (perawatan) serta pemanenan. Berikut ini ulasannya :
3. Penyiapan Lahan
Seperti halnya tanaman lainnya, penanaman jeruk bali juga membutuhkan lahan yang subur dan gembur. Untuk itu, sebelum Anda mulai menanam bibit jeruk bali Anda, penggemburan dapat Anda lakukan dengan cara mencangkuli lahan dan mencampurnya dengan pupuk.
Untuk pemetakan lahan yang akan ditanami masing-masing bibit, idealnya Anda menyediakan petakan tanah sebesar 7×8 meter untuk tiap bibitnya. Hal ini bukan tanpa alasan karena saat bibit buah jeruk bali ini membesar, ketinggiannya bisa mencapai 5 meter. Tentunya dengan ketinggian sebesar ini maka rantingnya pun akan rimbun dan menutupi cahaya sinar matahari yang dibutuhkan oleh pohon jeruk bali ini.
Untuk itu, diperlukan petakan tanah yang besar dan arah mata angin yang tepat untuk menumbuhkan pohon jeruk bali. Arah timur ke barat merupakan arah mata angin yang tepat bahi pohon jeruk bali agar senantiasa tercukupi sinar matahari.
4. Pembibitan Buah Jeruk Bali
Setelah penyiapan lahan Anda lakukan beberapa minggu sebelum penanaman, kini giliran Anda menyediakan bibit buah jeruk bali yang baik. Pembibitan ini memegang kunci penting dari hasil panen maksimal yang akan Anda raih. Mengapa demikian? Karena cara pembibitan buah jeruk bali ini sebagian besar dilakukan bukan dengan metode biji atau stek, maelainkan dengan cangkok.
Tips : Cara tanam metode cangkok dipilih bukan tanpa alasan karena para petani jeruk bali memiliki pengalaman cara menanam yang baik dengan metode cangkok ini yakni masa buahnya yang tidak terlalu lama dan daya tahan pohon yang kuat. Ciri bibit buah jeruk bali yang baik ini adalah batangnya yang lurus dari atas ke bawah serta diameter batang sekitar 2-3 cm.
5. Penanaman Buah Jeruk Bali
Setelah Anda mendapatkan bibit jeruk bali yang tepat, kini tibalah saatnya bercocok tanam bibit tersebut dengan teknik menanam yang tepat. Tanamlah masing-masing bibit di petakan tanah yang telah Anda sediakan (kurang lebih 7×8 meter). Adapun waktu kapan Anda menanam bisa Anda lakukan kapan saja karena buah jeruk bali bisa tumbuh di musim kering maupun musim hujan asalkan syarat tumbuhnya terpenuhi.
6. Pemupukan
Pemupukan dapat Anda lakukan selama maksimal 3 x dalam setahun. Pemupukan yang pertama dapat Anda lakukan dengan menggunakan pupuk kandang. (antara bulan Juli-Agustus). Sedangkan pada tahap pemupukan kedua dapat Anda lakukan dengan pupuk NPK (antara bulan Oktober-November).
Penyiraman perlu Anda lakukan saat musim kering agar pohon jeruk bali Anda tidak kekurangan air.
Perawatan lainnya adalah penyiangan (pencabutan rumput liar), pengusiran hama dan ulat serta pembatasan jumlah ranting dan buah pada musim panen pertama.
6. Pemanenan
Panen besar mulai dapat Anda nikmati setelah tahun ke-tiga. Sebelum tahun ini memang buah jeruk bali telah tumbuh namun Anda belum bisa memanennya karena Anda harus memperhatikan aspek yang lebih utama di masa yang akan datang, yakni pembatasan buah dan ranting agar tumbuh maksimal di tahun berikutnya.Semakin tua umur pohon jeruk bali, semakin banyak buah yang dihasilkan.
Demikian artikel mengenai cara budidaya jeruk bali kali ini semoga bermanfaat dan selamat menanam.